Pendidikan Modal Utama untuk Jadi yang Terdepan

YOGYAKARTA - Pada abad 21 kini tidak ada lagi ruang dan waktu dalam masyarakat tanpa persaingan.

Contohnya saja segera akan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN, dimana keterbukaan makin jelas terealisasikan. Dan dengan pendidikanlah, tiap individu maupun negara dan bangsa mampu memposisikan diri menjadi dan berada di urutan terdepan.

"Kita harus memposisikan diri di urutan terdepan, tentu dalam menghasilkan karya-karya unggulan. Dan pendidikan merupakan kekuatan yang luar biasa dan memiliki akses terhadap keseluruhan aspek kehidupan," ujar Ketua PP Muhammadiyah Prof A Malik Fadjar kemarin di UMY.

Dalam pidato milad ke-34 UMY, Malik sempat mengutip pendapat Hermawan Kartajaya yakni MEA bukanlah persaingan barang tapi persaingan orang.

Persaingan bukan lagi sebatas dunia bisnis, investasi, industri dan ekonomi, melainkan juga di bidang pendidikan, kesenian dan kebudayaan.

"Hal tersebut yang harusnya menjadi perhatian kita bersama agar tetap eksis dan survive di tengah kehidupan serba kompetitif. Hal inilah yang harus menjadi fokus dunia pendidikan," katanya.

Rektor UMY Prof Dr Bambang Cipto MA mengatakan, untuk mengambil peran dan tanggung jawab menghadapi tantangan era keterbukaan yang sangat kompetitif, UMY mengambil visi "Menjadi universitas yang unggul dalam pengembangan ilmu dan teknologi dengan berlandaskan nilai-nilai Islam untuk kemaslahatan umat".

"Jawaban atas persoalan ini adalah dengan melakukan upaya progresif melalui penyiapan, penguatan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas, berakhlak mulia dan mampu bekerjasama dengan pihak lain," sebutnya.