1.320 Seniman Digerakkan untuk Mengajar di Sekolah

Sabtu, 28 Juli 2018 - 10:17 WIB
1.320 Seniman Digerakkan...
1.320 Seniman Digerakkan untuk Mengajar di Sekolah
A A A
JAKARTA - Sebanyak 1.320 seniman akan mengajar di sekolah. Siswa akan dilatih ekspresi dirinya langsung dari para maestro.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan, para seniman tersebut akan disebar ke 28 provinsi. Dia menjelaskan bahwa para seniman ini akan membantu sekolah-sekolah yang tidak memiliki guru dan fasilitas kesenian sehingga siswa bisa mengakses kegiatan artistik. "Anak-anak akan diasah kemampuan untuk mengekspresikan dirinya dengan bahasa seni. Ini penting sebagai bagian dari misi Kemendikbud dalam pendidikan karakter," katanya seusai Workshop Gerakan Seniman Masuk Sekolah, di Jakarta.
Sejarawan ini menjelaskan bahwa memberikan akses siswa untuk mendapat pelajaran kesenian langsung dari maestro serta memberi pintu seniman lokal membagi ilmu adalah bagian dari ekosistem kemajuan kebudayaan. Dalam UU Pemajuan Kebudayaan No 5/2017, katanya, memang disebutkan bahwa ekosistem ini perlu dibangun sebagai salah satu komponen sumber daya manusia. Siswa akan bisa berinteraksi langsung dengan seniman dan seniman juga tahu bagaimana efektifnya membagi ilmu yang mereka ketahui.

Hilmar menerangkan, Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) tidak hanya mengolah aspek kognitif anak. Pendidikan kesenian juga mengambil peran penting dalam membangkitkan ekspresi anak melalui beragam kesenian. Oleh karena itu, dia menjelaskan agar para seniman yang akan mengajar nanti dibebaskan untuk mengajarkan tidak cuma seni modern, tetapi juga seni lokal yang sesuai dengan kekhasan siswa.

Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, seni dan budaya harus menjadi arus utama dalam pendidikan sehingga memperlihatkan pentingnya peran kesenian dan kebudayaan. Menurutnya, hal itu memang masih sulit diterapkan di Indonesia, tidak seperti di negara-negara maju.

“Kalau di luar negeri, pendidikan dasar itu basisnya seni budaya. Jadi, anak-anak di jenjang pendidikan dasar diajarkan musik klasik, bermain peran, cerita klasik atau cerita lokal, diajak ke situs-situs budaya dan kesenian agar benar-benar menjadi bagian dari suatu lingkungan dalam arti sisi historisnya,” ujarnya.

Direktur Kesenian Kemendikbud Restu Gunawan menjelaskan, 1.320 seniman akan mengajar satu sekolah selama empat bulan atau 27 pertemuan. Setiap pertemuan akan berdurasi dua jam atau bisa lebih bergantung pada situasi. "Senimannya nanti yang diakui oleh grup, lingkungan atau komunitas. Tidak harus lulusan sekolah, tapi memiliki kemampuan untuk mengajar. Maka harus ada rencana pengajarannya juga," jelasnya.

Restu menambahkan, tujuan yang ingin dicapai ialah untuk mendukung karakter. Nanti pada akhir pengajaran, peserta didik bisa menampilkan materinya dalam seni pertunjukan. Dia menjelaskan bahwa pendidikan kesenian ini akan masuk dalam kegiatan ekstrakurikuler. Tidak semua daerah, imbuh Restu, akan memiliki guru seniman ini, misalnya DKI Jakarta dan DI Yogyakarta yang sudah memiliki seni yang kuat.

Pemerintah semakin menunjukkan perhatian terhadap bidang kebudayaan. Setelah melalui pembahasan dua tahun, akhirnya UU Pemajuan Kebudayaan disahkan pada 2017 lalu. Selain itu, pemerintah juga akan mulai menganggarkan dana alokasi kebudayaan (DAK) yang tahun depan akan ditransfer Rp1 triliun ke daerah-daerah. Dana ini khususnya akan dimanfaatkan untuk bantuan sarana kesenian di setiap sekolah. (Neneng Zubaidah)
(nfl)
Berita Terkait
Tingkatkan Kualitas...
Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Pemkab Langkat Hadirkan Smartboard untuk Siswa
Pendidikan Mahal, Orang...
Pendidikan Mahal, Orang Miskin Dilarang Sekolah
Meningkatkan Literasi...
Meningkatkan Literasi di Dunia Pendidikan
Tingkatkan Mutu Perguruan...
Tingkatkan Mutu Perguruan Tinggi, DPD Perkindo DKI Jakarta Gandeng 3 Universitas
Rayakan Hari Anak Nasional...
Rayakan Hari Anak Nasional 2023, Bank Hana Salurkan Donasi Dana Pendidikan dan Distribusikan Gawai
Program Pendidikan Islam...
Program Pendidikan Islam Kemenag Papua, Yan Permenas Mandenas Tekankan Pentingnya Pendidikan Keagamaan
Berita Terkini
Kisah Si Kembar Risyad...
Kisah Si Kembar Risyad dan Rasyid, Lulus Bersama dari ITS Mengejar Mimpi di Dunia Teknologi
21 menit yang lalu
Kisah Haru Pasutri Raih...
Kisah Haru Pasutri Raih Gelar Doktor Bareng di ITS, Sempat Hadapi Kebutaan
1 jam yang lalu
Jadwal Tes Online Rekrutmen...
Jadwal Tes Online Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Sudah Siap?
2 jam yang lalu
P2G Ungkap Plus Minus...
P2G Ungkap Plus Minus Kembalinya Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA
3 jam yang lalu
Cara Cek Jadwal Tes...
Cara Cek Jadwal Tes RBB BUMN 2025, Mudah Banget!
4 jam yang lalu
10 Kata Ini Ternyata...
10 Kata Ini Ternyata Berasal dari Bahasa Belanda, Nomor 4 Pasti Sering Kamu Dengar!
11 jam yang lalu
Infografis
6 Taman di Jakarta Buka...
6 Taman di Jakarta Buka 24 Jam, Dapat Ciptakan Lapangan Kerja
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved