Tenaga Profesional Jerman Akan Latih Sekolah Kejuruan Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menindaklanjuti kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Jerman pada April lalu. Kunjungan ini merekatkan kedua negara dalam kerja sama di berbagai bidang.
Kunjungan yang dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan ini membuahkan hasil dengan disepakatinya kerja sama pengiriman tenaga profesional Jerman untuk melatih sekolah-sekolah kejuruan Indonesia.
Dia menjelaskan, para profesional yang akan menyumbangkan keahliannya untuk kemajuan pendidikan vokasi Indonesia akan dikirim oleh Senior Experten Service (SES), organisasi para veteran atau pensiunan profesional Jerman yang memiliki 12 ribu anggota. SES telah sering mengirimkan para anggotanya untuk bekerja secara sukarela di berbagai belahan dunia.
“Mereka terlibat secara sukarela, tanpa dibayar dalam ukuran standar harga profesional. Mereka akan terlibat sebagai konsultan, instruktur atau peran profesional lain dalam berbagai bidang,” ujar Anies dalam siaran pers yang diterima Sindonews, Kamis (30/6/2016).
SES telah berpengalaman dalam 38 ribu kali pengiriman tenaga profesional ke berbagai negara. Kali ini mereka akan menyediakan biaya transportasi dan persiapan lain yang didanai oleh Pemerintah Jerman. Mitra di negara penerima tinggal menyediakan biaya transportasi lokal dan biaya hidup yang cukup minimal.
Kerja sama dengan SES ini masih terkait dengan rencana Kemendikbud untuk menerapkan program pendidikan sistem ganda (dual system) yang menggabungkan pendidikan di SMK dan magang di industri, model yang telah sukses diterapkan oleh Jerman.
Menurutnya pengiriman anggota SES ke Indonesia bisa terwujud berkat dukungan Ikatan Ahli Sarjana Indonesia di Jerman. Perkumpulan profesional Indonesia di Jerman yang dipimpin Ferizal Ramli itu membantu Kemendikbud dalam menjalin jejaring serta komunikasi dengan berbagai pihak di negeri itu. (Baca: Rencana Pemerintah Impor Rektor Disindir Tje Popong)
"Motivasi di level mikro itu penting untuk diperhatikan. Memang, tantangannya adalah bagaimana memproyeksikan motivasi mikro ini di level makro secara nasional," tandasnya.
Kunjungan yang dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan ini membuahkan hasil dengan disepakatinya kerja sama pengiriman tenaga profesional Jerman untuk melatih sekolah-sekolah kejuruan Indonesia.
Dia menjelaskan, para profesional yang akan menyumbangkan keahliannya untuk kemajuan pendidikan vokasi Indonesia akan dikirim oleh Senior Experten Service (SES), organisasi para veteran atau pensiunan profesional Jerman yang memiliki 12 ribu anggota. SES telah sering mengirimkan para anggotanya untuk bekerja secara sukarela di berbagai belahan dunia.
“Mereka terlibat secara sukarela, tanpa dibayar dalam ukuran standar harga profesional. Mereka akan terlibat sebagai konsultan, instruktur atau peran profesional lain dalam berbagai bidang,” ujar Anies dalam siaran pers yang diterima Sindonews, Kamis (30/6/2016).
SES telah berpengalaman dalam 38 ribu kali pengiriman tenaga profesional ke berbagai negara. Kali ini mereka akan menyediakan biaya transportasi dan persiapan lain yang didanai oleh Pemerintah Jerman. Mitra di negara penerima tinggal menyediakan biaya transportasi lokal dan biaya hidup yang cukup minimal.
Kerja sama dengan SES ini masih terkait dengan rencana Kemendikbud untuk menerapkan program pendidikan sistem ganda (dual system) yang menggabungkan pendidikan di SMK dan magang di industri, model yang telah sukses diterapkan oleh Jerman.
Menurutnya pengiriman anggota SES ke Indonesia bisa terwujud berkat dukungan Ikatan Ahli Sarjana Indonesia di Jerman. Perkumpulan profesional Indonesia di Jerman yang dipimpin Ferizal Ramli itu membantu Kemendikbud dalam menjalin jejaring serta komunikasi dengan berbagai pihak di negeri itu. (Baca: Rencana Pemerintah Impor Rektor Disindir Tje Popong)
"Motivasi di level mikro itu penting untuk diperhatikan. Memang, tantangannya adalah bagaimana memproyeksikan motivasi mikro ini di level makro secara nasional," tandasnya.
(kur)