Minat Penelitian bagi Siswa Harus Didorong Sejak Dini

Rabu, 20 Februari 2019 - 06:27 WIB
Minat Penelitian bagi...
Minat Penelitian bagi Siswa Harus Didorong Sejak Dini
A A A
JAKARTA - Minat meneliti perlu dikembangkan sejak dini. Saat ini sudah banyak penelitian hasil karya siswa SMP/SMA dan SMK yang mengharumkan nama Indonesia di berbagai olimpiade internasional. Presiden Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) Riri Fitri Sari mengatakan, dari hasil pemenang ISPO yang sudah berjalan 11 tahun ini, mereka telah memfasilitasi para pemenang untuk dapat berkompetisi di level olimpiade penelitian internasional.

“Banyak siswa-siswi pemenang ISPO yang telah mengharumkan nama Indonesia dengan meraih berbagai medali di ajang olimpiade internasional,” katanya pada konferensi pers Festival Sains dan Budaya (FSB) ke-1 di Jakarta kemarin.

Dia mengatakan, beberapa olimpiade internasional yang diikuti seperti International Sustainable World (Energy, Engineering, and Environment) Project Olympiad yang biasanya digelar di Houston, Amerika Serikat (AS); Genius Olympiad di SUNY Oswego, New York, AS; hingga Mostratec yang digelar di Novo Hamburgo, Brasil.

Riri menjelaskan, untuk ISPO tahun ini penyelenggaraannya akan digabung dengan Olimpiade Seni dan Bahasa (Osebi) pada Festival Sains dan Budaya 2019 yang akan digelar di SMA Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan, Banten pada 22-24 Februari mendatang.

Guru Besar Teknologi Informasi Universitas Indonesia (UI) ini menjelaskan, jumlah proyek yang dikirimkan ke ISPO mencapai 373 proyek. Jumlah tersebut diusulkan oleh 715 pelajar jenjang SMP, SMA, dan SMK dari 160 sekolah di 25 provinsi.

Dari jumlah 373 proyek itu sudah diseleksi 120 proyek yang menjadi finalis. Dia mengatakan, ISPO akan mempertandingkan proyek penelitian dalam bidang sains, teknologi, lingkungan, dan komputer.

“Mereka akan membawa prototipe dari proyek penelitian mereka sehingga mereka akan demo dari penelitian yang sudah dibuat. Kami akan menguji ketuntasan mereka dalam menyelesaikan masalah,” jelasnya.

Menurut Riri, jika anak terbiasa dilatih membuat penelitian sejak dini maka mereka bisa meyakinkan kepada guru dan juga teman sekelasnya bahwa dia memiliki suatu ide melalui proses panjang. Siswa itu pun melihat satu masalah kecil yang harus dituntaskan dengan metodologi yang bisa diterima. “Sehingga anak (nanti) memiliki kemampuan untuk survive. Bahwa tidak ada sesuatu yang bisa dicapai tanpa melakukan usaha sebelumnya,” katanya

Sementara itu, Presiden Osebi Liliana Muliastuti menjelaskan tahun ini menjadi tahun kelima Osebi digelar. Tujuan diadakan Osebi ialah untuk menciptakan generasi muda Indonesia yang mencintai seni dan budaya. Kompetisi ini pun secara implisit untuk menggerakkan pendidikan karakter siswa Indonesia melalui peran seni dan bahasa Indonesia.

Liliana mengungkapkan, saat ini ada fenomena yang mengkhawatirkan ketika banyak pelajar Indonesia yang tidak bisa berbahasa Indonesia. Mereka malah lebih fasih berbahasa Inggris dan Mandarin.

Hal ini pun menjadi perhatian pihaknya bahwa generasi muda perlu diperkenalkan dengan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa. “Kita ingin menemukan anak yang bertalenta di bidang seni dan bahasa melalui kompetisi bernyanyi puisi, tari, dan menulis,” katanya.

Liliana mengatakan banyak peluang yang bisa diberikan kepada para pemenang Osebi ini, di antaranya perguruan tinggi banyak yang mencari bibit-bibit unggul yang memiliki kemampuan bahasa dan seni untuk masuk perguruan tinggi melalui jalur prestasi, sehingga portofolio para pemenang Osebi pun bisa dipakai dalam seleksi jalur mandiri tersebut.

Ketua Panitia Festival Sains dan Budaya 2019 Dwi Prajitno Wibowo mengatakan, FSB merupakan penggabungan program besar dari ISPO dan Osebi. Dia mengatakan, tema yang diambil ialah Sumbangsih untuk Negeri, merupakan upaya konkret pihaknya untuk mengapresiasi hasil karya anak bangsa.

“Kita ingin membangun generasi muda yang seimbang karakternya, kritis, inovatif, kreatif sekaligus sopan dan menjunjung tinggi nilai budaya bangsa,” jelasnya
(don)
Berita Terkait
UI Kembangkan Alat Deteksi...
UI Kembangkan Alat Deteksi Pneumonia Akibat COVID-19 Berbasis AI
PGN-UGM Kolaborasi Kembangkan...
PGN-UGM Kolaborasi Kembangkan Riset Sektor Pendidikan, Penelitian, dan Energi
Proses Daur Ulang Sampah...
Proses Daur Ulang Sampah Plastik BL Dijadikan Riset Mahasiswa IPB
25 Peneliti Ikut Pelatihan...
25 Peneliti Ikut Pelatihan dan Sertifikasi Peneliti Kuantitatif Internasional
Menristek Sampaikan...
Menristek Sampaikan Fokus Prioritas Riset Nasional pada Rakornas PRN
Pemerintah Perlu Benahi...
Pemerintah Perlu Benahi Ekosistem Pe­ne­litian di Dalam Negeri
Berita Terkini
Menteri Pendidikan Filipina...
Menteri Pendidikan Filipina Kunjungi FKUI, Bahas Kerja Sama Regional Pendidikan dan Riset
25 menit yang lalu
Kisah Si Kembar Risyad...
Kisah Si Kembar Risyad dan Rasyid, Lulus Bersama dari ITS Mengejar Mimpi di Dunia Teknologi
1 jam yang lalu
Kisah Haru Pasutri Raih...
Kisah Haru Pasutri Raih Gelar Doktor Bareng di ITS, Sempat Hadapi Kebutaan
2 jam yang lalu
Jadwal Tes Online Rekrutmen...
Jadwal Tes Online Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Sudah Siap?
3 jam yang lalu
P2G Ungkap Plus Minus...
P2G Ungkap Plus Minus Kembalinya Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA
4 jam yang lalu
Cara Cek Jadwal Tes...
Cara Cek Jadwal Tes RBB BUMN 2025, Mudah Banget!
5 jam yang lalu
Infografis
5 Manfaat Salat Tarawih...
5 Manfaat Salat Tarawih bagi Kesehatan yang Harus Diketahui
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved