Pemuda Ini Gratiskan Wifi dan Rumah untuk Belajar Siswa Tak Mampu
Senin, 20 Juli 2020 - 15:50 WIB
DELISERDANG - Dengan niat bersedekah dan peduli terhadap dunia pendidikan , Irsan Mulyadi warga di Jalan Tani Asli, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, menjadikan halaman rumahnya sebagai lokasi belajar daring dengan memfasilitasi Wifi gratis terhadap siswa yang tidak mampu memiliki paket internet. Senin (20/7/2020).
"Ide ini tercetus, berawal dari melihat salahsatu pemberitaan seorang anak pergi dari rumahnya karena takut dimarahi orangtuanya, akibat kuota internetnya habis digunakan untuk belajar daring. Atas dasar itulah, saya terinspirasi untuk mencari anak-anak yang ingin belajar menyelesaikan tugas sekolahnya, dengan difasilitasinya wifi gratis" tutur Irsan Mulyadi yang merupakan fotografer jurnalis disalahsatu media nasional. (Baca juga: Tak Miliki Biaya Beli Paket, Siswa SMP di Surabaya Sekolah di Warkop )
Irsan menambahkan, anak-anak yang akan menggunakan wifi diwajibkan memakai masker sebelum proses belajar dimulai. Selain itu, anak-anak juga diwajibkan mencuci tangan. Sementara, meja dan kursi disediakan oleh pemilik rumah.
Dengan suasana yang asri, anak-anak pun terlihat serius belajar daring, seluruh anak anak yang pada umumnya warga sekitar ini juga terlihat bersemangat melaksanakan tugas dari para guru-gurunya.
Rio Ferdinand yang duduk di kelas 7, SMP Negeri 40 Deliserdang, mengaku sangat terbantu sekali dengan adanya sedekah yang diberikan bang Irsan. Sebab, belajar daring dari sekolah dapat diselesaikan tanpa harus memikirkan beli paket internet. (Baca juga: Kemenkes: 32% Siswa Tak Punya Akses Belajar di Rumah Selama PSBB )
"Bersyukur sekali, dan pemberian wifi gratis ini sangat membatu saya dalam proses belajar daring. Apalagi saat pandemi COVID-19, prekonomian orang tua saya juga semakin menipis, apalagi orang tua saya hanya sebagai kuli bangunan" ujar Rio saat belajar daring di halaman rumah Irsan Mulyadi.
Hal senada juga diungkapkan Rifky Febriansah, siswa SMK Negeri di Kabupaten Deliserdang ini mengaku sangat terbantu dengan adanya inisiatif bang Irsan untuk memberikan WiFi gratis kepada dirinya dan kawan kawannya, karena kalau belajar di rumah, dirinya harus memikirkan untuk membeli paket internet, sementara uang jajan yang diberikan ibunya hanya Rp.3000 sehari.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberlakukan kebijakan belajar di rumah bagi pelajar hingga setingkat mahasiswa. Pembelajaran yang dikenal dengan sistem daring (online) mulai digeluti bagi semua siswa. (Baca juga: UTBK SBMPTN Unair Gelombang 2 Digelar, 18 Peserta Dinyatakan Reaktif )
Penerapan kebijakan belajar melalui sistem daring mungkin tak menjadi masalah di area perkotaan karena dukungan infrastruktur telekomunikasinya seperti koneksi internet yang baik.
Akan tetapi, beda halnya dengan nasib para pelajar yang memiliki semangat belajar yang tinggi, namun, keterbatasan ekonomi menjadi kendala untuk pembelian paket internet, dan akhirnya tidak bisa mengikuti proses belajar daring.
Irsan berharap, pandemi ini cepat berakhir, sehingga seluruh masyarakat dapat melaksanakan aktivitas seperti biasa, dan prekonomian Indonesia pulih kembali.
"Ide ini tercetus, berawal dari melihat salahsatu pemberitaan seorang anak pergi dari rumahnya karena takut dimarahi orangtuanya, akibat kuota internetnya habis digunakan untuk belajar daring. Atas dasar itulah, saya terinspirasi untuk mencari anak-anak yang ingin belajar menyelesaikan tugas sekolahnya, dengan difasilitasinya wifi gratis" tutur Irsan Mulyadi yang merupakan fotografer jurnalis disalahsatu media nasional. (Baca juga: Tak Miliki Biaya Beli Paket, Siswa SMP di Surabaya Sekolah di Warkop )
Irsan menambahkan, anak-anak yang akan menggunakan wifi diwajibkan memakai masker sebelum proses belajar dimulai. Selain itu, anak-anak juga diwajibkan mencuci tangan. Sementara, meja dan kursi disediakan oleh pemilik rumah.
Dengan suasana yang asri, anak-anak pun terlihat serius belajar daring, seluruh anak anak yang pada umumnya warga sekitar ini juga terlihat bersemangat melaksanakan tugas dari para guru-gurunya.
Rio Ferdinand yang duduk di kelas 7, SMP Negeri 40 Deliserdang, mengaku sangat terbantu sekali dengan adanya sedekah yang diberikan bang Irsan. Sebab, belajar daring dari sekolah dapat diselesaikan tanpa harus memikirkan beli paket internet. (Baca juga: Kemenkes: 32% Siswa Tak Punya Akses Belajar di Rumah Selama PSBB )
"Bersyukur sekali, dan pemberian wifi gratis ini sangat membatu saya dalam proses belajar daring. Apalagi saat pandemi COVID-19, prekonomian orang tua saya juga semakin menipis, apalagi orang tua saya hanya sebagai kuli bangunan" ujar Rio saat belajar daring di halaman rumah Irsan Mulyadi.
Hal senada juga diungkapkan Rifky Febriansah, siswa SMK Negeri di Kabupaten Deliserdang ini mengaku sangat terbantu dengan adanya inisiatif bang Irsan untuk memberikan WiFi gratis kepada dirinya dan kawan kawannya, karena kalau belajar di rumah, dirinya harus memikirkan untuk membeli paket internet, sementara uang jajan yang diberikan ibunya hanya Rp.3000 sehari.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberlakukan kebijakan belajar di rumah bagi pelajar hingga setingkat mahasiswa. Pembelajaran yang dikenal dengan sistem daring (online) mulai digeluti bagi semua siswa. (Baca juga: UTBK SBMPTN Unair Gelombang 2 Digelar, 18 Peserta Dinyatakan Reaktif )
Penerapan kebijakan belajar melalui sistem daring mungkin tak menjadi masalah di area perkotaan karena dukungan infrastruktur telekomunikasinya seperti koneksi internet yang baik.
Akan tetapi, beda halnya dengan nasib para pelajar yang memiliki semangat belajar yang tinggi, namun, keterbatasan ekonomi menjadi kendala untuk pembelian paket internet, dan akhirnya tidak bisa mengikuti proses belajar daring.
Irsan berharap, pandemi ini cepat berakhir, sehingga seluruh masyarakat dapat melaksanakan aktivitas seperti biasa, dan prekonomian Indonesia pulih kembali.
(mpw)
tulis komentar anda