Perpres Pendidikan Karakter Dinilai Perkuat Subtansi Permendikbud

Kamis, 07 September 2017 - 10:15 WIB
Perpres Pendidikan Karakter...
Perpres Pendidikan Karakter Dinilai Perkuat Subtansi Permendikbud
A A A
JAKARTA - Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dinilai menguatkan substansi yang ada dalam Peraturan Menteri Pendidikan (Permendikbud) 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.

Adapun Permendikbud yang telah dibatalkan itu dikenal dengan sebutan full day school, sekolah delapan jam setiap hari dari Senin hingga Jumat.

"Perpres ini kan menguatkan substansi yang ada di Permendikbud," kata Anggota Komisi X DPR Dadang Rusdiana kepada SINDOnews, Kamis (7/9/2017). (Baca juga: Presiden Jokowi Teken Penguatan Perpres Pendidikan Karakter )

Dia berpendapat, Perpres Nomor 87 Tahun 2017 dibutuhkan karena Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tidak bisa mengatur pengintegrasian madrasah diniyah ke dalam PPK.

Pasalnya, madrasah diniyah di bawah pembinaan Kementerian Agama. "Maka perpres lah yang memiliki otoritas pengaturan seperti itu," ujarnya. (Baca juga: Terbitkan Perpres, Jokowi Ingin Polemik Jam Sekolah Selesai )

Dia menilai tidak banyak yang berubah dalam Perpres Nomor 87 Tahun 2017 dengan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah. Semisal, berkenaan dengan substansi lima hari belajar, memberikan guru kesempatan mendapatkan fasilitas 24 jam pelajaran dalam satu sekolah saja dan pengaturan ekstrakurikuler yang terintegrasi.

"Cuma orang tidak setuju dan mendemo ketentuan lima hari belajar yang ditetapkan oleh Mendikbud itu lebih disebabkan oleh kesalahpahaman karena tidak membaca isinya secara teliti. Saya kira tidak ada yang berubah," katanya.

Dia mengatakan, secara substansi penguatan pendidikan karakter itu dibutuhkan agar generasi ke depan lebih baik lagi. "Tentunya peran sekolah di sini cukup besar, makanya Perpres PPK ini menjadi bermakna," katanya.

Dia mengungkapkan, ketentuan lima hari sekolah disebutkan dalam Pasal 9 ayat 1 Perpres PPK itu. "Tapi ini pilihan, bisa juga sekolah yang tidak siap lima hari sekolah menggunakan 6 hari sekolah. Ada beberapa pertimbangan yang disebutkan," tutur Dadang.

Dia menambahkan, sebenarnya Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 itu juga tidak disebutkan wajib lima hari sekolah. "Di situ disebutkan bagi sekolah yang siap. Yang tidak siap berlaku seperti biasa," ungkapnya.

Maka itu, Dadang mengaku heran mengapa Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 itu diributkan. "Kalau lima hari sekolah berarti guru delapan jam per hari. Tetapi siswa seperti biasa. Guru kan melakukan kegiatan persiapan dan evaluasi, selain aktivitas mengajar," ucapnya.
(dam)
Berita Terkait
Tingkatkan Kualitas...
Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Pemkab Langkat Hadirkan Smartboard untuk Siswa
Pendidikan Mahal, Orang...
Pendidikan Mahal, Orang Miskin Dilarang Sekolah
Meningkatkan Literasi...
Meningkatkan Literasi di Dunia Pendidikan
Tingkatkan Mutu Perguruan...
Tingkatkan Mutu Perguruan Tinggi, DPD Perkindo DKI Jakarta Gandeng 3 Universitas
Rayakan Hari Anak Nasional...
Rayakan Hari Anak Nasional 2023, Bank Hana Salurkan Donasi Dana Pendidikan dan Distribusikan Gawai
Program Pendidikan Islam...
Program Pendidikan Islam Kemenag Papua, Yan Permenas Mandenas Tekankan Pentingnya Pendidikan Keagamaan
Berita Terkini
Red Sparks Comeback...
Red Sparks Comeback Berkat Megawati Hangestri! Ini Profil Pendidikan Sang Bintang Voli Dunia
9 jam yang lalu
Dana PIP 2025 Cair Tanggal...
Dana PIP 2025 Cair Tanggal 10 April! Ini Daftar Penerima dan Cara Pencairannya
10 jam yang lalu
Himbau atau Imbau, Mana...
Himbau atau Imbau, Mana Kata yang Baku Menurut KBBI?
19 jam yang lalu
Jejak Pendidikan Giorgio...
Jejak Pendidikan Giorgio Chiellini, Legenda Juventus yang Punya Gelar S2 dari Universitas Turin
1 hari yang lalu
5 Kosakata Bahasa Indonesia...
5 Kosakata Bahasa Indonesia yang Penulisannya Sering Salah
1 hari yang lalu
Jurusan D3 dan D4 Paling...
Jurusan D3 dan D4 Paling Diminati di SNBT 2024, Politeknik Mana Paling Unggul?
2 hari yang lalu
Infografis
10 Negara Tetap Pakai...
10 Negara Tetap Pakai Iron Dome Meski Dinilai Kurang Efektif
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved