Jurusan SV IPB University Ini Bisa Mengantarmu Bekerja di Industri Pertanian Modern
Selasa, 27 Juni 2023 - 14:48 WIB
JAKARTA - Di era Revolusi 4.0, teknologi pertanian semakin canggih dan peran penyuluh pertanian muda milenial yang ‘melek’ teknologi semakin dibutuhkan. IPB University pun memiliki jurusan yang bisa mencetak tenaga terampil di bidang pertanian.
Sekolah Vokasi (SV) IPB University memiliki program keahlian D4 Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian (PPP). Ketua Program Studi (Prodi) PPP IPB University Restu Puji Mumpuni mengatakan, kompetensi utama dari lulusan prodi ini ialah mahir dalam teknik budi daya dan pengembangan masyarakat pertanian.
“Mahasiswa tidak hanya mendapat pendidikan terkait teknik budi daya pertanian, tetapi juga harus mampu melakukan penyuluhan pertanian kepada masyarakat. Mahasiswa juga diberikan pemahaman dasar produksi sampai penanganan pascapanen dari hulu ke hilir serta kewirausahaan,” katanya, melalui siaran pers, Selasa (27/6/2023).
Baca juga: Pascasarjana UNJ Buka Pendaftaran Program Magister Manajemen Pendidikan Tinggi
Dia menambahkan, kurikulum Prodi PPP ditujukan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sebagai penyuluh pertanian yang mampu menguasai produksi dan pengembangan masyarakat pada tiga sektor budi daya. Ketiga sektor yang dimaksud yakni pertanian, perikanan dan peternakan.
Awal terbentuknya Prodi PPP ini merupakan permintaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Setiap tahunnya memiliki daya tampung untuk 70 mahasiswa. Kini, Prodi PPP juga sudah terakreditasi unggul oleh BAN-PT.
Mahasiswa mendapatkan seluruh fasilitas SV IPB University seperti laboratorium produksi, kolam ikan hingga greenhouse. Di dalam kurikulum prodi ini terdapat mata kuliah seperti Digitalisasi Pertanian, Mekanisasi Pertanian dan Socioenterpreunership. Sejumlah mata kuliah tersebut agar mahasiswa selalu update teknologi terkini, baik di bidang budi daya maupun sosial kemasyarakatan.
Mahasiswa juga diajarkan oleh dosen-dosen berkompetensi tinggi. Dua dosen di antaranya bergelar profesor dari total 24 dosen. Sebagian besar dosennya juga telah memiliki sertifikasi kompetensi nasional dan internasional.
“Untuk meningkatkan kompetensi, mahasiswa juga diikutkan pada program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) seperti One Village One CEO (OVOC) MBKM Green economy Merapi (GEMA). Mahasiswa ditempatkan di setiap desa di Indonesia untuk mengabdi dan mengeksplorasi potensi desa serta mendorong perekonomian desa melalui inovasi di bidang ketahanan pangan,” jelas dia.
Sekolah Vokasi (SV) IPB University memiliki program keahlian D4 Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian (PPP). Ketua Program Studi (Prodi) PPP IPB University Restu Puji Mumpuni mengatakan, kompetensi utama dari lulusan prodi ini ialah mahir dalam teknik budi daya dan pengembangan masyarakat pertanian.
“Mahasiswa tidak hanya mendapat pendidikan terkait teknik budi daya pertanian, tetapi juga harus mampu melakukan penyuluhan pertanian kepada masyarakat. Mahasiswa juga diberikan pemahaman dasar produksi sampai penanganan pascapanen dari hulu ke hilir serta kewirausahaan,” katanya, melalui siaran pers, Selasa (27/6/2023).
Baca juga: Pascasarjana UNJ Buka Pendaftaran Program Magister Manajemen Pendidikan Tinggi
Dia menambahkan, kurikulum Prodi PPP ditujukan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sebagai penyuluh pertanian yang mampu menguasai produksi dan pengembangan masyarakat pada tiga sektor budi daya. Ketiga sektor yang dimaksud yakni pertanian, perikanan dan peternakan.
Awal terbentuknya Prodi PPP ini merupakan permintaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Setiap tahunnya memiliki daya tampung untuk 70 mahasiswa. Kini, Prodi PPP juga sudah terakreditasi unggul oleh BAN-PT.
Mahasiswa mendapatkan seluruh fasilitas SV IPB University seperti laboratorium produksi, kolam ikan hingga greenhouse. Di dalam kurikulum prodi ini terdapat mata kuliah seperti Digitalisasi Pertanian, Mekanisasi Pertanian dan Socioenterpreunership. Sejumlah mata kuliah tersebut agar mahasiswa selalu update teknologi terkini, baik di bidang budi daya maupun sosial kemasyarakatan.
Mahasiswa juga diajarkan oleh dosen-dosen berkompetensi tinggi. Dua dosen di antaranya bergelar profesor dari total 24 dosen. Sebagian besar dosennya juga telah memiliki sertifikasi kompetensi nasional dan internasional.
“Untuk meningkatkan kompetensi, mahasiswa juga diikutkan pada program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) seperti One Village One CEO (OVOC) MBKM Green economy Merapi (GEMA). Mahasiswa ditempatkan di setiap desa di Indonesia untuk mengabdi dan mengeksplorasi potensi desa serta mendorong perekonomian desa melalui inovasi di bidang ketahanan pangan,” jelas dia.
tulis komentar anda