Agenda Kemendikbud di Frankfurt Dituding Melenceng
A
A
A
JAKARTA - Indonesia menjadi The Guest of Honour atau tamu kehormatan dalam acara Frankfurt Book Fair 2015. Namun, muncul tudingan kegiatan itu telah melenceng dari agenda yang sudah dibuat sebelumnya.
Pasalnya, buku 'Amba' dan 'Pulang ikut dihadirkan dalam pameran buku tertua dan terbesar di dunia itu. “Yang pameran kebudayaan Indonesia dan buku Laskar Pelangi karya Andrea Hirata justru disusupi dengan pameran buku 'Amba' dan 'Pulang'. Dua buku ini kita terkait PKI tahun 1965,” ujar Koordinator Gerakan Pemuda Penyelamat Indonesia (GPPI) Imran Loilatu dalam keterangan persnya, Rabu (14/10/2015).
Dengan memperkenalkan buku tersebut, lanjut Imran, ada kekhawatiran paham PKI ingin kembali dibangkitkan di kancah internasional. Padahal di Indonesia sendiri, paham PKI sudah ditentang dan diberantas paskan gerakan 30 September 1965.
"Kami mendesak agar kegiatan Frankfurt Book Fair 2015 di Kota Frankfurt, Jerman dihentikan," ucap Imran.
Imran menambahkan, GPPI telah menggelar aksi unjuk rasa dengan menerjunkan puluhan kader di Gedung Kemendikbud Jakarta, beberapa waktu lalu. Namun, dalam aksinya tersebut pihak Kemendibud belum memberikan penjelasan soal perubahan agenda kegiatan yang mengangkat soal PKI di Jerman.
“Maka selama Kemendikbud belum memberikan penjelasan dan menghentikan kegiatan tersebut, maka GPPI akan kembali menggelar aksi unjuk rasa dan menyampaikan ini pada masyarakat Indonesia yang lain,” tegas Imran.
PILIHAN:
Pansus Pelindo II Siap Hadapi Kekuatan Besar
PPP Kubu Romi Tertarik Berkolaborasi dengan Partainya Rhoma Irama
Pasalnya, buku 'Amba' dan 'Pulang ikut dihadirkan dalam pameran buku tertua dan terbesar di dunia itu. “Yang pameran kebudayaan Indonesia dan buku Laskar Pelangi karya Andrea Hirata justru disusupi dengan pameran buku 'Amba' dan 'Pulang'. Dua buku ini kita terkait PKI tahun 1965,” ujar Koordinator Gerakan Pemuda Penyelamat Indonesia (GPPI) Imran Loilatu dalam keterangan persnya, Rabu (14/10/2015).
Dengan memperkenalkan buku tersebut, lanjut Imran, ada kekhawatiran paham PKI ingin kembali dibangkitkan di kancah internasional. Padahal di Indonesia sendiri, paham PKI sudah ditentang dan diberantas paskan gerakan 30 September 1965.
"Kami mendesak agar kegiatan Frankfurt Book Fair 2015 di Kota Frankfurt, Jerman dihentikan," ucap Imran.
Imran menambahkan, GPPI telah menggelar aksi unjuk rasa dengan menerjunkan puluhan kader di Gedung Kemendikbud Jakarta, beberapa waktu lalu. Namun, dalam aksinya tersebut pihak Kemendibud belum memberikan penjelasan soal perubahan agenda kegiatan yang mengangkat soal PKI di Jerman.
“Maka selama Kemendikbud belum memberikan penjelasan dan menghentikan kegiatan tersebut, maka GPPI akan kembali menggelar aksi unjuk rasa dan menyampaikan ini pada masyarakat Indonesia yang lain,” tegas Imran.
PILIHAN:
Pansus Pelindo II Siap Hadapi Kekuatan Besar
PPP Kubu Romi Tertarik Berkolaborasi dengan Partainya Rhoma Irama
(kri)