Mahasiswa UI Berbagi Cerita Wakili Indonesia di International Scout Youth Forum
Sabtu, 13 Mei 2023 - 14:21 WIB
JAKARTA - Mahasiswa FMIPA UI Faza Fahimatul ‘Ilmiyah berkesempatan mewakili Gerakan Pramuka Indonesia dalam International Scout Youth Forum. Forum internasional ini diselenggarakan Scout Association of Hong Kong di Hong Kong Scout Centre, Scout Path, Austin Road, Kowloon, Hong Kong.
Dengan mengangkat tema Scouting in the Post-Pandemic World: A Redefinition, kegiatan ini bertujuan untuk dapat menghasilkan beberapa rekomendasi sebagai bahan pertimbangan National Scout Organization (NSO) dalam membuat keputusan dan strategi pemulihan kegiatan kepramukaan pasca pandemi Covid-19 di masa mendatang.
“Melalui forum ini, saya dapat melihat berbagai perspektif berbeda, bagaimana NSO di berbagai negara bertindak pada masa pandemi. Diskusi yang berlangsung akan menghasilkan output berupa youth forum declaration dan dideklarasikan pada hari terakhir,” ujar Faza, dikutip dari siaran pers, Sabtu (13/5/2023).
Baca juga: 6 Kampus Terbaik di Singapura untuk Kuliah Jurusan Teknik Versi EduRank 2023
Sebelumnya, ia mendapatkan rekomendasi dari Pembina Pramuka UI untuk mengajukan diri sebagai perwakilan Gerakan Pramuka Indonesia. Setelah melewati beberapa proses, Faza berhasil mendapatkan rekomendasi dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka sebagai wakil dari Indonesia untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Kegiatan ini diikuti lebih dari 40 peserta yang berasal dari Hong Kong, Malaysia, Mongolia, Jepang, Indonesia, Thailand, dan Filipina. Faza yang merupakan anggota aktif Pramuka UI merupakan satu-satunya peserta yang berasal dari Indonesia. Secara umum terdapat dua kegiatan yang berlangsung, yaitu forum diskusi dan educational tour.
Faza menceritakan, pada forum diskusi peserta dibagi menjadi enam kelompok dan setiap kelompok mendiskusikan berbagai topik tentang bagaimana mendefinisikan ulang kepramukaan secara umum setelah mengalami banyak perubahan akibat pandemi Covid-19.
Sementara itu, educational tour dikemas cukup unik dengan menggunakan konsep sebuah permainan bernama ponopoly. Permainan tersebut memiliki cara kerja yang hampir sama dengan monopoli. Setiap kelompok dipandu oleh seorang panitia untuk menyelesaikan misi sambil mengunjungi tempat-tempat penting di Hong Kong.
Dengan mengangkat tema Scouting in the Post-Pandemic World: A Redefinition, kegiatan ini bertujuan untuk dapat menghasilkan beberapa rekomendasi sebagai bahan pertimbangan National Scout Organization (NSO) dalam membuat keputusan dan strategi pemulihan kegiatan kepramukaan pasca pandemi Covid-19 di masa mendatang.
“Melalui forum ini, saya dapat melihat berbagai perspektif berbeda, bagaimana NSO di berbagai negara bertindak pada masa pandemi. Diskusi yang berlangsung akan menghasilkan output berupa youth forum declaration dan dideklarasikan pada hari terakhir,” ujar Faza, dikutip dari siaran pers, Sabtu (13/5/2023).
Baca juga: 6 Kampus Terbaik di Singapura untuk Kuliah Jurusan Teknik Versi EduRank 2023
Sebelumnya, ia mendapatkan rekomendasi dari Pembina Pramuka UI untuk mengajukan diri sebagai perwakilan Gerakan Pramuka Indonesia. Setelah melewati beberapa proses, Faza berhasil mendapatkan rekomendasi dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka sebagai wakil dari Indonesia untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Kegiatan ini diikuti lebih dari 40 peserta yang berasal dari Hong Kong, Malaysia, Mongolia, Jepang, Indonesia, Thailand, dan Filipina. Faza yang merupakan anggota aktif Pramuka UI merupakan satu-satunya peserta yang berasal dari Indonesia. Secara umum terdapat dua kegiatan yang berlangsung, yaitu forum diskusi dan educational tour.
Faza menceritakan, pada forum diskusi peserta dibagi menjadi enam kelompok dan setiap kelompok mendiskusikan berbagai topik tentang bagaimana mendefinisikan ulang kepramukaan secara umum setelah mengalami banyak perubahan akibat pandemi Covid-19.
Sementara itu, educational tour dikemas cukup unik dengan menggunakan konsep sebuah permainan bernama ponopoly. Permainan tersebut memiliki cara kerja yang hampir sama dengan monopoli. Setiap kelompok dipandu oleh seorang panitia untuk menyelesaikan misi sambil mengunjungi tempat-tempat penting di Hong Kong.
tulis komentar anda