Jokowi Janji Gaji Penyuluh Agama Naik Dua Kali Lipat
A
A
A
SEMARANG - Upah penyuluh agama non-PNS akan ditingkatkan menjadi dua kali lipat. Akan tetapi, peningkatan upah tersebut harus menunggu maksimal pada tahun 2019.
Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan dalam acara Silaturahmi Penyuluh Agama Provinsi Jawa Tengah di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/04/2018).
Di hadapan 5.711 penyuluh agama dari berbagai daerah, Jokowi mengaku baru mengetahui besaran upah penyuluh agama non-PNS dari Menag yang dinilainya sedikit. Oleh karena itu, dia berjanji akan menaikannya.
"Saya baru tahu kalau dari 81 ribu penyuluh agama (di Indonesia) yang 45 ribu kan masih non-PNS, honornya tahu. Saya akan berusaha kalau bisa Insyaallah tahun ini (2018) kalau memang tak bisa maksimal ya tahun depan (2019)," ungkap mantan Wali Kota Solo ini.
Presiden menegaskan bahwa usaha itu tidak bisa cepat terwujud karena terlebih dulu lewat persetujuan DPR. Meski demikian, dia optimis DPR akan menyetujui kenaikan upah penyuluh agama.
"Saya akan berusaha agar honornya dua kali lipat. Harusnya DPR bisa menyetujui," tuturnya.
Kenaikan upah bagi penyuluh agama dinilainya sangat penting, karena selama ini para penyuluh agama sudah menjaga kerukunan serta memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui penyuluhan.
"Yang dilakukan saudara-saudara (penyuluh agama) sungguh luar biasa, melakukan pengorbanan, menjaga kerukunan. Dan berkomitmen memperkokoh NKRI, Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika," pungkasnya.
Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan dalam acara Silaturahmi Penyuluh Agama Provinsi Jawa Tengah di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/04/2018).
Di hadapan 5.711 penyuluh agama dari berbagai daerah, Jokowi mengaku baru mengetahui besaran upah penyuluh agama non-PNS dari Menag yang dinilainya sedikit. Oleh karena itu, dia berjanji akan menaikannya.
"Saya baru tahu kalau dari 81 ribu penyuluh agama (di Indonesia) yang 45 ribu kan masih non-PNS, honornya tahu. Saya akan berusaha kalau bisa Insyaallah tahun ini (2018) kalau memang tak bisa maksimal ya tahun depan (2019)," ungkap mantan Wali Kota Solo ini.
Presiden menegaskan bahwa usaha itu tidak bisa cepat terwujud karena terlebih dulu lewat persetujuan DPR. Meski demikian, dia optimis DPR akan menyetujui kenaikan upah penyuluh agama.
"Saya akan berusaha agar honornya dua kali lipat. Harusnya DPR bisa menyetujui," tuturnya.
Kenaikan upah bagi penyuluh agama dinilainya sangat penting, karena selama ini para penyuluh agama sudah menjaga kerukunan serta memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui penyuluhan.
"Yang dilakukan saudara-saudara (penyuluh agama) sungguh luar biasa, melakukan pengorbanan, menjaga kerukunan. Dan berkomitmen memperkokoh NKRI, Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika," pungkasnya.
(maf)