Menteri Pendidikan Janji Tarik Buku Agama Bermuatan ISIS
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan angkat bicara terkait masuknya paham Islam State of Iraqy/Syam (ISIS) di dalam buku paket Kurikulum 2013 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.
Anies berjanji akan menarik buku bermuatan paham ISIS tersebut. Bahkan, pihaknya akan mengkaji ulang buku terbitan Kurikulum 2013.
"Buku-buku bermasalah akan kami tarik," kata Anies, saat ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, Jumat 20 Maret 2015.
Dia mengaku masuknya paham radikal dalam buku pelajaran tersebut merupakan kesalahan fatal. Alhasil, Anies meminta kepada lembaganya untuk mengkaji kembali buku-buku dalam kurikulum 2013 supaya tidak ada lagi ada muatan-muatan yang keliru diajarkan kepada anak didik.
"Kami akan review, kami panggil orang-orang yang faham. Beri kami waktu yang cukup jangan sampai lagi barang belum jadi belum di-review sudah diberikan kepada anak-anak konsekwensinya seperti sekarang," ungkap Anies.
Menurut dia, perubahan kurikulum merupakan hal yang mendasar dalam sebuah pendidikan. Bahkan, menurut Anies tidak mudah mengimplementasikan kurikulum 2013.
Maka dari itu, Anies meminta perubahan kurikulum bukan sebuah mainan. Lantaran menyangkut proses belajar mengajar bagi anak didik di sekolah.
"Kesalahan sedikit saja akan berakibat fatal. Masalah agama banyak orang tahu kesalahan kalau terjadi di buku matematika, fisika, kimia. Makanya saya selalu katakan perubahan kurikulum tidak boleh main-main," tutup Anies.
Anies berjanji akan menarik buku bermuatan paham ISIS tersebut. Bahkan, pihaknya akan mengkaji ulang buku terbitan Kurikulum 2013.
"Buku-buku bermasalah akan kami tarik," kata Anies, saat ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, Jumat 20 Maret 2015.
Dia mengaku masuknya paham radikal dalam buku pelajaran tersebut merupakan kesalahan fatal. Alhasil, Anies meminta kepada lembaganya untuk mengkaji kembali buku-buku dalam kurikulum 2013 supaya tidak ada lagi ada muatan-muatan yang keliru diajarkan kepada anak didik.
"Kami akan review, kami panggil orang-orang yang faham. Beri kami waktu yang cukup jangan sampai lagi barang belum jadi belum di-review sudah diberikan kepada anak-anak konsekwensinya seperti sekarang," ungkap Anies.
Menurut dia, perubahan kurikulum merupakan hal yang mendasar dalam sebuah pendidikan. Bahkan, menurut Anies tidak mudah mengimplementasikan kurikulum 2013.
Maka dari itu, Anies meminta perubahan kurikulum bukan sebuah mainan. Lantaran menyangkut proses belajar mengajar bagi anak didik di sekolah.
"Kesalahan sedikit saja akan berakibat fatal. Masalah agama banyak orang tahu kesalahan kalau terjadi di buku matematika, fisika, kimia. Makanya saya selalu katakan perubahan kurikulum tidak boleh main-main," tutup Anies.
(maf)