Mengenal Gedek, Organisasi Ekstra Kampus yang Diikuti Ganjar Pranowo Semasa Kuliah

Sabtu, 30 September 2023 - 13:50 WIB
Ganjar Pranowo semasa kuliah tak hanya mengikuti organisasi ekstra kampus GMNI tetapi juga Gedek (gerakan demokrat kampus). Foto/Dok Sindonews
JAKARTA - Ini sekilas profil Gedek (Gerakan Demokrat Kampus) yang diikuti Ganjar Pranowo semasa kuliah. Bakal calon presiden (Bacapres) yang didukung Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Ganjar Pranowo selama kuliah diketahui mengikuti sejumlah organisasi baik intra maupun ekstra kampus.

Selain Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), salah satu organisasi ekstra kampus yang diikuti Ganjar Pranowo saat studi di perguruan tinggi adalah Gerakan Demokrat Kampus (Gedek). Ganjar sendiri tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada sejak 1987. Dilansir dari www.ganjarpranowo.com, artikel kali ini akan menelusuri jejak Ganjar Pranowo di organisasi Gedek.

Ganjar Jadi Aktivis Gedek Sejak Kuliah Semester 2





Sejak menjadi mahasiswa semester kedua di Fakultas Hukum, Ganjar mulai bersentuhan dengan organisasi bernama Gerakan Demokrat Kampus atau disingkat Gedek.

Gerakan yang terbentuk di tahun Ganjar baru masuk kuliah itu digagas oleh para senior Majestic-55 (organisasi mahasiswa pecinta alam FH), seperti Haris dan Iskandar Wibisono (EO). Gerakan ini sengaja disiapkan untuk menghadapi Pemilu 1987.

Saat itu Gedek membuat gerakan bernama “Bangkit”. Mereka memakai kaos putih, bergambar Bung Karno warna merah, bertuliskan “Bangkit” dan “Generasi Demokrat Kampus”. Gerakan ini dimotori oleh politisi PDI Soetardjo Soerjogoeritno.

Semangat Gedek itulah, kata Haris, yang kemudian ditularkan kepada Ganjar dan angkatan sesudahnya.

“Gedek itu bangkitnya mahasiswa-mahasiswa nasionalis dalam pemerintah Orde Baru,” ujar Haris seperti dikutip di laman www.ganjarpranowo.com Di Gedek pulalah Ganjar mulai berteman dengan mahasiswa di luar FH. Ia pun lebih banyak beraktivitas di luar kampus.

“Mengikuti organisasi semacam ini berarti harus banyak tahu tentang ilmu politik,” kata Ganjar seperti dikutip dari novel “Anak Negeri: Kisah Masa Kecil Ganjar Pranowo” yang ditulis Gatotkoco Suroso. Ganjar bercerita organisasi semi politik tersebut bergerak di luar kampus, di awali dari diskusi-diskusi kecil sehingga terjadi perkumpulan yang lumayan solid.

“Dalam perjuangannya, Gedek memang terkesan lebih nasionalis. Doktrin yang menjadi tolok ukur perjuangannya adalah marhaenisme, satu ajaran yang selalu disampaikan oleh Bung Karno,” tutur suami dari Siti Atikoh Supriyani ini.

Pilihan politik itu juga membuat dirinya dilematis. Ia juga terkesan mbalelo di depan orangtuanya yang menjadi pendukung pemerintah. Ia sudah kerap kali menyampaikan maksud dirinya masuk ke organisasi tersebut.

Ia harus menjelaskan bahwa organisasi tidaklah sedemikian buruk seperti yang dibayangkan—kelakuan segelintir orang memang terkadang keluar dari konteks perjuangan.“Hal seperti itu harus diluruskan…aku sendiri memilih PDI bukan tanpa alasan; yang jelas keinginan belajar tentang nasionalisme menjadikan pemahaman ini mengerucut ke arah ajaran Bung Karno,” kata Ganjar.
(wyn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More