Cegah Stunting, Sri Mega Darmi OASE Ajari Anak-anak PAUD Cuci Tangan
A
A
A
BONE - Sri Mega Darmi Sandjojo, Pengurus Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja Bidang II mensosialisasikan upaya pencegahan stunting di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Kamis (11/4/2019). Istri dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang juga akrab disapa Riri Sandjojo ini juga mensosialisasikan cara mencuci tangan yang baik dan benar.
"Di OASE Kabinet Kerja era pemerintahan Presiden Jokowi ini ada lima bidang, salah satunya adalah bidang kami yakni bidang II. Bidang II ini fokus tentang kesehatan keluarga, salah satunya tentang pencegahan stunting," ujarnya di hadapan sejumlah guru PAUD, Kader Posyandu, dan Penggerak PKK Kabupaten Bone.
Riri mengatakan, pencegahan stunting bekerjasama dengan berbagai kementerian/lembaga yang bergerak menangani stunting. Untuk pencegahan stunting di desa misalnya, OASE Kabinet Kerja juga bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
"Saat kami (OASE Kabinet Kerja Bidang II) turun ke daerah, kami lakukan pelatihan terkait stunting. Selain itu juga program cuci tangan yang benar untuk anak-anak PAUD dan IVA test," ujarnya.
Ia berharap, pengetahuan yang didapat dari pelatihan pencegahan stunting tersebut dapat diterapkan dan disosialisasikan kembali kepada masyarakat. Ia juga mengajak peserta pelatihan untuk turut menggerakkan program cuci tangan yang benar, yang dikenal dengan cuci tangan enam langkah.
"Salah satu program yang bisa ibu-ibu terapkan di Posyandu masing-masing misalnya program cuci tangan enam langkah pakai sabun," ujarnya.
Menurut Riri, gerakan cuci tangan yang benar tidak boleh dianggap sepele. Pasalnya, tangan merupakan organ tubuh yang sangat berpotensi besar terkena kuman. Menurutnya, melakukan cuci tangan dengan benar sesering mungkin sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, terutama anak-anak.
"Mungkin kelihatannya sepele. Tapi tangan kita ini banyak sekali kuman yang menempel. Memegang apa, dimana, apalagi kalau kita di angkutan umum, tempat umum, di tempat yang pasti banyak dipegang orang," terangnya.
Adapun enam langkah cuci tangan yang benar tersebut yakni pertama, membasahi tangan dengan air mengalir kemudian isi dengan sabun. Kedua, menggosok kedua telapak tangan berikut menggosok punggung tangan kanan dan kiri. Ketiga, menggosok sela jari. Keempat, mengunci kedua tangan. Kelima, menggosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian dan yang keenam, memutar kedua jari tangan kanan secara memutar baik jari tangan kanan dan kirim, lalu bilas kembali dengan air mengalir dan keringkan.
Sebelum sosialisasi pencegahan stunting, Riri Sandjojo bersama Pengurus OASE Kabinet Kerja Bidang II lainnya, yakni Koesni Harningsih Moeldoko dan Bintang Puspayoga didampingi Bunda PAUD Kabupaten Bone, Kurniaty Fahsar yang juga merupakan istri dari Bupati Bone, mengunjungi PAUD Aqilah Watampone.
Di PAUD tersebut, mereka mengajarkan anak-anak cara mencuci tangan yang benar. Selain itu, mereka meninjau pelaksanaan IVA Test di Rumah Sakit Umum Daerah Datu Pancaitana Kabupaten Bone.
"Di OASE Kabinet Kerja era pemerintahan Presiden Jokowi ini ada lima bidang, salah satunya adalah bidang kami yakni bidang II. Bidang II ini fokus tentang kesehatan keluarga, salah satunya tentang pencegahan stunting," ujarnya di hadapan sejumlah guru PAUD, Kader Posyandu, dan Penggerak PKK Kabupaten Bone.
Riri mengatakan, pencegahan stunting bekerjasama dengan berbagai kementerian/lembaga yang bergerak menangani stunting. Untuk pencegahan stunting di desa misalnya, OASE Kabinet Kerja juga bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
"Saat kami (OASE Kabinet Kerja Bidang II) turun ke daerah, kami lakukan pelatihan terkait stunting. Selain itu juga program cuci tangan yang benar untuk anak-anak PAUD dan IVA test," ujarnya.
Ia berharap, pengetahuan yang didapat dari pelatihan pencegahan stunting tersebut dapat diterapkan dan disosialisasikan kembali kepada masyarakat. Ia juga mengajak peserta pelatihan untuk turut menggerakkan program cuci tangan yang benar, yang dikenal dengan cuci tangan enam langkah.
"Salah satu program yang bisa ibu-ibu terapkan di Posyandu masing-masing misalnya program cuci tangan enam langkah pakai sabun," ujarnya.
Menurut Riri, gerakan cuci tangan yang benar tidak boleh dianggap sepele. Pasalnya, tangan merupakan organ tubuh yang sangat berpotensi besar terkena kuman. Menurutnya, melakukan cuci tangan dengan benar sesering mungkin sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, terutama anak-anak.
"Mungkin kelihatannya sepele. Tapi tangan kita ini banyak sekali kuman yang menempel. Memegang apa, dimana, apalagi kalau kita di angkutan umum, tempat umum, di tempat yang pasti banyak dipegang orang," terangnya.
Adapun enam langkah cuci tangan yang benar tersebut yakni pertama, membasahi tangan dengan air mengalir kemudian isi dengan sabun. Kedua, menggosok kedua telapak tangan berikut menggosok punggung tangan kanan dan kiri. Ketiga, menggosok sela jari. Keempat, mengunci kedua tangan. Kelima, menggosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian dan yang keenam, memutar kedua jari tangan kanan secara memutar baik jari tangan kanan dan kirim, lalu bilas kembali dengan air mengalir dan keringkan.
Sebelum sosialisasi pencegahan stunting, Riri Sandjojo bersama Pengurus OASE Kabinet Kerja Bidang II lainnya, yakni Koesni Harningsih Moeldoko dan Bintang Puspayoga didampingi Bunda PAUD Kabupaten Bone, Kurniaty Fahsar yang juga merupakan istri dari Bupati Bone, mengunjungi PAUD Aqilah Watampone.
Di PAUD tersebut, mereka mengajarkan anak-anak cara mencuci tangan yang benar. Selain itu, mereka meninjau pelaksanaan IVA Test di Rumah Sakit Umum Daerah Datu Pancaitana Kabupaten Bone.
(akn)