Tenaga Profesional Jerman Akan Latih Sekolah Kejuruan Indonesia

Kamis, 30 Juni 2016 - 13:08 WIB
Tenaga Profesional Jerman...
Tenaga Profesional Jerman Akan Latih Sekolah Kejuruan Indonesia
A A A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menindaklanjuti kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Jerman pada April lalu. Kunjungan ini merekatkan kedua negara dalam kerja sama di berbagai bidang.

Kunjungan yang dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan ini membuahkan hasil dengan disepakatinya kerja sama pengiriman tenaga profesional Jerman untuk melatih sekolah-sekolah kejuruan Indonesia.

Dia menjelaskan, para profesional yang akan menyumbangkan keahliannya untuk kemajuan pendidikan vokasi Indonesia akan dikirim oleh Senior Experten Service (SES), organisasi para veteran atau pensiunan profesional Jerman yang memiliki 12 ribu anggota. SES telah sering mengirimkan para anggotanya untuk bekerja secara sukarela di berbagai belahan dunia.

“Mereka terlibat secara sukarela, tanpa dibayar dalam ukuran standar harga profesional. Mereka akan terlibat sebagai konsultan, instruktur atau peran profesional lain dalam berbagai bidang,” ujar Anies dalam siaran pers yang diterima Sindonews, Kamis (30/6/2016).

SES telah berpengalaman dalam 38 ribu kali pengiriman tenaga profesional ke berbagai negara. Kali ini mereka akan menyediakan biaya transportasi dan persiapan lain yang didanai oleh Pemerintah Jerman. Mitra di negara penerima tinggal menyediakan biaya transportasi lokal dan biaya hidup yang cukup minimal.

Kerja sama dengan SES ini masih terkait dengan rencana Kemendikbud untuk menerapkan program pendidikan sistem ganda (dual system) yang menggabungkan pendidikan di SMK dan magang di industri, model yang telah sukses diterapkan oleh Jerman.

Menurutnya pengiriman anggota SES ke Indonesia bisa terwujud berkat dukungan Ikatan Ahli Sarjana Indonesia di Jerman. Perkumpulan profesional Indonesia di Jerman yang dipimpin Ferizal Ramli itu membantu Kemendikbud dalam menjalin jejaring serta komunikasi dengan berbagai pihak di negeri itu. (Baca: Rencana Pemerintah Impor Rektor Disindir Tje Popong)

"Motivasi di level mikro itu penting untuk diperhatikan. Memang, tantangannya adalah bagaimana memproyeksikan motivasi mikro ini di level makro secara nasional," tandasnya.
(kur)
Berita Terkait
Tingkatkan Kualitas...
Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Pemkab Langkat Hadirkan Smartboard untuk Siswa
Pendidikan Mahal, Orang...
Pendidikan Mahal, Orang Miskin Dilarang Sekolah
Meningkatkan Literasi...
Meningkatkan Literasi di Dunia Pendidikan
Tingkatkan Mutu Perguruan...
Tingkatkan Mutu Perguruan Tinggi, DPD Perkindo DKI Jakarta Gandeng 3 Universitas
Rayakan Hari Anak Nasional...
Rayakan Hari Anak Nasional 2023, Bank Hana Salurkan Donasi Dana Pendidikan dan Distribusikan Gawai
Program Pendidikan Islam...
Program Pendidikan Islam Kemenag Papua, Yan Permenas Mandenas Tekankan Pentingnya Pendidikan Keagamaan
Berita Terkini
Siapa Mahasiswa Pertama...
Siapa Mahasiswa Pertama di UGM? Ini Profil Prof Hardjoso Prodjopangarso
21 jam yang lalu
13 Pantun Halalbihalal...
13 Pantun Halalbihalal Hari Raya Idulfitri 1446 H untuk Acara di Sekolah
22 jam yang lalu
Lembab atau Lembap,...
Lembab atau Lembap, Mana Kata yang Baku Menurut KBBI?
23 jam yang lalu
13 Rektor ITS dari Masa...
13 Rektor ITS dari Masa ke Masa, Dokter, Militer, hingga yang Diangkat Jadi Menteri
1 hari yang lalu
10 Sekolah Kedinasan...
10 Sekolah Kedinasan Gratis yang Banyak Diburu di 2024, Lulus Jadi PNS
1 hari yang lalu
Ayah Maia Estianty Ternyata...
Ayah Maia Estianty Ternyata Mantan Rektor ITS dan Arsitek Legendaris, Ini Profilnya
1 hari yang lalu
Infografis
3 Calon Pemain Naturalisasi...
3 Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Berdarah Jerman
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved