4 Pelajar Indonesia Incar Prestasi Terbaik di Olimpiade Biologi Internasional
Kamis, 13 Agustus 2020 - 18:10 WIB
BOGOR - Di tengah pandemi COVID-19 di seluruh dunia, Olimpiade Biologi Internasional (IBO) 2020 yang hendaknya diselenggarakan di Nagasaki, Jepang 2-11 Juli 2020, kini digelar daring pada 7-13 Agustus. Meskipun demikian, empat peserta Tim Olimpiade Biologi Indonesia bertekad untuk menjadi yang terbaik pada IBO Challenge 2020.
Koordinator Bidang Pendidikan Menengah, Pusat Prestasi Nasional Kemendikbud, Sugeng Riyadi memberi pesan dan semangat untuk selalu mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. “Junjunglah tinggi nilai integritas kalian dan angkatlah Indonesia menjadi negara maju sesuai tema pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 dan selamat bertanding. Semoga semuanya sukses, tetap jaga kesehatan, tetap fit selalu,” pesan Sugeng Riyadi ke para peserta melalui video virtual pada siaran pers, Kamis (13/8). (Baca juga: Siap-siap! Pengumuman SBMPTN Besok Jam 14.00 WIB )
Keempat peserta tersebut Ahmad Rizky, siswa SMAN 3 Malang Provinsi Jawa Timur; Farrel Alfaza Marsetyo, siswa MAN Insan Cendekia Serpon Provinsi Banten; Nathanael Tjandra, siswa SMAK Calvin DKI Jakarta; dan Joan Nadia, siswi SMAK IPEKA Tomang, DKI Jakarta. Keempat peserta tersebut merupakan alumni Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2019 yang digelar di Manado, Sulawesi Utara.
IBO Challenge 2020 dibuka secara resmi pada 7 Agustus 2020, dilanjutkan dengan diskusi substansi soal serta penerjemahan soal ke bahasa masing-masing pada 8-10 Agustus. Pelaksanaan tes dibagi menjadi dua bagian yaitu tes praktikum pada 11 Agustus dan tes teori pada 12 Agustus.
Tes praktikum meliputi praktikum Fisiologi Hewan selama tiga jam dan praktikum Bioinformatik selama 1,5 jam. Sementara itu, tes teori mencakup dua set tes teori masing-masing selama tiga jam. Sistem penilaian berdasarkan pada bobot yang sama antara tes praktikum dan tes teori. Pengumuman hasil akhir akan dilakukan pada 24 Agustus 2020.
Untuk menjunjung tinggi nilai integritas, sebelum melaksanakan tes, keempat peserta melakukan sumpah melalui zoom meeting disaksikan panitia dari Pusat Prestasi Nasional. Menurut salah satu peserta IBO 2020, Joan Nadia mengatakan sumpah peserta perlu dilakukan di tengah kompetisi secara daring. (Baca juga: Pemerintah Percepat Fasilitasi Sertifikasi Halal Pelaku UMK )
“Yang paling menyolok (terlihat) disini tentang integritas, karena dengan situasi yang online seperti ini, titik untuk terjadi kecurangan itu sangat banyak, sangat rawan kecurangan. Jadi kita disini belajar meskipun banyak peluang untuk curang tapi kita tetap berpegang pada integritas sebagai bangsa Indonesia,” ujarnya.
Joan menambahkan, mengikuti lomba secara daring merupakan yang pertama. Joan bersyukur bisa mengikuti lomba dan telah melakukan persiapan melalui daring.
“Kompetisi secara online ini hal yang baru buat saya, tapi saya bersyukur bisa mengalaminya. Untuk persiapan saya di rumah, tidak mirip seperti kalau offline dengan baca materi dan jawab soal, yang berbeda adalah pelatihan yang diberikan oleh Tim Olimpiade Biologi Indonesia itu lewat zoom secara daring, dan pelatihan itu memberikan banyak pengetahuan baru buat saya, dan saya berusaha memahami materi itu dengan cepat,” ujar Joan Nadia.
Tim Pembina Olimpiade Biologi Indonesia dari ITB, Ahmad Faisal mengatakan para peserta IBO Challenge 2020 memiliki kesempatan untuk terlibat dalam International Group Project melalui proyek kolaborasi dengan siswa dari negara lain. Proyek kolaborasi ini untuk memecahkan permasalahan terkait empat topik yang disediakan yaitu: Infectious Diseases, Biodiversity and Oceans, Genome Editing, Evolution.
Koordinator Bidang Pendidikan Menengah, Pusat Prestasi Nasional Kemendikbud, Sugeng Riyadi memberi pesan dan semangat untuk selalu mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. “Junjunglah tinggi nilai integritas kalian dan angkatlah Indonesia menjadi negara maju sesuai tema pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 dan selamat bertanding. Semoga semuanya sukses, tetap jaga kesehatan, tetap fit selalu,” pesan Sugeng Riyadi ke para peserta melalui video virtual pada siaran pers, Kamis (13/8). (Baca juga: Siap-siap! Pengumuman SBMPTN Besok Jam 14.00 WIB )
Keempat peserta tersebut Ahmad Rizky, siswa SMAN 3 Malang Provinsi Jawa Timur; Farrel Alfaza Marsetyo, siswa MAN Insan Cendekia Serpon Provinsi Banten; Nathanael Tjandra, siswa SMAK Calvin DKI Jakarta; dan Joan Nadia, siswi SMAK IPEKA Tomang, DKI Jakarta. Keempat peserta tersebut merupakan alumni Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2019 yang digelar di Manado, Sulawesi Utara.
IBO Challenge 2020 dibuka secara resmi pada 7 Agustus 2020, dilanjutkan dengan diskusi substansi soal serta penerjemahan soal ke bahasa masing-masing pada 8-10 Agustus. Pelaksanaan tes dibagi menjadi dua bagian yaitu tes praktikum pada 11 Agustus dan tes teori pada 12 Agustus.
Tes praktikum meliputi praktikum Fisiologi Hewan selama tiga jam dan praktikum Bioinformatik selama 1,5 jam. Sementara itu, tes teori mencakup dua set tes teori masing-masing selama tiga jam. Sistem penilaian berdasarkan pada bobot yang sama antara tes praktikum dan tes teori. Pengumuman hasil akhir akan dilakukan pada 24 Agustus 2020.
Untuk menjunjung tinggi nilai integritas, sebelum melaksanakan tes, keempat peserta melakukan sumpah melalui zoom meeting disaksikan panitia dari Pusat Prestasi Nasional. Menurut salah satu peserta IBO 2020, Joan Nadia mengatakan sumpah peserta perlu dilakukan di tengah kompetisi secara daring. (Baca juga: Pemerintah Percepat Fasilitasi Sertifikasi Halal Pelaku UMK )
“Yang paling menyolok (terlihat) disini tentang integritas, karena dengan situasi yang online seperti ini, titik untuk terjadi kecurangan itu sangat banyak, sangat rawan kecurangan. Jadi kita disini belajar meskipun banyak peluang untuk curang tapi kita tetap berpegang pada integritas sebagai bangsa Indonesia,” ujarnya.
Joan menambahkan, mengikuti lomba secara daring merupakan yang pertama. Joan bersyukur bisa mengikuti lomba dan telah melakukan persiapan melalui daring.
“Kompetisi secara online ini hal yang baru buat saya, tapi saya bersyukur bisa mengalaminya. Untuk persiapan saya di rumah, tidak mirip seperti kalau offline dengan baca materi dan jawab soal, yang berbeda adalah pelatihan yang diberikan oleh Tim Olimpiade Biologi Indonesia itu lewat zoom secara daring, dan pelatihan itu memberikan banyak pengetahuan baru buat saya, dan saya berusaha memahami materi itu dengan cepat,” ujar Joan Nadia.
Tim Pembina Olimpiade Biologi Indonesia dari ITB, Ahmad Faisal mengatakan para peserta IBO Challenge 2020 memiliki kesempatan untuk terlibat dalam International Group Project melalui proyek kolaborasi dengan siswa dari negara lain. Proyek kolaborasi ini untuk memecahkan permasalahan terkait empat topik yang disediakan yaitu: Infectious Diseases, Biodiversity and Oceans, Genome Editing, Evolution.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda