Inovasi Aspal Limbah Plastik untuk Jembatan Mahasiswa FTUI Raih Juara Internasional
Jum'at, 16 Juni 2023 - 08:33 WIB
JAKARTA - Tiga mahasiswa FTUI merancang jembatan sepanjang 36 meter dengan menggunakan aspal dari limbah plastik sebagai agregat campuran pada aspal jalan. Inovasi mahasiswa UI ini diganjar penghargaan di Nanyang Technology University Bridge Design Competition (NTU BDC) 2023.
Ketiga mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) tersebut adalah Juan Fidel Ferdani (Teknik Sipil 2019), Bayu Dewanto (Teknik Sipil 2020), dan Leonardo Dillon (Arsitektur 2020). Jembatan dengan model Modified Bowstring Truss Bridge ini dirancang untuk menghubungkan dua jalan di Singapura.
Berkat desain jembatan ini, ketiga mahasiswa yang tergabung dalam tim Galanika Nawasena berhasil meraih Juara 3 pada ajang kompetisi desain jembatan internasional bergengsi Nanyang Technology University Bridge Design Competition (NTU BDC) 2023. Tim FTUI berhasil menyisihkan lebih dari seratus tim dari berbagai negara pada kompetisi yang berakhir di awal April 2023 lalu.
NTU BDC merupakan kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh School of Civil and Environmental Engineering (CEE), Nanyang Technological University. Kompetisi internasional yang berfokus pada perancangan struktural dan metode konstruksi jembatan di mana mahasiswa teknik.
Baca juga: ISTN Buka Lowongan Dosen Tetap, Ini Formasinya
Terutama teknik sipil, ditantang untuk mendesain struktural jembatan secara langsung dan praktis yang relevan dengan industri. NTU BDC tahun ini tetap dilaksanakan secara virtual semenjak kondisi pandemi Covid-19.
Berdasarkan data dari The National Environmental Agency pada tahun 2020, Singapura menghasilkan 868 ton sampah plastik. Angka ini menjadikan sampah plastik Singapura menduduki peringkat ketiga sampah terbanyak yang dihasilkan pada tahun 2020.
Sayangnya, hanya 36 ton sampah plastik yang dapat didaur ulang, 4% dari total sampah plastik yang dihasilkan. Hal ini tentunya menimbulkan kebutuhan mendesak dalam penangananan limbah plastik Singapura.
Permasalahan ini yang tim coba bantu tangani dengan memanfaatkan limbah plastik Singapura sebagai agregat campuran dalam aspal pada desain jembatan yang mereka buat.
Ketiga mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) tersebut adalah Juan Fidel Ferdani (Teknik Sipil 2019), Bayu Dewanto (Teknik Sipil 2020), dan Leonardo Dillon (Arsitektur 2020). Jembatan dengan model Modified Bowstring Truss Bridge ini dirancang untuk menghubungkan dua jalan di Singapura.
Berkat desain jembatan ini, ketiga mahasiswa yang tergabung dalam tim Galanika Nawasena berhasil meraih Juara 3 pada ajang kompetisi desain jembatan internasional bergengsi Nanyang Technology University Bridge Design Competition (NTU BDC) 2023. Tim FTUI berhasil menyisihkan lebih dari seratus tim dari berbagai negara pada kompetisi yang berakhir di awal April 2023 lalu.
NTU BDC merupakan kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh School of Civil and Environmental Engineering (CEE), Nanyang Technological University. Kompetisi internasional yang berfokus pada perancangan struktural dan metode konstruksi jembatan di mana mahasiswa teknik.
Baca juga: ISTN Buka Lowongan Dosen Tetap, Ini Formasinya
Terutama teknik sipil, ditantang untuk mendesain struktural jembatan secara langsung dan praktis yang relevan dengan industri. NTU BDC tahun ini tetap dilaksanakan secara virtual semenjak kondisi pandemi Covid-19.
Berdasarkan data dari The National Environmental Agency pada tahun 2020, Singapura menghasilkan 868 ton sampah plastik. Angka ini menjadikan sampah plastik Singapura menduduki peringkat ketiga sampah terbanyak yang dihasilkan pada tahun 2020.
Sayangnya, hanya 36 ton sampah plastik yang dapat didaur ulang, 4% dari total sampah plastik yang dihasilkan. Hal ini tentunya menimbulkan kebutuhan mendesak dalam penangananan limbah plastik Singapura.
Permasalahan ini yang tim coba bantu tangani dengan memanfaatkan limbah plastik Singapura sebagai agregat campuran dalam aspal pada desain jembatan yang mereka buat.
tulis komentar anda