Dukung Anak, Orang Tua Berjejer di Depan Ruang SBMPTN
Selasa, 17 Juni 2014 - 12:25 WIB
Dukung Anak, Orang Tua Berjejer di Depan Ruang SBMPTN
A
A
A
DEPOK - Kasih sayang orang tua kepada anaknya tak ada batas. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya sukses di masa depan. Begitulah yang nampak dari suasana ruang tunggu di depan ruang ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Para orang tua rela menunggu berjam-jam untuk memberikan semangat kepada anak mereka yang sedang mengikuti ujian di SMK Budi Utomo, Kecamatan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok.
Salah satunya adalah orang tua Titis Tari Wulandari, alumni SMAN 103 Jakarta Timur. Kedua orang tua Titis menunggu sejak pagi hingga anaknya selesai melaksanakan ujian.
"Iya memberi semangat untuk anak kami, ini bapaknya sampai bolos bekerja," kata ibunda Titis, Dwi di lokasi, Selasa (17/6/2014).
Padahal Titis kini sudah berkuliah di Universitas Indonesia (UI) semester II jurusan Sastra Inggris. Titis sudah berhasil masuk UI melalui jalur paralel SIMAK UI tahun lalu. Namun Titis merasa tidak puas karena ingin masuk akuntansi UI.
"Ingin coba lagi, Sastra Inggris kurang greget katanya enggak ada hitungannya. Maunya di akuntansi, kurang sreg coba lagi, kurang tantangannya kalau di Sastra Inggris katanya," ungkap Dwi.
Persiapan ujian yang dilakukan Titis hanya tiga hari lantaran ia disibukkan dengan Ujian Akhir Semester (UAS) di kampusnya. "Deg-degan juga, bismillah saja," kata warga Bekasi ini.
Orang tua lainnya yang terlihat tegang dan rela menunggu anaknya adalah Benyamin. Ayah dari Syifa Fauziah ini berharap anaknya dapat lolos masuk negeri.
"Anak saya lulusan pesantren Bekasi, pilihannya ada tiga, inginnya jurusan konseling atau psikologi, di UNJ, UIN, atau UPI," katanya
Para orang tua rela menunggu berjam-jam untuk memberikan semangat kepada anak mereka yang sedang mengikuti ujian di SMK Budi Utomo, Kecamatan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok.
Salah satunya adalah orang tua Titis Tari Wulandari, alumni SMAN 103 Jakarta Timur. Kedua orang tua Titis menunggu sejak pagi hingga anaknya selesai melaksanakan ujian.
"Iya memberi semangat untuk anak kami, ini bapaknya sampai bolos bekerja," kata ibunda Titis, Dwi di lokasi, Selasa (17/6/2014).
Padahal Titis kini sudah berkuliah di Universitas Indonesia (UI) semester II jurusan Sastra Inggris. Titis sudah berhasil masuk UI melalui jalur paralel SIMAK UI tahun lalu. Namun Titis merasa tidak puas karena ingin masuk akuntansi UI.
"Ingin coba lagi, Sastra Inggris kurang greget katanya enggak ada hitungannya. Maunya di akuntansi, kurang sreg coba lagi, kurang tantangannya kalau di Sastra Inggris katanya," ungkap Dwi.
Persiapan ujian yang dilakukan Titis hanya tiga hari lantaran ia disibukkan dengan Ujian Akhir Semester (UAS) di kampusnya. "Deg-degan juga, bismillah saja," kata warga Bekasi ini.
Orang tua lainnya yang terlihat tegang dan rela menunggu anaknya adalah Benyamin. Ayah dari Syifa Fauziah ini berharap anaknya dapat lolos masuk negeri.
"Anak saya lulusan pesantren Bekasi, pilihannya ada tiga, inginnya jurusan konseling atau psikologi, di UNJ, UIN, atau UPI," katanya
(kri)
