25% Mahasiswa Terdampak Akan Dapat Bantuan Paket Kuota
Sabtu, 08 Agustus 2020 - 09:38 WIB
JAKARTA - Pembelajaran jarak jauh (PJJ) di jenjang perkuliahan direncanakan akan berlangsung sampai akhir tahun ini. Kemendikbud saat ini sedang memperjuangkan bantuan kuota internet untuk minimal 25% dari jumlah mahasiswa Indonesia .
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Paristiyanti Nurwardani mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang memperjuangkan untuk berkomunikasi dengan para provider telekomunikasi untuk membantu mahasiswa yang sedang melaksanakan PJJ di seluruh perguruan tinggi. (Baca juga: Monitoring dan Evaluasi Pembukaan Sekolah Harus Ketat )
Paris mengatakan, perkuliahan daring dijadwalkan berlangsung sampai 31 Desember nanti. Oleh karena itu, untuk membantu para mahasiswa pihaknya berencana untuk memberikan bantuan kuota internet mulai September sampai Desember.
“Kami sedang negosiasi dengan berbagai platform yang handling terkait dengan PJJ terutama dengan provider kuota. Kami sedang berjuang untuk memberikan bantuan kuota mulai September sampai Desember,” katanya pada webinar Refocusing Anggaran dan Relawan Mahasiswa Penanggulangan COVID-19.
Paris menuturkan, bantuan kuota internet ini akan diberikan untuk minimal 25% mahasiswa di seluruh Indonesia. “Kami akan terus mencari jalan keluar agar program-program pendidikan jarak jauh maupun program lain agar COVID-19 tidak tersebar di Indonesia bisa dilakukan dengan baik,” ujar Paris. (Baca juga: Guru Usia 45 Tahun ke Atas Dilarang Mengajar Tatap Muka di Sekolah )
Paris melanjutkan, pemerintah berharap pada Januari 2021 proses pembelajaran di jenjang pendidikan tinggi akan mengadopsi hybrid learning. Yakni perguruan tinggi akan melakukan pola pembelajaran campuran antara pendidikan reguler atau tatap muka dengan PJJ.
Lihat Juga: Ikut Partisipasi pada Pameran SINOX 01, Hulu Migas Komitmen Perluas Dukungan di Lingkungan Akademik
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Paristiyanti Nurwardani mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang memperjuangkan untuk berkomunikasi dengan para provider telekomunikasi untuk membantu mahasiswa yang sedang melaksanakan PJJ di seluruh perguruan tinggi. (Baca juga: Monitoring dan Evaluasi Pembukaan Sekolah Harus Ketat )
Paris mengatakan, perkuliahan daring dijadwalkan berlangsung sampai 31 Desember nanti. Oleh karena itu, untuk membantu para mahasiswa pihaknya berencana untuk memberikan bantuan kuota internet mulai September sampai Desember.
“Kami sedang negosiasi dengan berbagai platform yang handling terkait dengan PJJ terutama dengan provider kuota. Kami sedang berjuang untuk memberikan bantuan kuota mulai September sampai Desember,” katanya pada webinar Refocusing Anggaran dan Relawan Mahasiswa Penanggulangan COVID-19.
Paris menuturkan, bantuan kuota internet ini akan diberikan untuk minimal 25% mahasiswa di seluruh Indonesia. “Kami akan terus mencari jalan keluar agar program-program pendidikan jarak jauh maupun program lain agar COVID-19 tidak tersebar di Indonesia bisa dilakukan dengan baik,” ujar Paris. (Baca juga: Guru Usia 45 Tahun ke Atas Dilarang Mengajar Tatap Muka di Sekolah )
Paris melanjutkan, pemerintah berharap pada Januari 2021 proses pembelajaran di jenjang pendidikan tinggi akan mengadopsi hybrid learning. Yakni perguruan tinggi akan melakukan pola pembelajaran campuran antara pendidikan reguler atau tatap muka dengan PJJ.
Lihat Juga: Ikut Partisipasi pada Pameran SINOX 01, Hulu Migas Komitmen Perluas Dukungan di Lingkungan Akademik
(mpw)
tulis komentar anda