Rayakan Misa Syukur HUT ke-100, Perkumpulan Strada Luncurkan 3 Buku
Sabtu, 25 Mei 2024 - 15:56 WIB
JAKARTA - Perkumpulan Strada melakukan perayaan syukur HUT ke-100 dengan mengadakan misa syukur di Gereja Katedral , Jakarta Pusat, Jumat (24/5/2024). Kesempatan ini juga dijadikan momen peluncuran 3 buku.
Ketiga buku tersebut adalah buku risalah tesis jilid 2 tentang ‘Tanggung Jawab Pendidik dalam Ranah Intelektualitas’, opini murid tentang ‘Pendidikan Bermakna sebagai Pengantar’, dan opini guru tentang ‘Gerakan Guru Menjawab Tantangan Zaman’.
"Ketiga buku itu adalah harta karun Perkumpulan Strada. Saya juga sangat mengapresiasi kepada anak-anak yang tampil pada hari ini, semua tampak antusias dan bersemangat memberikan penampilan terbaiknya," kata Romo Bei, Direktur Perkumpulan Strada, melalui siaran pers, Jumat (24/5/2024).
Pada perayaan syukur ini Perkumpulan Strada mengangkat tema ”Sekolah Modern, Berakar pada Budaya, dan Menghidupi Nilai-nilai Dasar Strada Sampai Akhir Hayat.” Perayaan syukur diikuti oleh 1.500 orang yang terdiri dari para relasi, tamu undangan, para pensiunan, dan semua guru/karyawan di Perkumpulan Strada.
Di kesempatan ini pula, Ignatius Kardinal Suharyo dalam khotbahnya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas dedikasi para pegiat pendidikan di Perkumpulan Strada dalam upayanya untuk mengembangkan pelayanan pendidikan yang lebih baik dan luas bagi masyarakat.
"Tujuan Perkumpulan Strada bukan hanya membentuk seseorang dengan pengetahuan namun juga untuk menjadi orang benar. Siapapun yang terlibat langsung dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan di Perkumpulan Strada mestinya menjadikan Spirit Bunda Maria sebagai pedoman yang dihidupi.” Ujar Ignatius Kardinal Suharyo.
Ignatius Kardinal Suharyo juga berpesan, setiap pendidikan wajib meneladani Bunda Maria untuk menjadi orang benar, yaitu orang-orang yang percaya bahwa Tuhan selalu ada di balik semua peristiwa yang dialami. Selain itu dia juga berpesan kepada Perkumpulan Strada untuk bisa menjadi ‘mata orang benar’ yang melihat segala sesuatu sebagai sebuah peristiwa dengan mata iman.
Selain Misa syukur ini, Perkumpulan Strada juga mengadakan acara napak tilas dengan berjalan kaki dari Gereja Katedral Jakarta menuju ke Kantor Strada Pusat di Jalan Gunung Sahari 88 Jakarta Pusat.
Seperti yang diketahui bersama bahwa di Gereja Katedral inilah, Tiga Serangkai Pendiri Perkumpulan Strada, yaitu Pastor Antonius Theodorus van Hoof, S.J., Pastor Johannes Josephus Hubertus Maria van Ricjkevorsel, S.J., dan Pastor Josephus Wilhelmus Maria Wubbe, S.J., sepakat mendirikan Strada Vereniging pada 24 Mei 1924.
Ketiga buku tersebut adalah buku risalah tesis jilid 2 tentang ‘Tanggung Jawab Pendidik dalam Ranah Intelektualitas’, opini murid tentang ‘Pendidikan Bermakna sebagai Pengantar’, dan opini guru tentang ‘Gerakan Guru Menjawab Tantangan Zaman’.
"Ketiga buku itu adalah harta karun Perkumpulan Strada. Saya juga sangat mengapresiasi kepada anak-anak yang tampil pada hari ini, semua tampak antusias dan bersemangat memberikan penampilan terbaiknya," kata Romo Bei, Direktur Perkumpulan Strada, melalui siaran pers, Jumat (24/5/2024).
Pada perayaan syukur ini Perkumpulan Strada mengangkat tema ”Sekolah Modern, Berakar pada Budaya, dan Menghidupi Nilai-nilai Dasar Strada Sampai Akhir Hayat.” Perayaan syukur diikuti oleh 1.500 orang yang terdiri dari para relasi, tamu undangan, para pensiunan, dan semua guru/karyawan di Perkumpulan Strada.
Di kesempatan ini pula, Ignatius Kardinal Suharyo dalam khotbahnya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas dedikasi para pegiat pendidikan di Perkumpulan Strada dalam upayanya untuk mengembangkan pelayanan pendidikan yang lebih baik dan luas bagi masyarakat.
"Tujuan Perkumpulan Strada bukan hanya membentuk seseorang dengan pengetahuan namun juga untuk menjadi orang benar. Siapapun yang terlibat langsung dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan di Perkumpulan Strada mestinya menjadikan Spirit Bunda Maria sebagai pedoman yang dihidupi.” Ujar Ignatius Kardinal Suharyo.
Ignatius Kardinal Suharyo juga berpesan, setiap pendidikan wajib meneladani Bunda Maria untuk menjadi orang benar, yaitu orang-orang yang percaya bahwa Tuhan selalu ada di balik semua peristiwa yang dialami. Selain itu dia juga berpesan kepada Perkumpulan Strada untuk bisa menjadi ‘mata orang benar’ yang melihat segala sesuatu sebagai sebuah peristiwa dengan mata iman.
Selain Misa syukur ini, Perkumpulan Strada juga mengadakan acara napak tilas dengan berjalan kaki dari Gereja Katedral Jakarta menuju ke Kantor Strada Pusat di Jalan Gunung Sahari 88 Jakarta Pusat.
Seperti yang diketahui bersama bahwa di Gereja Katedral inilah, Tiga Serangkai Pendiri Perkumpulan Strada, yaitu Pastor Antonius Theodorus van Hoof, S.J., Pastor Johannes Josephus Hubertus Maria van Ricjkevorsel, S.J., dan Pastor Josephus Wilhelmus Maria Wubbe, S.J., sepakat mendirikan Strada Vereniging pada 24 Mei 1924.
Lihat Juga :
tulis komentar anda