Penolakan Full Day School Bermunculan di Dunia Maya

Rabu, 10 Agustus 2016 - 09:51 WIB
Penolakan Full Day School...
Penolakan Full Day School Bermunculan di Dunia Maya
A A A
JAKARTA - Kalangan netizen menolak gagasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengenai ‎penambahan jam bersekolah untuk siswa SD dan SMP negeri maupun swasta. ‎

Penolakan sistem yang diistilahkan full day school ramai di media sosial Twitter. Tanda pagar atau tagar #FullDaySchool pun sempat menjadi trending topic di Twitter di Indonesia. (Baca juga: Mendikbud Sebut Istilah Full Day School Menyesatkan)

"Secara tidak langsung ini melanggar HAM lho Pak Menteri. Mana hak-hak anak? #FullDaySchool," ujar‎ salah satu netizen bernama ‎Jihan Aliska Putri‎.

Hal senada diungkapkan netizen dari kalangan pelajar, Ria Aldila Putri.‎ "Capek, baru aja pulang sekolah. Kalau besok jadi #FullDaySchool capeknya nambah‎. Pak Mendikbud, kasihanilah kami," katanya di Twitter.

Sementara netizen bernama ‎Putri Fitria menyinggung kondisi pelajar yang sepulang sekolah membantu orangtua mencari uang.‎ "Gimana nasib anak yang perlu bantuin orang tua cari duit di luar jam sekolah? Bapak kira kita semua sudah sejahtera? #fulldayschool‎," tutur Putri Fitria.

Tidak sedikit pula yang mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat Muhadjir Effendy sebagai Mendikbud.‎ "Pak Presiden @jokowi Bapak Enggak salah angkat menteri pendidikan yang baru? #fulldayschool‎," ujar netizen bernama Yohanes Christiawan.

Hal senada diungkapkan netizen bernama Hanif Ardiansyah.‎ "Mendikbud melanggar hak azasi anak dgn menerapkan kebijakan #FullDaySchool. Mereka masih butuh waktu bersama keluarga," tuturnya.

Alasan Mendikbud menggagas full day school juga dikritik netizen. ‎"Jangan jadikan #fulldayschool sebagai dalih dan cara untuk mengikat anak-anak agar tidak liar," ujar netizen bernama ‎Riana Rara Kalsum.‎
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2236 seconds (0.1#10.140)