Siap-siap, Kompetisi Robotik Madrasah 2023 Segera Digelar di Luar Jawa
Jum'at, 09 Juni 2023 - 17:52 WIB
JAKARTA - Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah akan kembali menggelar Kompetisi Robotik Madrasah atau Madrasah Robotics Competition (MRC) 2023.
Direktur KSKK Madrasah M Isom Yusqi mengatakan bahwa MRC 2023 akan lebih menekankan pada kompetensi robotik siswa.
Skema MRC 2023 dibahas bersama dalam Focused Group Discussion (FGD) yang digelar di Jakarta, Selasa (6/6/2023). Selain evaluasi MRC 2022, FGD membahas rencana tema serta lokasi MRC tahun ini.
“Kita usahakan agar tahun ini MRC dibikin berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dengan tetap mempertahankan ciri khas MRC dan tidak menurunkan kualitas kompetisi," kata Moh. Isom dalam keterangan pers, Jumat (9/6/2023).
"Lokasinya harus beda. Tidak di Jawa terus. Kategori lombanya diubah. Hadiahnya diperbanyak dan tentu kompetisinya juga musti menghibur atau entertaining,” tambahnya.
Moh. Isom berpesan agar kompetisi ini benar-benar menjadi ajang kompetisi para siswa madrasah, bukan pelatih atau guru. Kategori-kategori yang melibatkan pelatih dan dinilai terlalu dominan, harus dikaji dan dipikirkan ulang atau dimodifikasi.
“Ini adalah kompetisi untuk siswa-siswi madrasah, bukan untuk pelatih atau guru. Jadi, mohon benar-benar diperhatikan agar campur tangan pelatih atau guru tidak dominan. Biarkan ini murni kompetisi siswa-siswi,” tegasnya.
Direktur KSKK Madrasah M Isom Yusqi mengatakan bahwa MRC 2023 akan lebih menekankan pada kompetensi robotik siswa.
Skema MRC 2023 dibahas bersama dalam Focused Group Discussion (FGD) yang digelar di Jakarta, Selasa (6/6/2023). Selain evaluasi MRC 2022, FGD membahas rencana tema serta lokasi MRC tahun ini.
“Kita usahakan agar tahun ini MRC dibikin berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dengan tetap mempertahankan ciri khas MRC dan tidak menurunkan kualitas kompetisi," kata Moh. Isom dalam keterangan pers, Jumat (9/6/2023).
"Lokasinya harus beda. Tidak di Jawa terus. Kategori lombanya diubah. Hadiahnya diperbanyak dan tentu kompetisinya juga musti menghibur atau entertaining,” tambahnya.
Moh. Isom berpesan agar kompetisi ini benar-benar menjadi ajang kompetisi para siswa madrasah, bukan pelatih atau guru. Kategori-kategori yang melibatkan pelatih dan dinilai terlalu dominan, harus dikaji dan dipikirkan ulang atau dimodifikasi.
Baca Juga
“Ini adalah kompetisi untuk siswa-siswi madrasah, bukan untuk pelatih atau guru. Jadi, mohon benar-benar diperhatikan agar campur tangan pelatih atau guru tidak dominan. Biarkan ini murni kompetisi siswa-siswi,” tegasnya.
tulis komentar anda