Gerakan Bangkit Belajar Janji Sediakan 2.156 Titik WiFi Gratis
Rabu, 12 Agustus 2020 - 18:11 WIB
JAKARTA - Gerakan Bangkit Belajar (GBB) terus berupaya membantu menyelesaikan kendala Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dialami peserta didik di era pandemi Covid-19. Di tahap awal, GBB akan mendirikan posko belajar di 2.156 titik yang dilengkapi WiFi, smartphone, dan relawan pendamping di 34 provinsi di Indonesia.
Koordinator Nasional GBB Syaiful Huda menjelaskan, pola PJJ adalah pilihan paling aman di saat penularan wabah corona (Covid-19) belum terkendali. Meskipun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah megizinkan pembelajaran tatap muka di zona hijau dan kuning, banyak orang tua yang masih enggan mengizinkan anak-anak mereka kembali ke sekolah.
Namun, ketua Komisi X DPR ini mengungkapkan, pola PJJ di berbagai daerah memang memunculkan banyak kasus yang menyesakkan dada. Gegara PJJ, ada siswa yang harus belajar di kawasan makam demi mendapat sinyal internet. Ada orang tua yang mencuri demi bisa membeli ponsel pintar untuk anaknya.
(Baca: Ancaman Lost Generation Nyata, Muhaimin Luncurkan Gerakan Bangkit Belajar)
Selain itu, banyak orang tua yang mengaku terbebani karena harus membantu sang anak untuk mengerjakan tugas-tugas sang anak. ”Kasus-kasus ini akan kita coba urai karena Posko Belajar GBB akan menyediakan berbagai fasilitas penunjang untuk memudahkan proses PJJ,” katanya saat peluncuran Gerakan Bangkit Belajar di Gedung Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (12/8/2020).
Legilastor asal Jawa Barat ini berharap bahwa GBB akan menjadi gelombang besar gerakan di Indonesia sehingga membantu proses PJJ selama musim pandemi. Pihaknya siap bekerjasama dengan pihak-pihak yang ingin membantu para peserta didik baik siswa maupun guru yang kesulitan dalam proses PJJ. “Dalam situasi darurat Pendidikan akibat pandemik seperti ini maka dibutuhkan peran serta setiap anak bangsa akan sangat membantu menjaga akses pendidikan bagi setiap siswa di Indonesia,” pungkasnya.
Koordinator Nasional GBB Syaiful Huda menjelaskan, pola PJJ adalah pilihan paling aman di saat penularan wabah corona (Covid-19) belum terkendali. Meskipun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah megizinkan pembelajaran tatap muka di zona hijau dan kuning, banyak orang tua yang masih enggan mengizinkan anak-anak mereka kembali ke sekolah.
Namun, ketua Komisi X DPR ini mengungkapkan, pola PJJ di berbagai daerah memang memunculkan banyak kasus yang menyesakkan dada. Gegara PJJ, ada siswa yang harus belajar di kawasan makam demi mendapat sinyal internet. Ada orang tua yang mencuri demi bisa membeli ponsel pintar untuk anaknya.
(Baca: Ancaman Lost Generation Nyata, Muhaimin Luncurkan Gerakan Bangkit Belajar)
Selain itu, banyak orang tua yang mengaku terbebani karena harus membantu sang anak untuk mengerjakan tugas-tugas sang anak. ”Kasus-kasus ini akan kita coba urai karena Posko Belajar GBB akan menyediakan berbagai fasilitas penunjang untuk memudahkan proses PJJ,” katanya saat peluncuran Gerakan Bangkit Belajar di Gedung Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (12/8/2020).
Legilastor asal Jawa Barat ini berharap bahwa GBB akan menjadi gelombang besar gerakan di Indonesia sehingga membantu proses PJJ selama musim pandemi. Pihaknya siap bekerjasama dengan pihak-pihak yang ingin membantu para peserta didik baik siswa maupun guru yang kesulitan dalam proses PJJ. “Dalam situasi darurat Pendidikan akibat pandemik seperti ini maka dibutuhkan peran serta setiap anak bangsa akan sangat membantu menjaga akses pendidikan bagi setiap siswa di Indonesia,” pungkasnya.
(muh)
tulis komentar anda