HT Nyatakan Pendidikan Masih Butuh Pembenahan
Rabu, 25 November 2015 - 23:50 WIB

HT Nyatakan Pendidikan Masih Butuh Pembenahan
A
A
A
PASURUAN - Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) menyoroti permasalahan pendidikan Indonesia. Menurut dia, sebuah bangsa bisa maju bila masyarakatnya memiliki pendidikan yang baik.
Kesiapan pendidikan harus menjadi perhatian pemerintah agar masyarakat tak tergilas dalam persaingan di pasar bebas.
“Kalau kita tidak kuat dipendidikan, apalagi kita masuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), nanti kita mau masuk lagi Trans Pacific Partnership (TPP). Kita buka lagi organisasi pasar bebas, bergabung lagi dengan negara-negara maju, yang jauh lebih maju dari kita, apakah masyarakat kita siap bersaing? belum. Ini harus kita perhatikan,” kata HT dalam rapat koordinasi dan pelantikan DPC-DPC Partai Perindo se Dapil 2 Jawa Timur, Kota Pasuruan, Rabu (25/11/2015).
Seperti diketahui separuh dari masyarakat Indonesia berpendidikan sekolah dasar ke bawah. Kurangnya pendidikan dan keterampilan membuat produktivitas rendah. Hal ini, lanjutnya seharusnya menjadi perhatian pemerintah.
“Pendidikan masyarakat Indonesia harus dibangun baik formal maupun informal termasuk pelatihan keterampilan,” tegas HT.
Di hadapan kader, HT menyerukan perjuangan Partai Perindo adalah mendorong masyarakat bawah untuk bisa naik tingkat kesejahteraannya. Salah satu diantaranya adalah perbaikan pendidikan dan keterampilan mereka.
“Kalau UMKM tidak dilatih, bagaimana mereka bisa terampil, dan bisa berkembang? Meski semangatnya tinggi tapi kalau tidak mengerti? Kalau UMKM tidak diberikan perlindungan yang khusus, kebijakan yang khusus, terus di bebaskan dipasar bebas, wah tergilas,” kata HT.
Selain itu dia mengatakan masyarakat bawah seperti UMKM, petani, nelayan dan buruh juga membutuhkan modal murah dan akses yang mudah. Serta proteksi untuk melindungi mereka dari persaingan pasar bebas.
Dengan perlakuan khusus dua hal tercapai sekaligus. Pertama adalah kesenjangan sosial menyempit.
“Kesenjangan antara yang sugih yang mapan yang kaya sama yang miskin yang melarat itu sangat luar biasa. Apalagi dengan nilai tukar yang tinggi. Sekarang semuanya serba mahal, yang kita makan pun kita impor, kena juga imbasnya dari kenaikan nilai tukar dolar terhadap rupiah. Jadi kesenjangan sosial itu semakin lebar, bukannya semkin sempit, kalau semakin sempit itu bagus,” ujar HT.
Selain itu dengan perlakuan khusus masyarakat bawah bisa naik kelas menjadi masyarakat menengah atas.
Artinya penggerak perekonomian menjadi lebih banyak dari sebelumnya. Pertumbuhan perekonomian akan jauh melesat karena lebih banyak yang menggerakan.
Pria asal Jawa Timur tersebut mengatakan para pemimpin dan pendiri bangsa tegas menyampaikan dalam pembukaan UUD 1945, bahwa tujuan berbangsa dan bernegara untuk mencapai masyarakat yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
“Kita harus kembali ke situ. Sekarang kita sudah merdeka berapa tahun? kita sudah merdeka 70 tahun. Sudahkah kita mencapai tujuan berbangsa dan bernegara kita? Sudahkah kita adil dan makmur? Belum,” ujarnya.
Hary menanamkan, kepada kader arti kehadiran Partai Perindo, yaitu untuk meluruskan, mengembalikan tujuan berbangsa dan bernegara yang sekarang sudah melenceng jauh.
“Kita bergandengan tangan untuk bersatu padu membuat Indonesia bisa betul-betul maju. Antara lain, bagaimana masyarakat kita yang mayoritas belum sejahtera bisa sejahtera,” ujarnya.
Hary juga menegaskan partai politik adalah sarana, tujuannya untuk membuat kebijakan yang tepat sasaran. Untuk membuat kebijakan Partai Perindo harus menang.
“Perjuangan yang ini bukanlah perjuangan yang mudah. Saya harus garis bawahi, perjuangan ini bukan perjuangan yang mudah, tapi bukan perjuangan yang tidak mungkin. Kita harus menang, Partai Perindo harus menang, " tandasnya.
Dalam agenda di Jawa Timur dengan melalui jalur darat, HT mengukuhkan kepengurusan DPC-DPC di Jawa Timur. Rabu (25/11/2015) dia mengukuhkan kepengurusan DPC Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Probolinggo dan Kota Probolinggo.
Dihadapan seluruh kader HT meminta kader untuk militan. HT mengatakan dalam seminggu minimal ada 6-7 kota-kabupaten yang akan dikunjungi.
“Kalau mau berjuang ya harus mau berkorban. Kerja keras dan kerja cerdas,” kata HT.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPW Partai Perindo Jawa Timur, Mirdasy mengajak seluruh kader di Jatim untuk berjuang dalam pertarungan Pemilu 2019 mendatang.
"Rawe-rawe rantas malang-malang putung, sekali kita kembangkan layar, pantang kita untuk surut kebelakang," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut dia melaporkan antusiasme masyarakat Jatim yang begitu luar biasa terhadap kredibilitas Partai Perindo. Pihaknya menyatakan siap bukan hanya sekedar lolos verifikasi namun memenangkan Pemilu.
Kesiapan pendidikan harus menjadi perhatian pemerintah agar masyarakat tak tergilas dalam persaingan di pasar bebas.
“Kalau kita tidak kuat dipendidikan, apalagi kita masuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), nanti kita mau masuk lagi Trans Pacific Partnership (TPP). Kita buka lagi organisasi pasar bebas, bergabung lagi dengan negara-negara maju, yang jauh lebih maju dari kita, apakah masyarakat kita siap bersaing? belum. Ini harus kita perhatikan,” kata HT dalam rapat koordinasi dan pelantikan DPC-DPC Partai Perindo se Dapil 2 Jawa Timur, Kota Pasuruan, Rabu (25/11/2015).
Seperti diketahui separuh dari masyarakat Indonesia berpendidikan sekolah dasar ke bawah. Kurangnya pendidikan dan keterampilan membuat produktivitas rendah. Hal ini, lanjutnya seharusnya menjadi perhatian pemerintah.
“Pendidikan masyarakat Indonesia harus dibangun baik formal maupun informal termasuk pelatihan keterampilan,” tegas HT.
Di hadapan kader, HT menyerukan perjuangan Partai Perindo adalah mendorong masyarakat bawah untuk bisa naik tingkat kesejahteraannya. Salah satu diantaranya adalah perbaikan pendidikan dan keterampilan mereka.
“Kalau UMKM tidak dilatih, bagaimana mereka bisa terampil, dan bisa berkembang? Meski semangatnya tinggi tapi kalau tidak mengerti? Kalau UMKM tidak diberikan perlindungan yang khusus, kebijakan yang khusus, terus di bebaskan dipasar bebas, wah tergilas,” kata HT.
Selain itu dia mengatakan masyarakat bawah seperti UMKM, petani, nelayan dan buruh juga membutuhkan modal murah dan akses yang mudah. Serta proteksi untuk melindungi mereka dari persaingan pasar bebas.
Dengan perlakuan khusus dua hal tercapai sekaligus. Pertama adalah kesenjangan sosial menyempit.
“Kesenjangan antara yang sugih yang mapan yang kaya sama yang miskin yang melarat itu sangat luar biasa. Apalagi dengan nilai tukar yang tinggi. Sekarang semuanya serba mahal, yang kita makan pun kita impor, kena juga imbasnya dari kenaikan nilai tukar dolar terhadap rupiah. Jadi kesenjangan sosial itu semakin lebar, bukannya semkin sempit, kalau semakin sempit itu bagus,” ujar HT.
Selain itu dengan perlakuan khusus masyarakat bawah bisa naik kelas menjadi masyarakat menengah atas.
Artinya penggerak perekonomian menjadi lebih banyak dari sebelumnya. Pertumbuhan perekonomian akan jauh melesat karena lebih banyak yang menggerakan.
Pria asal Jawa Timur tersebut mengatakan para pemimpin dan pendiri bangsa tegas menyampaikan dalam pembukaan UUD 1945, bahwa tujuan berbangsa dan bernegara untuk mencapai masyarakat yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
“Kita harus kembali ke situ. Sekarang kita sudah merdeka berapa tahun? kita sudah merdeka 70 tahun. Sudahkah kita mencapai tujuan berbangsa dan bernegara kita? Sudahkah kita adil dan makmur? Belum,” ujarnya.
Hary menanamkan, kepada kader arti kehadiran Partai Perindo, yaitu untuk meluruskan, mengembalikan tujuan berbangsa dan bernegara yang sekarang sudah melenceng jauh.
“Kita bergandengan tangan untuk bersatu padu membuat Indonesia bisa betul-betul maju. Antara lain, bagaimana masyarakat kita yang mayoritas belum sejahtera bisa sejahtera,” ujarnya.
Hary juga menegaskan partai politik adalah sarana, tujuannya untuk membuat kebijakan yang tepat sasaran. Untuk membuat kebijakan Partai Perindo harus menang.
“Perjuangan yang ini bukanlah perjuangan yang mudah. Saya harus garis bawahi, perjuangan ini bukan perjuangan yang mudah, tapi bukan perjuangan yang tidak mungkin. Kita harus menang, Partai Perindo harus menang, " tandasnya.
Dalam agenda di Jawa Timur dengan melalui jalur darat, HT mengukuhkan kepengurusan DPC-DPC di Jawa Timur. Rabu (25/11/2015) dia mengukuhkan kepengurusan DPC Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Probolinggo dan Kota Probolinggo.
Dihadapan seluruh kader HT meminta kader untuk militan. HT mengatakan dalam seminggu minimal ada 6-7 kota-kabupaten yang akan dikunjungi.
“Kalau mau berjuang ya harus mau berkorban. Kerja keras dan kerja cerdas,” kata HT.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPW Partai Perindo Jawa Timur, Mirdasy mengajak seluruh kader di Jatim untuk berjuang dalam pertarungan Pemilu 2019 mendatang.
"Rawe-rawe rantas malang-malang putung, sekali kita kembangkan layar, pantang kita untuk surut kebelakang," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut dia melaporkan antusiasme masyarakat Jatim yang begitu luar biasa terhadap kredibilitas Partai Perindo. Pihaknya menyatakan siap bukan hanya sekedar lolos verifikasi namun memenangkan Pemilu.
(sms)