Kontes Robot Diharapkan Tingkatkan Kemampuan Mahasiswa

Selasa, 15 Mei 2018 - 16:41 WIB
Kontes Robot Diharapkan Tingkatkan Kemampuan Mahasiswa
Kontes Robot Diharapkan Tingkatkan Kemampuan Mahasiswa
A A A
JAKARTA - Kontes Robot Indonesia (KRI) tingkat Regional II kembali digelar. Kemampuan mahasiswa di ajang robotika dinilai sudah sangat baik karena pernah menjadi juara umum di laga internasional.

Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti Intan Ahmad mengatakan, setiap tahun KRI ini diadakan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa di era Revolusi Industri 4.0.

Dia menjelaskan, KRI adalah salah satu upaya untuk pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0.

"Teknologi yang nyata tersebut harus dibuat sedemikian rupa agar menjadi menarik, dinamis dan tidak membosankan, di mana dosen dan mahasiswa perlu dilibatkan bersama secara multidisiplin," kata Intan Ahmad, di Universitas Tarumanegara (Untar) Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Intan meyakini, kualitas mahasiswa yang mengikuti kompetisi ini sudah menyamai kualitas negara lain. Ada 96 tim robot yang berlaga di regional II ini dan total dari regional I hingga IV sebanyak 326 tim akan kembali berlaga Juli nanti untuk mendapat tiket ke jenjang kontes robot dunia.

Intan optimistis tim yang akan mewakili Indonesia di ajang dunia nanti akan memetik prestasi gemilang. Dia menyebutkan, dua bulan lalu tim Indonesia berhasil meraih dua medali di kontes robot di Amerika yang diikuti 11 negara. Bahkan, katanya, tahun lalu Indonesia menjadi juara umum di laga robot internasional.

Diketahui, tahun lalu Politehnik Eelektronik Negeri Surabaya (PENS) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi juara umum di kontes robot internasional di Trinity College di Amerika.

"Saya optimis pemenang KRI 2018 yang akan berlaga di tingkat dunia akan mengukir prestasi," katanya.

Intan menjelaskan, dalam kontes ini peserta harus mengeksplorasi kemampuannya dalam perancangan, implementasi, dan strategi. Selain itu juga harus mengembangkan ide-ide nya untuk dapat membuat dan merancang suatu wahana bergerak berbentuk robot dengan berbagai bentuk dan struktur serta kecerdasan.

Maka sangat diharapkan bahwa pertarungan kemampuan teknologi mahasiswa ini dapat berlangsung sesuai dengan tema dan aturan yang telah ditetapkan serta dilandasi sportivitas yang tinggi dari tiap peserta.

KRI dirancang dengan berbagai tahapan, mulai dari penyisihan hingga babak final, demi mendapatkan juara terbaik yang akan bertarung kemudian di tingkat nasional. Jenis robot yang dikompetisikan beragam, disesuaikan dengan berbagai jenis kebutuhan dalam industri teknologi. Misalnya jenis robot berkaki, beroda, hingga robot humanoid.

Intan menjelaskan, KRI memang diadakan agar mahasiswa makin terpacu untuk berkarya dan berprestasi dan berprestasi di tingkat dunia. Selain itu juga bisa berkreasi mengikuti perkembangan dunia robotika yang secara tidak langsung akan meningkatkan pemahaman dan penguasaan iptek dan aplikasi robotika dalam dunia industri masa depan.

"Lomba yang dilaksanakan direktorat harus bermaksa pembelajaran terutama membangun sofskill mahasiswa yang dibutuhkan dunia kerja dan bekal ketika menjalani kehidupan sebagai warga masyarakat, bangsa dan negara serta bekal untuk menjalani hidup di era globalisasi dan revolusi industri tahap 4 yang kini sudah mulai bergulir," ucapnya.

Sementara Rektor Untar Agustinus Purna Irawan menjelaskan, kali kedua dipilihnya kampusnya sebagai tempat penyelenggara KRI karena dipandang sebagai kampus yang memiliki kemampuan dalam kelimuan yang menunjang teknologi robotik.

Menurutnya, teknologo robotik sejalan dengan perkembangan industri 4.0. Peran teknologi tidak dapat dihindari dan otomasi menjadi penting. Maka kesiapan untuk sambut era ini harus dimulai dari perguruan tinggi.

Agustinus menjelaskan, 44 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang berlaga di KRI 2018 berasal dari Jawa bagian barat, Kalimantan bagian barat, dan Sulawesi.

Mereka berkompetisi di lima divisi yaitu Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), Kontes Robot Sepakbola Indonesia (KRSBI) Humanoid dan Kontes Robot Sepakbola Indonesia (KRSBI) Beroda.

"Penyelenggaraan dan keikutsertaan mahasiswa kami dalam KRI ini menunjukkan kesiapan Untar masuk dalam era revolusi industri 4.0," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0204 seconds (0.1#10.140)