FIK UI Kembangkan Buku Digital Kesehatan Ibu dan Anak
Rabu, 22 Juli 2020 - 19:27 WIB
DEPOK - Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) melalui Departemen Ilmu Keperawatan Maternitas dan Anak yang bekerja sama dengan penyedia layanan IT Cartula melakukan penelitian untuk mengembangkan sebuah aplikasi bernama “e-health for Maternal and Young Children”.
Aplikasi ini merupakan digitalisasi Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas akses layanan kesehatan ibu dan anak, khususnya di tengah pandemi COVID-19 saat ini. Sebagai upaya sosialisasi dan uji coba aplikasi, Tim FIK UI terjun langsung bertemu dengan para ibu hamil dan tenaga kesehatan yang telah dimulai sejak akhir tahun 2019.
Uji coba tengah dijalankan di wilayah binaan UPT Puskesmas Sukmajaya, Kota Depok. Hasil penelitian ini mendapatkan respons positif dari ibu hamil dan tenaga kesehatan di UPT Sukmajaya. (Baca juga: Menko PMK: Anak Sebagai Penentu Masa Depan Indonesia )
Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI yang diwakili oleh dr.Ario Baskoro, M.Sc (IHM), Kasi Kelangsungan Hidup Balita dan APRAS serta didampingi pihak Dinas Kesehatan Kota Depok berkunjung untuk mengamati secara langsung cara penggunaan aplikasi ini, pada Rabu (15/7).
Saat pelaksanaan uji coba aplikasi, Tim FIK UI menjalani kegiatannya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.
Ketua Tim Peneliti Buku KIA Digital Imami Nur Rachmawati menuturkan “Penelitian ini dilatarbelakangi atas semangat FIK UI untuk terus menekan angka kematian ibu dan balita di Indonesia, dengan pendekatan inovasi berbasis teknologi. Kami telah memulai penelitian ini sejak 2019, namun di tengah berjalannya waktu, kita semua dilanda pandemi COVID-19. (Baca juga: Tak Miliki HP dan Internet, Siswa SD di Sikka Minta Bantu Presiden )
Maka aplikasi ini menjadi semakin menjawab tantangan di lapangan, mengingat digitalisasi yang kami lakukan mampu membantu para tenaga kesehatan dan warga untuk mengurangi kontak melalui perpindahan Buku KIA yang rentan berpindah tangan,” katanya melalui siaran pers, Rabu (22/7).
Aplikasi berbasis android yang tengah diuji coba ini akan memuat catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru lahir sampai anak usia 5 tahun) serta berbagai informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak.
Di dalam aplikasi tersebut juga terdapat artikel kesehatan dari para tenaga ahli. Pada saat pemeriksaan kehamilan/kesehatan, para tenaga kesehatan cukup memindai barcode pada aplikasi sang ibu kemudian data akan dengan mudah terakses di komputer/smartphone. Tenaga kesehatan juga akan mampu memantau kesehatan ibu dan anak dari jarak jauh, tanpa perlu tatap muka. (Baca juga: Kemendagri Bakal Sanksi Daerah Tak Respons Permintaan Layanan Online )
Aplikasi ini merupakan digitalisasi Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas akses layanan kesehatan ibu dan anak, khususnya di tengah pandemi COVID-19 saat ini. Sebagai upaya sosialisasi dan uji coba aplikasi, Tim FIK UI terjun langsung bertemu dengan para ibu hamil dan tenaga kesehatan yang telah dimulai sejak akhir tahun 2019.
Uji coba tengah dijalankan di wilayah binaan UPT Puskesmas Sukmajaya, Kota Depok. Hasil penelitian ini mendapatkan respons positif dari ibu hamil dan tenaga kesehatan di UPT Sukmajaya. (Baca juga: Menko PMK: Anak Sebagai Penentu Masa Depan Indonesia )
Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI yang diwakili oleh dr.Ario Baskoro, M.Sc (IHM), Kasi Kelangsungan Hidup Balita dan APRAS serta didampingi pihak Dinas Kesehatan Kota Depok berkunjung untuk mengamati secara langsung cara penggunaan aplikasi ini, pada Rabu (15/7).
Saat pelaksanaan uji coba aplikasi, Tim FIK UI menjalani kegiatannya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.
Ketua Tim Peneliti Buku KIA Digital Imami Nur Rachmawati menuturkan “Penelitian ini dilatarbelakangi atas semangat FIK UI untuk terus menekan angka kematian ibu dan balita di Indonesia, dengan pendekatan inovasi berbasis teknologi. Kami telah memulai penelitian ini sejak 2019, namun di tengah berjalannya waktu, kita semua dilanda pandemi COVID-19. (Baca juga: Tak Miliki HP dan Internet, Siswa SD di Sikka Minta Bantu Presiden )
Maka aplikasi ini menjadi semakin menjawab tantangan di lapangan, mengingat digitalisasi yang kami lakukan mampu membantu para tenaga kesehatan dan warga untuk mengurangi kontak melalui perpindahan Buku KIA yang rentan berpindah tangan,” katanya melalui siaran pers, Rabu (22/7).
Aplikasi berbasis android yang tengah diuji coba ini akan memuat catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru lahir sampai anak usia 5 tahun) serta berbagai informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak.
Di dalam aplikasi tersebut juga terdapat artikel kesehatan dari para tenaga ahli. Pada saat pemeriksaan kehamilan/kesehatan, para tenaga kesehatan cukup memindai barcode pada aplikasi sang ibu kemudian data akan dengan mudah terakses di komputer/smartphone. Tenaga kesehatan juga akan mampu memantau kesehatan ibu dan anak dari jarak jauh, tanpa perlu tatap muka. (Baca juga: Kemendagri Bakal Sanksi Daerah Tak Respons Permintaan Layanan Online )
Lihat Juga :
tulis komentar anda