Peringati Hardiknas, Kemendikbud Sosialisasikan Program MGMP
A
A
A
JAKARTA - Sebagai bagian dari memperingati Hari Pendidikan Nasional, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Talkshow Pendidikan/Forum Panggung Publik Hari Pendidikan Nasional 2019 dengan tema “Pembangunan Sumber Daya Manusia” di Plaza Insan Berprestasi Komplek Kemendikbud Jakarta Selatan, Senin (29/04/2019).
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya memberikan gambaran nyata serta langkah-langkah yang harus dilakukan untuk peningkatan mutu pendidikan serta pembentukan karakter para generasi emas di Indonesia. Menghadirkan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Dr Supriano, M.Ed, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Prof Suyanto, Ph.D, Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Unifah Rosyidi, perwakilan dari Innovation for Indonesia’s School Children-Australia Indonesia Partnership Mark Heyward PhD.
Selain itu, perwakilan dari SEAMEO REFCON (Southeast Asian Ministers of Education Organization) dan perwakilan dari Direktur Pembinaan SMK sebagai narasumber. Dalam kegiatan ini dipaparkan tujuan terciptanya generasi emas Indonesia 2045 yang Cerdas, Kreatif, Innovatif, Produktif, Berkarakter Kuat, Damai dalam Berinteraksi Sosial, Sehat dan Menyehatkan, dan Berperadaban Unggul.
Dalam kesempatan yang sama Dr Supriano, M.Ed selaku Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan menerangkan bahwa kontribusinya dalam talkshow ini adalah untuk mensosialisasikan program pembangunan sumber daya manusia dengan system MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)nya melalui system zonasi melalui paparanya mulai dari pelaksanaan proses pembelajaran, perbaikan kualitas pembelajaran, alur pembelajaran zonasi, grand design implementasi kurikulum 2013, strategi, hingga integrasi antara kompetensi dasar dengan PKB Guru dan UN/USBN demi menyambut tantangan revolusi industry 4.0.
"Melalui peringatan Hari Pendidikan Nasional ini diharapkan adanya perubahan bagi para guru khususnya pada pelatihan. Untuk itu, sosialisasi mengenai pergeseran pelatihan yang tadinya difokuskan dipusat, nantinya akan difokuskan di zonasi melalui MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) yang berperan sebagai wadah guru untuk saling bertukar informasi tentang pembelajaran," ujarnya.
MGMP ini dimaksudkan dari guru untuk guru. Para guru juga diharapkan dapat meningkatkan pedagogik dalam proses pembelajaran di kelas, bagaimana cara mendelivery kepada anak-anak didiknya dengan system pembelajaran di abad 21.
"System MGMP dengan system zonasi ini sangat efekif, karena akan terlihat permasalahan mengenai pembahasan materi pembelajaran di kelas," katanya.
Talkshow yang berlangsung selama tiga jam ini, dihadiri dari berbagai kalangan dengan sistem pendaftaran online, dimana para peserta dapat memberikan memberikan saran-sarannya untuk perbaikan maupun mengembangkan sistem pembangunan sumber daya manusia ini, serta bertujuan agar sosialisasi perubahan sistem pendidikan dapat berjalan dengan baik.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya memberikan gambaran nyata serta langkah-langkah yang harus dilakukan untuk peningkatan mutu pendidikan serta pembentukan karakter para generasi emas di Indonesia. Menghadirkan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Dr Supriano, M.Ed, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Prof Suyanto, Ph.D, Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Unifah Rosyidi, perwakilan dari Innovation for Indonesia’s School Children-Australia Indonesia Partnership Mark Heyward PhD.
Selain itu, perwakilan dari SEAMEO REFCON (Southeast Asian Ministers of Education Organization) dan perwakilan dari Direktur Pembinaan SMK sebagai narasumber. Dalam kegiatan ini dipaparkan tujuan terciptanya generasi emas Indonesia 2045 yang Cerdas, Kreatif, Innovatif, Produktif, Berkarakter Kuat, Damai dalam Berinteraksi Sosial, Sehat dan Menyehatkan, dan Berperadaban Unggul.
Dalam kesempatan yang sama Dr Supriano, M.Ed selaku Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan menerangkan bahwa kontribusinya dalam talkshow ini adalah untuk mensosialisasikan program pembangunan sumber daya manusia dengan system MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)nya melalui system zonasi melalui paparanya mulai dari pelaksanaan proses pembelajaran, perbaikan kualitas pembelajaran, alur pembelajaran zonasi, grand design implementasi kurikulum 2013, strategi, hingga integrasi antara kompetensi dasar dengan PKB Guru dan UN/USBN demi menyambut tantangan revolusi industry 4.0.
"Melalui peringatan Hari Pendidikan Nasional ini diharapkan adanya perubahan bagi para guru khususnya pada pelatihan. Untuk itu, sosialisasi mengenai pergeseran pelatihan yang tadinya difokuskan dipusat, nantinya akan difokuskan di zonasi melalui MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) yang berperan sebagai wadah guru untuk saling bertukar informasi tentang pembelajaran," ujarnya.
MGMP ini dimaksudkan dari guru untuk guru. Para guru juga diharapkan dapat meningkatkan pedagogik dalam proses pembelajaran di kelas, bagaimana cara mendelivery kepada anak-anak didiknya dengan system pembelajaran di abad 21.
"System MGMP dengan system zonasi ini sangat efekif, karena akan terlihat permasalahan mengenai pembahasan materi pembelajaran di kelas," katanya.
Talkshow yang berlangsung selama tiga jam ini, dihadiri dari berbagai kalangan dengan sistem pendaftaran online, dimana para peserta dapat memberikan memberikan saran-sarannya untuk perbaikan maupun mengembangkan sistem pembangunan sumber daya manusia ini, serta bertujuan agar sosialisasi perubahan sistem pendidikan dapat berjalan dengan baik.
(kri)