UGM Buka Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru PBU Berbasis Geografis
Sabtu, 15 April 2023 - 05:50 WIB
JAKARTA - UGM menyediakan penerimaan mahasiswa baru jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) berbasis geografis. Jalur ini khusus bagi putra putri daerah terbaik dari luar Pulau Jawa.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof.Dr. Wening Udasmoro menegaskan kembali komitmen UGM menjadi kampus inklusif.
“Program penerimaan jalur PBU secara geografis ini merupakan bentuk komitmen UGM untuk pengembangan SDM di luar Jawa atau penguatan wilayah yang rentan secara geografis,” katanya, dikutip dari laman UGM, Sabtu (15/4/2023).
Wening mengatakan pada tahun ini UGM menyediakan kuota bagi sekitar 100 putra putri daerah yang bisa mengikuti program seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur PBU berbasis geografis ini. Ia berharap nantinya ada banyak masyarakat yang dapat diterima melalui jalur seleksi ini dan ke depannya dapat meningkat.
Baca juga: Gala Tirta Apsara, Konsep Permukiman Ramah Lingkungan dari Mahasiswa ITS
Persoalan inklusivitas telah tertuang dalam Rencana Strategis (renstra) Rektor UGM 2022-2027 yang menyebutkan UGM sebagai kampus inklusif dan menghargai keberagaman termasuk bagi masyarakat di luar Pulau Jawa yang rentan secara geografis.
Menurutnya, jalur ini tersedia dengan berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan KAGAMA yang ternyata mendapat respon positif dari sejumlah daerah.
Dia mengungkapkan, hingga kini sudah ada empat pemda yang berkomitmen kuat pada jalur ini. Yaitu Kalimantan Utara, Riau, Bengkulu, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Masing-masing daerah rata-rata menganggarkan sekitar 10-20 mahasiswa untuk ikut dalam seleksi jalur PBU berbasis geografis UGM,” lugasnya.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof.Dr. Wening Udasmoro menegaskan kembali komitmen UGM menjadi kampus inklusif.
“Program penerimaan jalur PBU secara geografis ini merupakan bentuk komitmen UGM untuk pengembangan SDM di luar Jawa atau penguatan wilayah yang rentan secara geografis,” katanya, dikutip dari laman UGM, Sabtu (15/4/2023).
Wening mengatakan pada tahun ini UGM menyediakan kuota bagi sekitar 100 putra putri daerah yang bisa mengikuti program seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur PBU berbasis geografis ini. Ia berharap nantinya ada banyak masyarakat yang dapat diterima melalui jalur seleksi ini dan ke depannya dapat meningkat.
Baca juga: Gala Tirta Apsara, Konsep Permukiman Ramah Lingkungan dari Mahasiswa ITS
Persoalan inklusivitas telah tertuang dalam Rencana Strategis (renstra) Rektor UGM 2022-2027 yang menyebutkan UGM sebagai kampus inklusif dan menghargai keberagaman termasuk bagi masyarakat di luar Pulau Jawa yang rentan secara geografis.
Menurutnya, jalur ini tersedia dengan berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan KAGAMA yang ternyata mendapat respon positif dari sejumlah daerah.
Dia mengungkapkan, hingga kini sudah ada empat pemda yang berkomitmen kuat pada jalur ini. Yaitu Kalimantan Utara, Riau, Bengkulu, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Masing-masing daerah rata-rata menganggarkan sekitar 10-20 mahasiswa untuk ikut dalam seleksi jalur PBU berbasis geografis UGM,” lugasnya.
tulis komentar anda