5 Tips Menulis Publikasi di Jurnal untuk Mahasiswa Kedokteran, Begini Caranya Biar Berhasil
Senin, 04 September 2023 - 09:51 WIB
JAKARTA - Ini tips dan trik menulis publikasi untuk mahasiswa S1 Kedokteran. Siapa bilang mahasiswa Kedokteran tidak bisa publikasi penelitian? Tugas utama mahasiswa kedokteran adalah belajar, tetapi tahukah kamu bahwa selain belajar mahasiswa Kedokteran juga bisa belajar melakukan penelitian bahkan dari semester satu. Mau tahu bagaimana tips menulis publikasijurnal ilmiah untuk mahasiswa Kedokteran untuk jenjang S1? Artikel berikut ini akan mengulasnya
Hal ini merupakan paling dasar dalam menulis artikel penelitian untuk publikasi. Sumber inspirasi topik dapat didapatkan dari membaca artikel penelitian yang sudah dipublikasi sebelumnya, ide dari diskusi dengan dosen yang menyukai penelitian, atau dari permasalah pada dunia kedokteran saat ini. Topik yang dianggap menarik adalah topik yang masih jarang diteliti dan hasil penelitiannya masih kontroversi.
Setiap dosen pasti menjalankan tri dharma perguruan tinggi, yang mana salah satunya adalah penelitian. Jadi, pasti ada dosen yang akan melirik kegigihan kita. Jadi, jangan berputus asa jika tawaran menjadi pembimbing ditolak oleh dokter tersebut karena bisa jadi dosen lain berminat untuk membimbing.
Hal ini sering terlupakan oleh kebanyakan mahasiswa kedokteran. Bekerja sama dalam menulis artikel penelitian selain dapat meringankan beban kerja juga dapat meningkatkan networking dengan sesama sejawat. Membagi tugas dan waktu antar anggota kelompok juga dapat melatih kita untuk melatih time management.
Mengikuti seminar/workshop online maupun offline dapat membantu kita untuk mempelajari metodologi penelitian. Selain mendapat ilmu penelitian, kita juga dapat berkenalan langsung dengan teman-teman yang mempunyai satu tujuan dengan kalian yaitu publikasi. Peluang mencari kerja sebagai asisten penelitian juga akan meningkat juga loh.
Peraih penghargaan nobel seperti Enrico Fermi (1938), Murray Gell-Mann (1969), Rosalyn S. Yalow (1977) pernah ditolak publikasi berkali-kali sebelum meraih hadiah nobel. Mereka tidak menyerah ketika artikel penelitiannya ditolak, namun mereka memperbaiki artikel penelitian dan kemudian meraih penghargaan Nobel. Jadi jangan menyerah jika penelitian kita ditolak oleh jurnal nasional maupun internasional
5 Tips Menulis Publikasi Jurnal untuk Mahasiswa S1 Kedokteran
1. Mencari topik artikel ilmiah yang menarik
Hal ini merupakan paling dasar dalam menulis artikel penelitian untuk publikasi. Sumber inspirasi topik dapat didapatkan dari membaca artikel penelitian yang sudah dipublikasi sebelumnya, ide dari diskusi dengan dosen yang menyukai penelitian, atau dari permasalah pada dunia kedokteran saat ini. Topik yang dianggap menarik adalah topik yang masih jarang diteliti dan hasil penelitiannya masih kontroversi.
2.Mencari dosen pembimbing untuk menulis artikel penelitian
Carilah dosen pembimbing yang sedang ingin melakukan penelitian pada universitas kamu. Tentunya dengan topik yang kita minati. Misalnya, ketika minat pada ilmu penyakit dalam tentunya mencari pembimbing dari dokter spesialis penyakit dalam.Setiap dosen pasti menjalankan tri dharma perguruan tinggi, yang mana salah satunya adalah penelitian. Jadi, pasti ada dosen yang akan melirik kegigihan kita. Jadi, jangan berputus asa jika tawaran menjadi pembimbing ditolak oleh dokter tersebut karena bisa jadi dosen lain berminat untuk membimbing.
Baca Juga
3.Membuat kelompok untuk menulis bersama artikel penelitian
Hal ini sering terlupakan oleh kebanyakan mahasiswa kedokteran. Bekerja sama dalam menulis artikel penelitian selain dapat meringankan beban kerja juga dapat meningkatkan networking dengan sesama sejawat. Membagi tugas dan waktu antar anggota kelompok juga dapat melatih kita untuk melatih time management.
4.Mengikuti seminar/workshop tentang publikasi artikel penelitian
Mengikuti seminar/workshop online maupun offline dapat membantu kita untuk mempelajari metodologi penelitian. Selain mendapat ilmu penelitian, kita juga dapat berkenalan langsung dengan teman-teman yang mempunyai satu tujuan dengan kalian yaitu publikasi. Peluang mencari kerja sebagai asisten penelitian juga akan meningkat juga loh.
5.Jangan takut jika artikel penelitian ditolak oleh jurnal untuk dilakukan publikasi
Peraih penghargaan nobel seperti Enrico Fermi (1938), Murray Gell-Mann (1969), Rosalyn S. Yalow (1977) pernah ditolak publikasi berkali-kali sebelum meraih hadiah nobel. Mereka tidak menyerah ketika artikel penelitiannya ditolak, namun mereka memperbaiki artikel penelitian dan kemudian meraih penghargaan Nobel. Jadi jangan menyerah jika penelitian kita ditolak oleh jurnal nasional maupun internasional
(wyn)
tulis komentar anda