Mendikbud Nadiem Tinjau Sistem PJJ SMA Regina Pacis, Bogor
Kamis, 30 Juli 2020 - 17:51 WIB
BOGOR - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengunjungi SMA Regina Pacis Bogor untuk melihat langsung pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di SMA Regina Pacis, Bogor, Kamis(30/7/2020). Kunjungan ini juga sekaligus untuk melihat sejauh mana pembelajaran tatap muka bisa dilakukan dilapangan.
Menteri Nadiem menyempatkan diri menyapa 36 siswa kelas XI MIPA 6. Kelas yang saat itu sedang belajar dengan Guru Nikolas Wijaya, melalui fitur Google meet. "Halo adik-adik, ini kelas apa? Gimana, sudah bosen di rumah ya, kangen balik ke sekolah?” ujar Nadiem. (Baca juga: Tinjau PJJ di Bogor, Mendikbud Minta Saran Para Guru )
Mentri yang sudah ditunggu Para Guru dan warga Sekolah sejak pagi, menyampaikan dukungan pada anak-anak yang beruntung bertemu virtual dengan Menteri. “Sabar ya, insya allah kita akan kembali lagi ke sekolah, dan semoga pandemi cepat berlalu. Teman-teman bisa segera ketemu lagi di sekolah yang luar biasa cantiknya,” tegas Mas Nadiem yang disaksikan Ketua Yayasan Regina Pacis FMM, kepala SMA dan Wali Kota Bogor.
Sistem PJJ di SMA Regina Pacis Bogor dipersiapkan dengan matang dan menggandeng beberapa lembaga besar untuk bekerja sama, misalnya perusahaan multinasional Devoteam sebagai konsultan dan Google. PJJ di SMA ini menggunakan aplikasi Google Suite for Education yang terintegrasi. (Baca juga: Mendikbud Diminta Cermati 3 Poin Krusial Keberatan Ormas Soal POP )
Sistem ini diluncurkan 1 Juli 2020 lalu yang dihadiri oleh Direktur Pembinaan SMA Kemendikbud, Google Clouds Asia dan Devoteam. “Dalam mempersiapkan Tahun Ajaran Baru 2020/2021 sekolah sudah sangat siap. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami terhadap siswa, orang tua, masyarakat dan pemerintah. Dalam situasi Pandemi COVID-19 membuat kami berupaya melakukan berbagai macam inovasi dan cara,” ujar Kepala SMA Regina pacis Bogor C.Retno Widayanti, Kamis (30/7/2020).
Kedatangan Mendikbud disambut positif oleh murid. Ketua Kelompok Ilmiah Remaja Jonathan, mangatakan, apresiasinya pada perhatian Mendikbud, Nadiem. “Saya merasa begitu gembira dan bangga akan sekolah saya dengan adanya kunjungan pak menteri dalam rangka meninjau kelangsungan PJJ di SMA Regina Pacis Bogor. Saya berharap pemerintah dapat lebih lagi menggerakan semangat meneliti di kalangan pelajar SMP dan SMA,” ujar Jonathan. (Baca juga: Rencana Mendikbud Buka Sekolah di Luar Zona Hijau Terus Tuai Kritik )
Ada beberapa tahap pelaksanaan PJJ. Pertama adalah pelatihan untuk para guru dari 1 Juli-7 Juli 2020. Pelatihan untuk guru dilakukan dengan metode project-based learning dan peer group learning untuk menyusun project berupa materi pembelajaran RPP untuk tahun ajaran 2020/202. Semuanya disusun dengan mempertimbangan situasi pandemi.
Adapun kegiatan PJJ sendiri dilakukan dengan menggunakan aplikasi Google Classroom dari Senin sampai Jumat, dari pukul 7.30 sampai 12.05 WIB, dengan waktu 25 menit per mata pelajaran. Sedangkan kegiatan tatap muka dilakukan melalui Google Meet maksimal dua kali pertemuan per hari. Siswa disarankan untuk menggunakan laptop untuk mengurangi tingkat kelelahan. Sebelum pelaksanaan, sosialisasi juga dilakukan kepada orangtua dan para murid.
Keterlibatan orang tua dalam proses PJJ juga diperhitungkan. SMA Regina Pacis menyediakan layanan dimana orang tua murid bisa berkomunikasi dengan guru melalui Whatsapp. Diharapkan dengan PJJ ini, proses belajar mengajar tetap bisa maksimal semasa pandemi ini.
“Pelajaran berharga buat kita semua untuk selalu siap dalam kondisi apapun melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan kepada siswa, orangtua dan masyarakat. Dengan persiapan yang matang dan keyakinan kuat bahwa semua akan bisa berjalan dengan baik maka semuanya akan bisa berjalan dengan baik pula ,“ ujarnya.
Orang tua murid juga mengapresiasi sistem PJJ tersebut. Salah satu orang tua murid Grace Mery menyatakan bahwa anaknya dapat menyesuaikan diri dengan baik karena guru-guru menyiapkan segala sesuatunya dengan teliti dan cukup waktu.
Lihat Juga: Sejarah SMAN 21 Surabaya, Sekolahnya Marselino Ferdinan yang Lulus Meski Hanya Masuk 2 Kali
Menteri Nadiem menyempatkan diri menyapa 36 siswa kelas XI MIPA 6. Kelas yang saat itu sedang belajar dengan Guru Nikolas Wijaya, melalui fitur Google meet. "Halo adik-adik, ini kelas apa? Gimana, sudah bosen di rumah ya, kangen balik ke sekolah?” ujar Nadiem. (Baca juga: Tinjau PJJ di Bogor, Mendikbud Minta Saran Para Guru )
Mentri yang sudah ditunggu Para Guru dan warga Sekolah sejak pagi, menyampaikan dukungan pada anak-anak yang beruntung bertemu virtual dengan Menteri. “Sabar ya, insya allah kita akan kembali lagi ke sekolah, dan semoga pandemi cepat berlalu. Teman-teman bisa segera ketemu lagi di sekolah yang luar biasa cantiknya,” tegas Mas Nadiem yang disaksikan Ketua Yayasan Regina Pacis FMM, kepala SMA dan Wali Kota Bogor.
Sistem PJJ di SMA Regina Pacis Bogor dipersiapkan dengan matang dan menggandeng beberapa lembaga besar untuk bekerja sama, misalnya perusahaan multinasional Devoteam sebagai konsultan dan Google. PJJ di SMA ini menggunakan aplikasi Google Suite for Education yang terintegrasi. (Baca juga: Mendikbud Diminta Cermati 3 Poin Krusial Keberatan Ormas Soal POP )
Sistem ini diluncurkan 1 Juli 2020 lalu yang dihadiri oleh Direktur Pembinaan SMA Kemendikbud, Google Clouds Asia dan Devoteam. “Dalam mempersiapkan Tahun Ajaran Baru 2020/2021 sekolah sudah sangat siap. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami terhadap siswa, orang tua, masyarakat dan pemerintah. Dalam situasi Pandemi COVID-19 membuat kami berupaya melakukan berbagai macam inovasi dan cara,” ujar Kepala SMA Regina pacis Bogor C.Retno Widayanti, Kamis (30/7/2020).
Kedatangan Mendikbud disambut positif oleh murid. Ketua Kelompok Ilmiah Remaja Jonathan, mangatakan, apresiasinya pada perhatian Mendikbud, Nadiem. “Saya merasa begitu gembira dan bangga akan sekolah saya dengan adanya kunjungan pak menteri dalam rangka meninjau kelangsungan PJJ di SMA Regina Pacis Bogor. Saya berharap pemerintah dapat lebih lagi menggerakan semangat meneliti di kalangan pelajar SMP dan SMA,” ujar Jonathan. (Baca juga: Rencana Mendikbud Buka Sekolah di Luar Zona Hijau Terus Tuai Kritik )
Ada beberapa tahap pelaksanaan PJJ. Pertama adalah pelatihan untuk para guru dari 1 Juli-7 Juli 2020. Pelatihan untuk guru dilakukan dengan metode project-based learning dan peer group learning untuk menyusun project berupa materi pembelajaran RPP untuk tahun ajaran 2020/202. Semuanya disusun dengan mempertimbangan situasi pandemi.
Adapun kegiatan PJJ sendiri dilakukan dengan menggunakan aplikasi Google Classroom dari Senin sampai Jumat, dari pukul 7.30 sampai 12.05 WIB, dengan waktu 25 menit per mata pelajaran. Sedangkan kegiatan tatap muka dilakukan melalui Google Meet maksimal dua kali pertemuan per hari. Siswa disarankan untuk menggunakan laptop untuk mengurangi tingkat kelelahan. Sebelum pelaksanaan, sosialisasi juga dilakukan kepada orangtua dan para murid.
Keterlibatan orang tua dalam proses PJJ juga diperhitungkan. SMA Regina Pacis menyediakan layanan dimana orang tua murid bisa berkomunikasi dengan guru melalui Whatsapp. Diharapkan dengan PJJ ini, proses belajar mengajar tetap bisa maksimal semasa pandemi ini.
“Pelajaran berharga buat kita semua untuk selalu siap dalam kondisi apapun melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan kepada siswa, orangtua dan masyarakat. Dengan persiapan yang matang dan keyakinan kuat bahwa semua akan bisa berjalan dengan baik maka semuanya akan bisa berjalan dengan baik pula ,“ ujarnya.
Orang tua murid juga mengapresiasi sistem PJJ tersebut. Salah satu orang tua murid Grace Mery menyatakan bahwa anaknya dapat menyesuaikan diri dengan baik karena guru-guru menyiapkan segala sesuatunya dengan teliti dan cukup waktu.
Lihat Juga: Sejarah SMAN 21 Surabaya, Sekolahnya Marselino Ferdinan yang Lulus Meski Hanya Masuk 2 Kali
(mpw)
tulis komentar anda