Percepat Tranformasi PAUD, Indonesia Gandeng Negara-Negara ASEAN
Selasa, 25 Juli 2023 - 15:23 WIB
JAKARTA - Dalam menjalankan perannya sebagai Ketua ASEAN ke-5, pemerintah Indonesia menggandeng negara Asia Tenggara untuk menguatkan komitmen bersama mempercepat transformasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Sebagai wujud komitmen memprioritaskan PAUD, Kemendikbudristek memodifikasi kurikulum agar responsif terhadap perkembangan zaman, menyusun metode pembelajaran bervariasi, serta buka peluang kolaborasi dengan sektor swasta.
Hal ini dikemukakan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Dirjen PDM) Kemendikbudristek Iwan Syahril, di Jakarta dalam Dialog Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di ASEAN atau forum Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE). Dialog kebijakan ini digelar bersamaan dengan Konferensi Internasional ke-3 tentang PAUD dan Pengasuhan Anak atau 3rd International Conference on Early Childhood Care Education and Parenting (ICECCEP).
“Saya berharap konferensi hari ini menjadi kesempatan bagi negara-negara ASEAN untuk menyatukan berbagai gagasan dengan saling berbagi praktik baik dalam penyediaan layanan PAUD yang berkualitas. Bersama-sama kita dapat membangun masa depan yang lebih baik, dimulai dari komitmen yang lebih kuat dalam meningkatkan kualitas layanan PAUD,” tutur Iwan di Jakarta, Selasa (25/7/2023)
Baca juga: 24 Persen Pelajar Indonesia Masih Alami Perundungan, Ini Respons Nadiem Makarim
Di hadapan para menteri pendidikan dari 11 negara kawasan Asia Tenggara, duta besar negara-negara Asia Tenggara untuk Indonesia, serta ratusan delegasi. Iwan menuturkan harapannya bahwa kita akan terlibat dalam diskusi yang bermanfaat dan bermakna dalam rangka memajukan PAUD di kawasan ASEAN.
Sementara itu, Direktur Southeast Asia Ministers of Education Organization Regional Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP), Prof. Vina Adriany menjelaskan, dalam konferensi internasional tersebut dibahas 5 topik bahasan pada sesi pararel. “Dalam konferensi ini akan dibahas seputar Pendidikan Pengasuhan Anak Universal dan Transisi ke Pendidikan Dasar, Pengaruh Lokal & Global pada PAUD, PAUD Holistik dan Terintegrasi, Membangun Ketahanan PAUD, dan Pendidikan Pengasuhan Anak “, ujar Prof. Vina.
Di sela konferensi, Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation, Eddy Henry menjelaskan perkembangan filantropi dalam mendukung pengembangan anak usia dini (PAUD) “Filantropi terkini sudah mengalami perubahan”, ujar Eddy.
Setidaknya ada 4 perubahan strategi filantropi era dahulu dan masa kini. Pertama, dari pemberian amal berubah fokus pada dampak. Kedua, dari terfragmentasi menjadi penyelarasan untuk skala besar dan dampak jangka Panjang.
Baca juga: Mengenal Teks Normatif, Pengertian dan Juga Contohnya
Hal ini dikemukakan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Dirjen PDM) Kemendikbudristek Iwan Syahril, di Jakarta dalam Dialog Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di ASEAN atau forum Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE). Dialog kebijakan ini digelar bersamaan dengan Konferensi Internasional ke-3 tentang PAUD dan Pengasuhan Anak atau 3rd International Conference on Early Childhood Care Education and Parenting (ICECCEP).
“Saya berharap konferensi hari ini menjadi kesempatan bagi negara-negara ASEAN untuk menyatukan berbagai gagasan dengan saling berbagi praktik baik dalam penyediaan layanan PAUD yang berkualitas. Bersama-sama kita dapat membangun masa depan yang lebih baik, dimulai dari komitmen yang lebih kuat dalam meningkatkan kualitas layanan PAUD,” tutur Iwan di Jakarta, Selasa (25/7/2023)
Baca juga: 24 Persen Pelajar Indonesia Masih Alami Perundungan, Ini Respons Nadiem Makarim
Di hadapan para menteri pendidikan dari 11 negara kawasan Asia Tenggara, duta besar negara-negara Asia Tenggara untuk Indonesia, serta ratusan delegasi. Iwan menuturkan harapannya bahwa kita akan terlibat dalam diskusi yang bermanfaat dan bermakna dalam rangka memajukan PAUD di kawasan ASEAN.
Sementara itu, Direktur Southeast Asia Ministers of Education Organization Regional Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP), Prof. Vina Adriany menjelaskan, dalam konferensi internasional tersebut dibahas 5 topik bahasan pada sesi pararel. “Dalam konferensi ini akan dibahas seputar Pendidikan Pengasuhan Anak Universal dan Transisi ke Pendidikan Dasar, Pengaruh Lokal & Global pada PAUD, PAUD Holistik dan Terintegrasi, Membangun Ketahanan PAUD, dan Pendidikan Pengasuhan Anak “, ujar Prof. Vina.
Di sela konferensi, Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation, Eddy Henry menjelaskan perkembangan filantropi dalam mendukung pengembangan anak usia dini (PAUD) “Filantropi terkini sudah mengalami perubahan”, ujar Eddy.
Setidaknya ada 4 perubahan strategi filantropi era dahulu dan masa kini. Pertama, dari pemberian amal berubah fokus pada dampak. Kedua, dari terfragmentasi menjadi penyelarasan untuk skala besar dan dampak jangka Panjang.
Baca juga: Mengenal Teks Normatif, Pengertian dan Juga Contohnya
tulis komentar anda