Presiden Akui Ada Perbedaan Mencolok Sarana dan Prasarana SMK di Wilayah Kabupaten dengan Kota
Sabtu, 25 November 2023 - 17:12 WIB
JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengakui adanya kesenjangan sarana dan prasarana antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah kabupaten dengan wilayah kota.
Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023 di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Sabtu (25/11/2023).
"Kalau di kota-kota lebih enak. Tapi untuk guru-guru yang bekerja di 3T, yang infrastruktur nya terbatas, yang fasilitas nya terbatas, yang guru nya terbatas, ini pasti lebih berat," ujar Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI itu mengaku pernah berkunjung ke sebuah SMK baik yang di kabupaten dengan yang di kota. Ia melihat fasilitas yang ada sangat berbeda jauh.
"Saya mampir ke SMK sebuah kabupaten dan membandingkannya dengan SMK di kota, sarana prasarana sangat jauh, dan itu tugasnya Menteri Pendidikan," ungkap Jokowi.
Sebelumnya Jokowi menilai ada ada tiga penyebab yang membuat guru mengalami tingkat stres cukup tinggi yakni faktor siswa, kurikulum dan teknologi. "Kenapa? Karena perilaku siswa. Juga karena perubahan kurikulum. Hati-hati pak Mendikbud. Ya kurikulum kan memang harus berubah, apalagi saat ini disrupsi teknologi berlangsung setiap hari," kata Presiden.
Jokowi meminta para guru di Indonesia dapat beradaptasi dan mampu menghadapi tiga tantangan tersebut. "Perkembangan teknologi. Ada tiga, pertama karena perilaku Siswa, perubahan kurikulum, dan perkembangan teknologi. Semua guru harus mengikuti perubahan teknologi yang ada," pungkas Presiden
Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023 di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Sabtu (25/11/2023).
"Kalau di kota-kota lebih enak. Tapi untuk guru-guru yang bekerja di 3T, yang infrastruktur nya terbatas, yang fasilitas nya terbatas, yang guru nya terbatas, ini pasti lebih berat," ujar Jokowi.
Baca Juga
Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI itu mengaku pernah berkunjung ke sebuah SMK baik yang di kabupaten dengan yang di kota. Ia melihat fasilitas yang ada sangat berbeda jauh.
"Saya mampir ke SMK sebuah kabupaten dan membandingkannya dengan SMK di kota, sarana prasarana sangat jauh, dan itu tugasnya Menteri Pendidikan," ungkap Jokowi.
Sebelumnya Jokowi menilai ada ada tiga penyebab yang membuat guru mengalami tingkat stres cukup tinggi yakni faktor siswa, kurikulum dan teknologi. "Kenapa? Karena perilaku siswa. Juga karena perubahan kurikulum. Hati-hati pak Mendikbud. Ya kurikulum kan memang harus berubah, apalagi saat ini disrupsi teknologi berlangsung setiap hari," kata Presiden.
Jokowi meminta para guru di Indonesia dapat beradaptasi dan mampu menghadapi tiga tantangan tersebut. "Perkembangan teknologi. Ada tiga, pertama karena perilaku Siswa, perubahan kurikulum, dan perkembangan teknologi. Semua guru harus mengikuti perubahan teknologi yang ada," pungkas Presiden
(wyn)
tulis komentar anda