Wisuda TK-SMA Diprotes, FSGI: Kemendikbudristek Harus Buat Surat Edaran
Senin, 19 Juni 2023 - 14:13 WIB
JAKARTA - Fenomena wisuda di jenjang TK hingga SMA ramai diprotes di media sosial. Banyak pihak sudah memberi tanggapan, salah satunya dari Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).
Sekjen FSGI Heru Purnomo mengatakan, sampai saat ini belum ada peraturan resmi dari pemerintah atau kementerian terkait tentang pelaksanaan seremoni kegiatan wisuda mulai dari TK, SD hingga SMA bahkan Perguruan Tinggi (PT).
“Yang ada sementara ini hanya ketentuan dari pimpinan lembaga pendidikan seperti kepala sekolah/madrasah atau Rektor itupun atas persetujuan orang tua, dan bersifat tidak wajib,” katanya, dalam keterangan resmi, Senin (19/6/2023).
Selain itu, dia menambahkan, setidaknya 10 tahun terakhir ini seremoni wisuda bukan hanya milik lulusan perguruan tinggi melainkan telah menjadi agenda prestise lembaga pendidikan dari mulai TK hingga jenjang SMA.
Menurutnya, sebagian masyarakat menganggap wisuda adalah baik bagi motivasi anaknya, tapi di sisi lain tidak dapat dimungkiri bahwa wisuda dianggap sebagai beban biaya ekstra bagi sebagian orang tua.
Baca juga: Netizen Ramai Protes Fenomena Wisuda TK-SMA, Dosen UM Surabaya Angkat Bicara
“Karena harus bayar biaya wisuda dan uang foto. Belum lagi anak harus ke salon, membuat kebaya/jas. Seluruh biaya itu tidak sedikit dan memberatkan para orangtua, terutama yang tidak mampu. Hal inilah yang kerap memicu pengaduan pungli dari masyarakat,” ujarnya.
Menanggapi pro dan kontra wisuda TK hingga SMA ini, FSGI pun memberikan rekomendasi. Yaitu:
Sekjen FSGI Heru Purnomo mengatakan, sampai saat ini belum ada peraturan resmi dari pemerintah atau kementerian terkait tentang pelaksanaan seremoni kegiatan wisuda mulai dari TK, SD hingga SMA bahkan Perguruan Tinggi (PT).
“Yang ada sementara ini hanya ketentuan dari pimpinan lembaga pendidikan seperti kepala sekolah/madrasah atau Rektor itupun atas persetujuan orang tua, dan bersifat tidak wajib,” katanya, dalam keterangan resmi, Senin (19/6/2023).
Selain itu, dia menambahkan, setidaknya 10 tahun terakhir ini seremoni wisuda bukan hanya milik lulusan perguruan tinggi melainkan telah menjadi agenda prestise lembaga pendidikan dari mulai TK hingga jenjang SMA.
Menurutnya, sebagian masyarakat menganggap wisuda adalah baik bagi motivasi anaknya, tapi di sisi lain tidak dapat dimungkiri bahwa wisuda dianggap sebagai beban biaya ekstra bagi sebagian orang tua.
Baca juga: Netizen Ramai Protes Fenomena Wisuda TK-SMA, Dosen UM Surabaya Angkat Bicara
“Karena harus bayar biaya wisuda dan uang foto. Belum lagi anak harus ke salon, membuat kebaya/jas. Seluruh biaya itu tidak sedikit dan memberatkan para orangtua, terutama yang tidak mampu. Hal inilah yang kerap memicu pengaduan pungli dari masyarakat,” ujarnya.
Menanggapi pro dan kontra wisuda TK hingga SMA ini, FSGI pun memberikan rekomendasi. Yaitu:
1. Wisuda dapat dilaksanakan Sederhana di Sekolah
tulis komentar anda