Jaga Kesehatan, Dosen Unair Ungkap Pentingnya Diversifikasi Makanan Saat Iduladha
Selasa, 27 Juni 2023 - 14:30 WIB
JAKARTA - Bagi masyarakat Indonesia, Iduladha bukan hanya bermakna sebagai pendekatan diri kepada Tuhan serta sebagai wujud peringatan ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, namun juga sebagai hari raya makan-makan. Beragam hidangan tersedia di meja makan.
Melihat hal tersebut, perlu kebijaksanaan untuk mengonsumsi makanan di hari raya. Dosen Program Studi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Lailatul Muniroh mengatakan, konsumsi harus sesuai dengan kebutuhan gizi individu dan keseimbangan dalam pola makan.
“Setiap individu memiliki kebutuhan gizi yang berbeda berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan kondisi kesehatan,” katanya, dikutip dari laman Unair, Selasa (27/6/2023).
Baca juga: Tips dan Trik Lolos Beasiswa LPDP dari Alumni Unair
Lailatul menjelaskan, porsi daging kurban untuk konsumsi setiap harinya harus sesuai dengan panduan pemenuhan kebutuhan protein dan zat gizi lainnya. Selain itu, konsumsi daging juga harus seimbang dengan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, hingga produk kedelai lain seperti tahu dan tempe.
Selain itu, apabila masyarakat mengonsumsi daging kurban yang memiliki lemak cenderung tinggi, pastikan untuk mengimbanginya dengan pilihan makanan rendah lemak di waktu yang lain.
Baca juga: Kemenag Serahkan 100 KMA Penetapan Guru Besar Rumpun Ilmu Agama, Ini Daftarnya
Menurutnya, menghindari konsumsi daging yang berlebihan juga penting untuk menjaga keseimbangan diet. Pada akhirnya, diversifikasi pola makan akan membantu memastikan asupan gizi yang seimbang.
“Selain daging kurban, pastikan untuk mengonsumsi beragam makanan lain termasuk sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan makanan lain yang kaya serat, vitamin, dan mineral,” lugasnya.
Tidak hanya perihal bijaksana dalam mengonsumsi, Lailatul pun berpesan untuk bijaksana saat mengolah. Pastikan daging diolah dengan baik dan sesuai dengan standar kebersihan dan kehigienisan. Tetap jaga kebersihan selama proses pemotongan, penyimpanan, dan pengolahan untuk mencegah kontaminasi bakteri atau patogen.
Lihat Juga: 7 Universitas dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik Versi EduRank, Berapa Biaya Kuliah di UI?
Melihat hal tersebut, perlu kebijaksanaan untuk mengonsumsi makanan di hari raya. Dosen Program Studi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Lailatul Muniroh mengatakan, konsumsi harus sesuai dengan kebutuhan gizi individu dan keseimbangan dalam pola makan.
“Setiap individu memiliki kebutuhan gizi yang berbeda berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan kondisi kesehatan,” katanya, dikutip dari laman Unair, Selasa (27/6/2023).
Baca juga: Tips dan Trik Lolos Beasiswa LPDP dari Alumni Unair
Lailatul menjelaskan, porsi daging kurban untuk konsumsi setiap harinya harus sesuai dengan panduan pemenuhan kebutuhan protein dan zat gizi lainnya. Selain itu, konsumsi daging juga harus seimbang dengan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, hingga produk kedelai lain seperti tahu dan tempe.
Selain itu, apabila masyarakat mengonsumsi daging kurban yang memiliki lemak cenderung tinggi, pastikan untuk mengimbanginya dengan pilihan makanan rendah lemak di waktu yang lain.
Baca juga: Kemenag Serahkan 100 KMA Penetapan Guru Besar Rumpun Ilmu Agama, Ini Daftarnya
Menurutnya, menghindari konsumsi daging yang berlebihan juga penting untuk menjaga keseimbangan diet. Pada akhirnya, diversifikasi pola makan akan membantu memastikan asupan gizi yang seimbang.
“Selain daging kurban, pastikan untuk mengonsumsi beragam makanan lain termasuk sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan makanan lain yang kaya serat, vitamin, dan mineral,” lugasnya.
Tidak hanya perihal bijaksana dalam mengonsumsi, Lailatul pun berpesan untuk bijaksana saat mengolah. Pastikan daging diolah dengan baik dan sesuai dengan standar kebersihan dan kehigienisan. Tetap jaga kebersihan selama proses pemotongan, penyimpanan, dan pengolahan untuk mencegah kontaminasi bakteri atau patogen.
Lihat Juga: 7 Universitas dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik Versi EduRank, Berapa Biaya Kuliah di UI?
(nnz)
tulis komentar anda