Fadli Zon Soal Full Day School: Ganti Menteri, Ganti Kebijakan
A
A
A
JAKARTA - Gagasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy tentang sekolah sepanjang hari (full day school) untuk SD dan SMP negeri maupun swasta ditanggapi Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Jika gagasan itu diterapkan nantinya meneguhkan pendapat bahwa jika ganti menteri, ganti kebijakan.
Diketahui, pada reshuffle kabinet jilid II pada Juli 2016 lalu, Anies Baswedan dicopot dari jabatan Mendikbud, dan diganti oleh mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Muhadjir Effendy. "Saya khawatir itu ada adagium, ganti menteri ganti kebijakan itu, itu dari dulu kan," ujar Fadli Zon di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/8/2016).
Sebab, lanjut dia, kebijakan pendidikan mengalami perubahan sebelumnya saat transisi Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono ke Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Saat itu, keputusan Mendikbud Anies Baswedan menghentikan kurikulum 2013 dan memberlakukan kembali kurikulum 2006.
"Kemarin itu waktu saudara Anies menjadi menteri, kurikulum yang sebelumnya sudah diputuskan direvisi, padahal itu juga sudah melalui suatu proses anggaran yang cukup banyak ya, mungkin triliunan juga untuk menyiapkan pergantian itu," tutur Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Maka itu, menurut Fadli Zon, gagasan Mendikbud Muhadjir Effendy tentang full day school perlu dikaji. "Nah kalau sekarang mau ada gagasan itu coba dikaji lebih dulu lah sebelum dilempar ke publik, apakah ini memang bagus atau tidak, sejauh mana, kalau bagus ya enggak apa-apa diterapkan," ungkap Fadli Zon.
Namun, dia menilai Muhadjir Effendy adalah ahli di bidang pendidikan. "Orang yang punya kompetensi lah, dan memang passion nya di bidang pendidikan," pungkasnya.
Diketahui, pada reshuffle kabinet jilid II pada Juli 2016 lalu, Anies Baswedan dicopot dari jabatan Mendikbud, dan diganti oleh mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Muhadjir Effendy. "Saya khawatir itu ada adagium, ganti menteri ganti kebijakan itu, itu dari dulu kan," ujar Fadli Zon di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/8/2016).
Sebab, lanjut dia, kebijakan pendidikan mengalami perubahan sebelumnya saat transisi Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono ke Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Saat itu, keputusan Mendikbud Anies Baswedan menghentikan kurikulum 2013 dan memberlakukan kembali kurikulum 2006.
"Kemarin itu waktu saudara Anies menjadi menteri, kurikulum yang sebelumnya sudah diputuskan direvisi, padahal itu juga sudah melalui suatu proses anggaran yang cukup banyak ya, mungkin triliunan juga untuk menyiapkan pergantian itu," tutur Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Maka itu, menurut Fadli Zon, gagasan Mendikbud Muhadjir Effendy tentang full day school perlu dikaji. "Nah kalau sekarang mau ada gagasan itu coba dikaji lebih dulu lah sebelum dilempar ke publik, apakah ini memang bagus atau tidak, sejauh mana, kalau bagus ya enggak apa-apa diterapkan," ungkap Fadli Zon.
Namun, dia menilai Muhadjir Effendy adalah ahli di bidang pendidikan. "Orang yang punya kompetensi lah, dan memang passion nya di bidang pendidikan," pungkasnya.
(kri)