Kagoshima University dan UBL Tukar Pengetahuan Pengelolaan Sampah
A
A
A
JAKARTA - Hubungan antara pelajar Indonesia dengan Jepang telah berlangsung cukup lama. Komunikasi pelajar kedua negara itu pun tanpa menemui kendala. Seperti terlihat antara Universitas Budi Luhur Jakarta dan Kagoshima University.
Kendati hubungan pelajar kedua universitas itu baru berlangsung sejak 2004 lalu, namun komunikasi kedua universitas ini cukup erat. Mereka bahkan kerap melakukan pengiriman duta pelajar ke masing-masing negara.
Beberapa waktu lalu, Juli 2015, Pemerintah Kagoshima City mengirim siswa dan siswinya untuk bertukar pengetahuan mengenai kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup dan cara mencintai bumi ke Universitas Budi Luhur.
Kedatangan para pelajar asal Jepang ini mendapatkan sambutan hangat UBL. Dengan menghadirkan kelompok masyarakat (KSM Nyiur) dan sekolah-sekolah binaan Fakultas Teknik prodi Arsitektur, para pelajar Jepang saling bertukar pengetahuan.
Salah satu pengetahuan di bidang lingkungan hidup dan cara mencintai bumi yang diberikan UBL adalah dengan mengenalkan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan bahan daur ulang bahan dasar organik menjadi ornamen dan barang seni.
“Bila kegiatan ini bermanfaat dan bermakna, maka selanjutnya pihak Kagoshima akan mengundang tim dari Universitas Budi Luhur untuk berkunjung ke kota kami tahun depan," kata perwakilan Kagoshima University, Katsutoshi Kawano.
Dari sejumlah pengetahun pengelolaan lingkungan yang sangat berkesan dari para pelajar Jepang di Indonesia adalah pembuatan kerajinan dari plastik kemasan oleh ketua KSM Nyiur Petani Sampah.
Menurut Katsutoshi Kawano, meskipun Jepang memiliki origami, tapi baginya aktivitas petani sampah di Indonesia merupakan hal baru yang sangat mengangumkan. Dia berharap, perwakilan UBL datang ke Jepang melihat aktivitas warganya.
Kendati hubungan pelajar kedua universitas itu baru berlangsung sejak 2004 lalu, namun komunikasi kedua universitas ini cukup erat. Mereka bahkan kerap melakukan pengiriman duta pelajar ke masing-masing negara.
Beberapa waktu lalu, Juli 2015, Pemerintah Kagoshima City mengirim siswa dan siswinya untuk bertukar pengetahuan mengenai kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup dan cara mencintai bumi ke Universitas Budi Luhur.
Kedatangan para pelajar asal Jepang ini mendapatkan sambutan hangat UBL. Dengan menghadirkan kelompok masyarakat (KSM Nyiur) dan sekolah-sekolah binaan Fakultas Teknik prodi Arsitektur, para pelajar Jepang saling bertukar pengetahuan.
Salah satu pengetahuan di bidang lingkungan hidup dan cara mencintai bumi yang diberikan UBL adalah dengan mengenalkan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan bahan daur ulang bahan dasar organik menjadi ornamen dan barang seni.
“Bila kegiatan ini bermanfaat dan bermakna, maka selanjutnya pihak Kagoshima akan mengundang tim dari Universitas Budi Luhur untuk berkunjung ke kota kami tahun depan," kata perwakilan Kagoshima University, Katsutoshi Kawano.
Dari sejumlah pengetahun pengelolaan lingkungan yang sangat berkesan dari para pelajar Jepang di Indonesia adalah pembuatan kerajinan dari plastik kemasan oleh ketua KSM Nyiur Petani Sampah.
Menurut Katsutoshi Kawano, meskipun Jepang memiliki origami, tapi baginya aktivitas petani sampah di Indonesia merupakan hal baru yang sangat mengangumkan. Dia berharap, perwakilan UBL datang ke Jepang melihat aktivitas warganya.
(san)