Siswa Asal Solo Sabet Medali Emas Lomba Matematika di India
A
A
A
TANGERANG - Axel Giovanni Hartanto (12), siswa Kelas VI SD Pangudi Luhur Santo Timotius, Solo, Jawa Tengah berhasil menyabet medali emas kategori individu pada ajang lomba matematika dunia di India.
Axel berhasil mengalahkan perwakilan dari Hong Kong, lawan terberatnya di India International Mathematics Competition (InIMC) yang diselenggarakan di Lucktown, India, sejak 25-31 Juli 2017.
Saat ditemui di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Axel tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya. Tidak hanya Axel, 15 pelajar asal Indonesia lainnya pun demikian.
Dalam ajang tersebut, Axel tidak sendiri. Dari Indonesia, Klinik Pendidikan MIPA (KPM) mengirim 16 orang siswa SD dan SMP. Axel mewakili siswa SD untuk lomba matematika kategori individu.
"Lawan paling berat Hong Kong. Harusnya Cina. Tapi Cina enggak datang. Paling susah di kombinatorik dan geometri," kata Axel saat ditemui di Terminal 2D, Bandara Soetta, Tangerang, Selasa 1 Agustus 2017.
Axel mengungkapkan, kiatnya sukses belajar matematika adalah tidak pernah merasa dipaksa belajar. Dia mengikuti banyak les, dan tetap boleh main game sepuasnya saat sedang libur sekolah di rumah.
"Belajar kalau ada waktu. Enggak pernah dipaksa belajar. Suka main game clash royal kalau liburan dari pagi sampai malam. Kalai libur enggak belajar, kecuali les di Semarang," sambung Axel lagi.
Sementara itu, Presiden Direktut Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Ridwan Hasan Saputra menjelaskan, ke-16 siswa yang dikirim dalam lomba terdiri dari tiga tim SMP dan satu tim SD, masing-masing empat orang.
"Lomba dibagi ke dalam dua kategori, yaitu regu dan Individu. Individu kita dapat emas, regu kita berhasil meraih champion," kata Ridwan saat ditemui di Bandara Soekarno Hatta mendampingi siswa.
Axel berhasil mengalahkan perwakilan dari Hong Kong, lawan terberatnya di India International Mathematics Competition (InIMC) yang diselenggarakan di Lucktown, India, sejak 25-31 Juli 2017.
Saat ditemui di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Axel tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya. Tidak hanya Axel, 15 pelajar asal Indonesia lainnya pun demikian.
Dalam ajang tersebut, Axel tidak sendiri. Dari Indonesia, Klinik Pendidikan MIPA (KPM) mengirim 16 orang siswa SD dan SMP. Axel mewakili siswa SD untuk lomba matematika kategori individu.
"Lawan paling berat Hong Kong. Harusnya Cina. Tapi Cina enggak datang. Paling susah di kombinatorik dan geometri," kata Axel saat ditemui di Terminal 2D, Bandara Soetta, Tangerang, Selasa 1 Agustus 2017.
Axel mengungkapkan, kiatnya sukses belajar matematika adalah tidak pernah merasa dipaksa belajar. Dia mengikuti banyak les, dan tetap boleh main game sepuasnya saat sedang libur sekolah di rumah.
"Belajar kalau ada waktu. Enggak pernah dipaksa belajar. Suka main game clash royal kalau liburan dari pagi sampai malam. Kalai libur enggak belajar, kecuali les di Semarang," sambung Axel lagi.
Sementara itu, Presiden Direktut Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Ridwan Hasan Saputra menjelaskan, ke-16 siswa yang dikirim dalam lomba terdiri dari tiga tim SMP dan satu tim SD, masing-masing empat orang.
"Lomba dibagi ke dalam dua kategori, yaitu regu dan Individu. Individu kita dapat emas, regu kita berhasil meraih champion," kata Ridwan saat ditemui di Bandara Soekarno Hatta mendampingi siswa.
(dam)