Terkendala Belajar Online, SMPN 3 Lembang Siapkan Modul Latihan
Selasa, 21 Juli 2020 - 18:37 WIB
BANDUNG BARAT - Sebanyak 120 siswa SMPN 3 Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) , terkendala akses internet untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara online. Kebanyakan dari mereka adalah siswa dari keluarga kurang mampu, sehingga pihak sekolah membuatkan modul latihan khusus sebagai altrenatif mereka tetap bisa mengikuti pembelajaran.
"Ada sekitar 10% atau sebanyak 120 siswa di kami yang terkendala belajar online. Agar pembelajaran tetap berlangsung maka kami menyiapkan modul bagi sarana mereka belajar," kata Kepala SMPN 3 Lembang, Wawan Kuswandi kepada SINDOnews, Selasa (21/7/2020). (Baca juga: Kisah Orang Tua Jadi Asisten Guru Dadakan Belajar dari Rumah )
Wawan menyebutkan, modul itu inisiatif dibuat oleh guru menyesuaikan dengan kurikulum yang ada. Pemberian modul diatur seminggu sekali dan hanya bisa diambil oleh orang tua siswa dengan waktu bergilirian. Tujuannya untuk menghindari terjadinya kerumunan sesuai dengan protokol kesehatan yang diterapkan di sekolah.
Oleh karena itu, guru di sekolah memiliki dua tugas sekaligus, yakni menyiapkan pembelajaran online dan membuat modul bagi yang belajar offline. Bagaimanapun pembelajaran di tahun ajaran baru tetap harus berjalan meski tidak ada tatap muka. Hal ini mengacu SE Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan COVID-19 pada Satuan Pendidikan, dan SE Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat COVID-19.
"Guru selalu stanby di depan laptop dari pagi sampai sore untuk mendukung pembelajaran online. Sementara untuk modul diambil seminggu sekali setiap Senin, pekan ini ngambil pekan depan menyerahkan hasil jawaban siswa dan mengambil modul berikutnya," terang Wawan. (Baca juga: Gelar Kompetisi Sains di Tengah Pandemi, Mendorong Siswa Tetap Berprestasi )
Disinggung soal efektivitas pembelajaran yang dilakukan, Wawan menyebutkan indiktornya tidak bisa dilihat sekarang. Diakuinya pembelajaran online memiliki plus minus. Namun siswa dituntut lebih aktif dan inisiatif dalam menggali sendiri pengetahuannya secara autodidak dengan penguatan literasi. Orang tua juga diminta ikut memonitor dan berkomunikasi dengan guru untuk mengetahui aktivitas anaknya dalam mengikuti pendidikan online.
"Kami meminta kepada orang tua agar membuat jadwal belajar dan mengawasi aktivitas anak dari pukul 08.00-12.00 setiap harinya. Mereka tetap harus belajar seperti layaknya sekolah, jangan sampai waktunya dipakai main serta memberikan report ke guru day by day," pungkasnya.
SMPN 3 Lembang tahun ini menerima siswa didik baru kelas tujuh sebanyak 416 siswa. Untuk siswa kelas delapan tercatat ada 396 siswa dan kelas sembilan sebanyak 443 siswa dan terbagi ke dalam 33 rombongan belajar (rombel). Selama pandemi COVID-19, aktivitas di sekolah dibatasi sesuai protokol kesehatan dan menyiapkan tempat cuci tangan, hand sanitizer, wajib memakai masker, dan pengecekan suhu tubuh kepada siapapun yang akan masuk ke lingkungan sekolah.
Lihat Juga: Sekolah Indonesia Riyadh Sediakan Kelas Jarak Jauh bagi Siswa Baru di Kawasan Timur Tengah
"Ada sekitar 10% atau sebanyak 120 siswa di kami yang terkendala belajar online. Agar pembelajaran tetap berlangsung maka kami menyiapkan modul bagi sarana mereka belajar," kata Kepala SMPN 3 Lembang, Wawan Kuswandi kepada SINDOnews, Selasa (21/7/2020). (Baca juga: Kisah Orang Tua Jadi Asisten Guru Dadakan Belajar dari Rumah )
Wawan menyebutkan, modul itu inisiatif dibuat oleh guru menyesuaikan dengan kurikulum yang ada. Pemberian modul diatur seminggu sekali dan hanya bisa diambil oleh orang tua siswa dengan waktu bergilirian. Tujuannya untuk menghindari terjadinya kerumunan sesuai dengan protokol kesehatan yang diterapkan di sekolah.
Oleh karena itu, guru di sekolah memiliki dua tugas sekaligus, yakni menyiapkan pembelajaran online dan membuat modul bagi yang belajar offline. Bagaimanapun pembelajaran di tahun ajaran baru tetap harus berjalan meski tidak ada tatap muka. Hal ini mengacu SE Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan COVID-19 pada Satuan Pendidikan, dan SE Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat COVID-19.
"Guru selalu stanby di depan laptop dari pagi sampai sore untuk mendukung pembelajaran online. Sementara untuk modul diambil seminggu sekali setiap Senin, pekan ini ngambil pekan depan menyerahkan hasil jawaban siswa dan mengambil modul berikutnya," terang Wawan. (Baca juga: Gelar Kompetisi Sains di Tengah Pandemi, Mendorong Siswa Tetap Berprestasi )
Disinggung soal efektivitas pembelajaran yang dilakukan, Wawan menyebutkan indiktornya tidak bisa dilihat sekarang. Diakuinya pembelajaran online memiliki plus minus. Namun siswa dituntut lebih aktif dan inisiatif dalam menggali sendiri pengetahuannya secara autodidak dengan penguatan literasi. Orang tua juga diminta ikut memonitor dan berkomunikasi dengan guru untuk mengetahui aktivitas anaknya dalam mengikuti pendidikan online.
"Kami meminta kepada orang tua agar membuat jadwal belajar dan mengawasi aktivitas anak dari pukul 08.00-12.00 setiap harinya. Mereka tetap harus belajar seperti layaknya sekolah, jangan sampai waktunya dipakai main serta memberikan report ke guru day by day," pungkasnya.
SMPN 3 Lembang tahun ini menerima siswa didik baru kelas tujuh sebanyak 416 siswa. Untuk siswa kelas delapan tercatat ada 396 siswa dan kelas sembilan sebanyak 443 siswa dan terbagi ke dalam 33 rombongan belajar (rombel). Selama pandemi COVID-19, aktivitas di sekolah dibatasi sesuai protokol kesehatan dan menyiapkan tempat cuci tangan, hand sanitizer, wajib memakai masker, dan pengecekan suhu tubuh kepada siapapun yang akan masuk ke lingkungan sekolah.
Lihat Juga: Sekolah Indonesia Riyadh Sediakan Kelas Jarak Jauh bagi Siswa Baru di Kawasan Timur Tengah
(mpw)
tulis komentar anda