ITS Pertahankan 4 Besar Kampus Terbaik di Indonesia Versi Webometrics
Sabtu, 01 Agustus 2020 - 17:56 WIB
SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mempertahankan posisi empat besar kampus terbaik di Indonesia dalam Webometrics Ranking Web of Universities periode Juli 2020.
Webometrics mengukur kemajuan seluruh perguruan tinggi di dunia berdasarkan website perguruan tinggi tersebut dan dirilis setiap enam bulan sekali.
Sekretaris Institut ITS Dr Suhartono MSc menuturkan, peringkat ITS mengalami kenaikan dalam enam bulan terakhir ini. ITS masih menempati peringkat empat se-Indonesia. Peringkat dunia ITS ini mengalami peningkatan dari peringkat 1.319 menjadi 1.210 dunia. (Baca juga: Di Tengah Pandemi, Siswa Indonesia Raih 4 Medali di Olimpiade Kimia Internasional )
“Pencapaian peringkat ini didasarkan atas keberhasilan ITS dalam memenuhi penilaian Webometrics yang terdiri dari empat indikator, yaitu presence, visibility, openness, dan excellence,” kata Hartono, Sabtu (1/8/2020).
Ia melanjutkan, terdapat peningkatan peringkat pada indikator-indikator penilaian Webometrics. Dalam aspek excellence, ITS mengalami kenaikan peringkat dari peringkat 2.025 menjadi peringkat 1.840 dunia. Excellence merupakan jumlah artikel publikasi ilmiah sivitas akademika yang terindeks pada jurnal internasional bereputasi tinggi dari Scimago atau Scopus.
Aspek lain yang mengalami peningkatan adalah openness. Yakni dinilai berdasarkan jumlah kutipan dari 210 penulis teratas di institusi yang bersumber dari Google Scholar. Pada Webometrics 2020 periode kedua ini, dari peringkat 1.479 naik menjadi 1.230.
“Dari aspek openness dan excellence dapat disimpulkan bahwa kualitas publikasi dosen-dosen ITS di Scopus dan Google Scholar Citation semakin baik, sehingga berimplikasi ke jumlah sitasi dan ranking ITS yang juga semakin baik,” ucapnya. (Baca juga: Menristek Dorong FKUI Cetak Startup Bidang Kesehatan )
Hartono tidak memungkiri adanya penurunan peringkat dalam dua indikator lainnya. Ia menyebutkan, peringkat presence dan visibility ITS belum mengalami perbaikan dari periode penilaian sebelumnya. “Peringkat presence turun dari 711 menjadi 773, sedangkan peringkat visibility yang sebelumnya 1.205 menjadi 1.244,” ungkapnya.
Hartono menilai penurunan kedua aspek tersebut menjadi fokus utama. Ia menjelaskan, Sekretaris Institut (SEKITS) bersama dengan Unit Komunikasi Publik (UKP) dan Direktorat Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi (DPTSI) ITS akan segera melakukan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan kedua indikator tersebut.
Webometrics mengukur kemajuan seluruh perguruan tinggi di dunia berdasarkan website perguruan tinggi tersebut dan dirilis setiap enam bulan sekali.
Sekretaris Institut ITS Dr Suhartono MSc menuturkan, peringkat ITS mengalami kenaikan dalam enam bulan terakhir ini. ITS masih menempati peringkat empat se-Indonesia. Peringkat dunia ITS ini mengalami peningkatan dari peringkat 1.319 menjadi 1.210 dunia. (Baca juga: Di Tengah Pandemi, Siswa Indonesia Raih 4 Medali di Olimpiade Kimia Internasional )
“Pencapaian peringkat ini didasarkan atas keberhasilan ITS dalam memenuhi penilaian Webometrics yang terdiri dari empat indikator, yaitu presence, visibility, openness, dan excellence,” kata Hartono, Sabtu (1/8/2020).
Ia melanjutkan, terdapat peningkatan peringkat pada indikator-indikator penilaian Webometrics. Dalam aspek excellence, ITS mengalami kenaikan peringkat dari peringkat 2.025 menjadi peringkat 1.840 dunia. Excellence merupakan jumlah artikel publikasi ilmiah sivitas akademika yang terindeks pada jurnal internasional bereputasi tinggi dari Scimago atau Scopus.
Aspek lain yang mengalami peningkatan adalah openness. Yakni dinilai berdasarkan jumlah kutipan dari 210 penulis teratas di institusi yang bersumber dari Google Scholar. Pada Webometrics 2020 periode kedua ini, dari peringkat 1.479 naik menjadi 1.230.
“Dari aspek openness dan excellence dapat disimpulkan bahwa kualitas publikasi dosen-dosen ITS di Scopus dan Google Scholar Citation semakin baik, sehingga berimplikasi ke jumlah sitasi dan ranking ITS yang juga semakin baik,” ucapnya. (Baca juga: Menristek Dorong FKUI Cetak Startup Bidang Kesehatan )
Hartono tidak memungkiri adanya penurunan peringkat dalam dua indikator lainnya. Ia menyebutkan, peringkat presence dan visibility ITS belum mengalami perbaikan dari periode penilaian sebelumnya. “Peringkat presence turun dari 711 menjadi 773, sedangkan peringkat visibility yang sebelumnya 1.205 menjadi 1.244,” ungkapnya.
Hartono menilai penurunan kedua aspek tersebut menjadi fokus utama. Ia menjelaskan, Sekretaris Institut (SEKITS) bersama dengan Unit Komunikasi Publik (UKP) dan Direktorat Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi (DPTSI) ITS akan segera melakukan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan kedua indikator tersebut.
tulis komentar anda