Heboh Aksi Mahasiswa, Kemendikbud 'Koreksi' Poster Demonstran
A
A
A
JAKARTA - Aksi demonstrasi mahasiswa marak belakangan ini. Tidak hanya di Ibu Kota, aksi unjuk rasa juga terjadi di berbagai daerah.
Heboh aksi demo juga terlihat di jagad media sosial (medsos). Foto-foto aksi demo mahasiswa bersliweran di dunia maya.
Dalam foto yang beredar, banyak peserta aksi yang membawa poster dengan kata-kata lucu yang mengundang tawa netizen.
Misalnya, pendemo yang membawa poster bertuliskan "Jangan matikan keadilan, matikan saja mantan ku".
Adapula yang membawa poster bertuliskan kata-kata layaknya curahatan hati alias curhat. "Entah Apa yang merasukimu, hingga kau tega menghianati ku,"
Tulisan kata-kata di poster demonstran ternyata menarik perhatian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Melalui akun Twitter resminya @Kemdikbud_RI, Kemendikbud mengoreksi tulisan di poster demonstran dengan kaidah tata bahasa sesuai ejaan yang disempurnakan.
Salah satunya foto poster bertuliskan "saya disini cuma mau uptade inside story" yang dibawa pendemo. Di dalam foto itu, Kemendikbud memberikan petujuk ada yang salah dalam penulisan di poster tersebut.
Kemendikbud pun mengoreksi kata "disini" dengan tulisan ejaan yang benar adalah di sini, yakni ditulis secara terpisah.
Begitu juga dengan poster pengunjuk rasa yang bertuliskan "Entah apa yang merasukimu hingga kau tega menghianatiku".Adapun kata yang dikoreksi adalah menghianatiku.
"Ejaan yang benar mengkhianatiku," koreksi Kemendikbud.
Tidak hanya mengunggah foto, Kemendikbud juga menyoroti kreativitas pengunjuk rasa dalam menuliskan kata-kata di atas poster.
"SahabatDikbud, kreativitas (creativity) adalah salah satu kompetensi yang dibutuhkan generasi bangsa di abad 21. #Sahabatdikbud sudah melihat poster-poster dari mahasiswa saat aksi unjuk rasa kemarin? Kreatif-kreatif bukan?" tulis akun Twitter Kemendikbud.
Kemendikbud juga mengajak netizen untuk memperbaiki kesalahan penulisan dalam poster yang dibawa pengunjuk rasa.
"Yuk, lihat kreativitas mahasiswa dalam karya posternya, dan perbaiki kesalahan penulisan bahasa Indonesia. Apakah #SahabatDikbud menemukan poster kreatif lain untuk media pembelajaran bahasa Indonesia?" tulisnya.
Heboh aksi demo juga terlihat di jagad media sosial (medsos). Foto-foto aksi demo mahasiswa bersliweran di dunia maya.
Dalam foto yang beredar, banyak peserta aksi yang membawa poster dengan kata-kata lucu yang mengundang tawa netizen.
Misalnya, pendemo yang membawa poster bertuliskan "Jangan matikan keadilan, matikan saja mantan ku".
Adapula yang membawa poster bertuliskan kata-kata layaknya curahatan hati alias curhat. "Entah Apa yang merasukimu, hingga kau tega menghianati ku,"
Tulisan kata-kata di poster demonstran ternyata menarik perhatian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Melalui akun Twitter resminya @Kemdikbud_RI, Kemendikbud mengoreksi tulisan di poster demonstran dengan kaidah tata bahasa sesuai ejaan yang disempurnakan.
Salah satunya foto poster bertuliskan "saya disini cuma mau uptade inside story" yang dibawa pendemo. Di dalam foto itu, Kemendikbud memberikan petujuk ada yang salah dalam penulisan di poster tersebut.
Kemendikbud pun mengoreksi kata "disini" dengan tulisan ejaan yang benar adalah di sini, yakni ditulis secara terpisah.
Begitu juga dengan poster pengunjuk rasa yang bertuliskan "Entah apa yang merasukimu hingga kau tega menghianatiku".Adapun kata yang dikoreksi adalah menghianatiku.
"Ejaan yang benar mengkhianatiku," koreksi Kemendikbud.
Tidak hanya mengunggah foto, Kemendikbud juga menyoroti kreativitas pengunjuk rasa dalam menuliskan kata-kata di atas poster.
"SahabatDikbud, kreativitas (creativity) adalah salah satu kompetensi yang dibutuhkan generasi bangsa di abad 21. #Sahabatdikbud sudah melihat poster-poster dari mahasiswa saat aksi unjuk rasa kemarin? Kreatif-kreatif bukan?" tulis akun Twitter Kemendikbud.
Kemendikbud juga mengajak netizen untuk memperbaiki kesalahan penulisan dalam poster yang dibawa pengunjuk rasa.
"Yuk, lihat kreativitas mahasiswa dalam karya posternya, dan perbaiki kesalahan penulisan bahasa Indonesia. Apakah #SahabatDikbud menemukan poster kreatif lain untuk media pembelajaran bahasa Indonesia?" tulisnya.
(dam)