Sekolah 3T Perlu Bantuan Teknologi

Rabu, 25 Juli 2018 - 12:46 WIB
Sekolah 3T Perlu Bantuan Teknologi
Sekolah 3T Perlu Bantuan Teknologi
A A A
TANGERANG SELATAN - Pemerintah memberikan bantuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ke sekolah di kawasan 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kemendikbud Gogot Suharwoto mengatakan, meskipun berada di kawasan 3T seharusnya pembelajaran di sekolah berkualitas.

Oleh karena itu, maka Pustekkom Kemendikbud memberikan bantuan TIK kepada 682 sekolah di kawasan 3T. “Sampai saat ini sudah ada 518 sekolah yang dibantu. Targetnya tahun ini ada 682 sekolah yang akan Kemendikbud bantu,” katanya di Kantor Pustekkom, Tangerang Selatan, kemarin.

Gogot menjelaskan, bantuan yang diberikan berupa peralatan TIK, seperti laptop dan server mini dengan konten di gital offline, access point, dan LCD proyektor. Namun, tidak hanya barang, pihaknya menyediakan pelatihan kompetensi bagi guru TIK dan pemanfaatan pusat sumber belajar melalui Rumah Belajar (portal belajar online).

Gogot mengatakan, Kemenkominfo dan Kemendikbud sudah menyediakan bantuan jaringan internet untuk sekolah garis depan memakai USO (universal service obligation) mencapai 984 sekolah. “Pendidikan di kawasan perbatasan menjadi pilar kedaulatan negeri ini.

Akses teknologi dan in fra struk tur digital sangat penting agar tercipta koneksi antarwarga untuk penguatan pendidikan, peluang ekonomi, serta penguatan nasionalisme di kawasan perbatasan dan pedalaman negeri ini,” katanya.

Kapustekkom menjelaskan, pada Agustus ini pihaknya akan mengadakan pelatihan kepada guru dan kepala sekolah garis depan di 10 titik kota.

Kata dia, pelatihan yang akan dilakukan selama empat hari ini penting sebelum bantuan peralatan itu datang. Dengan begitu, ketika barangnya sampai, para pendidik ini sudah bisa langsung memakainya. Menurut dia, sebetulnya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk seluruh jenjang sekolah bisa dipakai untuk membangun koneksi internet.

Akan tetapi, katanya, masalah di kawasan 3T ialah ada listrik tapi tidak ada telepon atau ada saluran telepon tapi tidak ada listrik. “Bisa juga pakai satelit. Namun, satelit kecepatannya juga terbatas. Hanya 2 mbps saja,” ungkap Gogot.

Berdasarkan data Pustekkomper 2016, ada 48.065 sekolah yang belum terkoneksi internet terdiri dari SD sebanyak 34.528, SMP 8.785, dan SMA 4.752. Selain itu, masih ada 15.063 sekolah belum teraliri listrik.

Gogot mengatakan, bantuan TIK yang telah diberikan Pustekkom telah menunjukkan per kembangan bagus, yakni tahun ini sudah ada 200 sekolah menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Soal-soal UNBK yang tinggal diunduh dari server sangat memudahkan ujian karena tidak perlu menunggu datangnya naskah soal dari kota.

Selain itu, juga membuat ujian lebih trans paran dan efektif. Mendikbud Muhadjir Effendy menegaskan, pentingnya akses teknologi dan keahlian guru dalam pengembangan TIK di sekolah-sekolah perbatasan.

“Guru-guru di sekolah garis depan merupakan patriot bangsa, mereka berjuang dan bekerja keras dengan segala keterbatasan alat serta infrastruktur untuk mencerdaskan anak bangsa. Ini penting, pada zaman ini, bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak kita di kawasan terdepan, terluar, dan tertinggal,” ungkap Muhadjir.

Anggota Komisi X DPR Ferdiansyah berpendapat, guru dan tenaga kependidikan harus memiliki budaya dan kompetensi TIK. Tanpa itu, katanya, maka pendidikan kita akan ketinggalan. Faktanya, masih banyak guru yang belum bisa menyalakan dan mematikan komputer.

Politikus Golongan Karya ini menjelaskan, guru yang menguasai TIK, maka akan termotivasi menjadi guru pembelajar. Guru juga bisa menerapkan TIK dalam proses belajar mengajar.

Sebagai contoh, mencari bahan tambahan materi pembelajaran melalui internet atau mencari metode proses pem belajaran yang benar. Guru dapat mem buat diskusi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) melalui fasilitas internet dan telepon seluler. (Neneng Zubaidah)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8768 seconds (0.1#10.140)