Dosen Ubaya Beri Pelatihan Mengolah Tanaman Obat kepada Warga di Kabupaten Sidoarjo
Rabu, 19 Juni 2024 - 13:53 WIB
SIDOARJO - Tim Universitas Surabaya ( Ubaya) memberi penyuluhan dan pelatihan cara budidaya tanaman obat keluarga (TOGA) kepada warga di RW 013, Desa Wage Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada Selasa (18/6/2024). Kegiatan penyuluhan itu sebagai upaya Ubaya meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat tentang pemanfaatan TOGA
Kegiatan penyuluhan dan juga pelatihan pembuatan simplisa itu diikuti oleh Kader ASMAN (Asuhan Mandiri) di Desa Wage. Pelatihan dipandu oleh Dosen Farmasi Ubaya Nikmatul Ikhrom Eka Jayani, S.Farm., M.FarmKlin. yang telah berpengalaman lebih dari 8 tahun dalam bidang pengobatan herbal dan penanganan pasca panen.
Nikmatul menjelaskan berbagai jenis TOGA yang dapat diolah menjadi simplisa, seperti jahe, kunyit, temulawak, sereh, sampai bunga telang. Peserta tidak hanya diberikan materi teori, tetapi juga praktik langsung cara mengolah tanaman-tanaman tersebut menjadi simplisa yang siap digunakan.
"Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama dalam menjamin kualitas dari produk yang telah dihasilkan oleh ASMAN TOGA. Dengan mengetahui cara membuat simplisa, kami bisa memanfaatkan tanaman yang ada di sekitar rumah untuk menjaga kesehatan keluarga," ujar Ibu Yoyok, salah satu peserta pelatihan.
Nikmatul juga menekankan pentingnya menjaga kualitas tanaman sejak penanaman hingga pengolahan menjadi simplisa. "Proses pencucian dan pengeringan adalah merupakan tahap yang sangat krusial dalam pembuatan simplisa. Pencucian yang tidak baik menyebabkan jumlah mikroba dan cemaran zat asing masing tinggi (terutama untuk simplisia yang berasal dari tanah seperti rimpang dan akar)," tambahnya.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kepala Desa Wage, Mashudan, ST, yang berharap pelatihan serupa bisa rutin diadakan. "Kami berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, terutama yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Pelatihan ini memang diawali pada ibu-ibu kader ASMAN TOGA, kedepannya agar kader ASMAN TOGA bisa membantu ibu-ibu lainnya dalam pemanfaatan TOGA" kata Mashudan.
Mashudan juga berterima kasih karena Ubaya telah melakukan pendampingan pada beberapa kader ASMAN TOGA sejak tahun 2022 sehingga pada tahun 2023 Desa Wage memperoleh penghargaan dalam kelompok ASMAN TOGA terbaik se- Kabupaten Sidoarjo.
Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi pelatihan dan berharap ilmu yang didapat bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. "Saya tertarik untuk membuat Tisane (olahan teh herbal) ternyata pembuatannya mudah seperti membuat simplisia," ungkap Bunga, peserta lainnya.
Dengan diadakannya pelatihan ini, diharapkan kader ASMAN TOGA dapat lebih mandiri dalam menjaga kesehatan keluarga melalui pemanfaatan tanaman obat yang ada di sekitar mereka. Harapan lainnya adalah, semoga membuka wawasan ibu-ibu terkait pembuatan produk herbal yang bermutu dan bernilai ekonomis.
Kegiatan penyuluhan dan juga pelatihan pembuatan simplisa itu diikuti oleh Kader ASMAN (Asuhan Mandiri) di Desa Wage. Pelatihan dipandu oleh Dosen Farmasi Ubaya Nikmatul Ikhrom Eka Jayani, S.Farm., M.FarmKlin. yang telah berpengalaman lebih dari 8 tahun dalam bidang pengobatan herbal dan penanganan pasca panen.
Nikmatul menjelaskan berbagai jenis TOGA yang dapat diolah menjadi simplisa, seperti jahe, kunyit, temulawak, sereh, sampai bunga telang. Peserta tidak hanya diberikan materi teori, tetapi juga praktik langsung cara mengolah tanaman-tanaman tersebut menjadi simplisa yang siap digunakan.
Baca Juga
"Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama dalam menjamin kualitas dari produk yang telah dihasilkan oleh ASMAN TOGA. Dengan mengetahui cara membuat simplisa, kami bisa memanfaatkan tanaman yang ada di sekitar rumah untuk menjaga kesehatan keluarga," ujar Ibu Yoyok, salah satu peserta pelatihan.
Nikmatul juga menekankan pentingnya menjaga kualitas tanaman sejak penanaman hingga pengolahan menjadi simplisa. "Proses pencucian dan pengeringan adalah merupakan tahap yang sangat krusial dalam pembuatan simplisa. Pencucian yang tidak baik menyebabkan jumlah mikroba dan cemaran zat asing masing tinggi (terutama untuk simplisia yang berasal dari tanah seperti rimpang dan akar)," tambahnya.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kepala Desa Wage, Mashudan, ST, yang berharap pelatihan serupa bisa rutin diadakan. "Kami berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, terutama yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Pelatihan ini memang diawali pada ibu-ibu kader ASMAN TOGA, kedepannya agar kader ASMAN TOGA bisa membantu ibu-ibu lainnya dalam pemanfaatan TOGA" kata Mashudan.
Mashudan juga berterima kasih karena Ubaya telah melakukan pendampingan pada beberapa kader ASMAN TOGA sejak tahun 2022 sehingga pada tahun 2023 Desa Wage memperoleh penghargaan dalam kelompok ASMAN TOGA terbaik se- Kabupaten Sidoarjo.
Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi pelatihan dan berharap ilmu yang didapat bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. "Saya tertarik untuk membuat Tisane (olahan teh herbal) ternyata pembuatannya mudah seperti membuat simplisia," ungkap Bunga, peserta lainnya.
Dengan diadakannya pelatihan ini, diharapkan kader ASMAN TOGA dapat lebih mandiri dalam menjaga kesehatan keluarga melalui pemanfaatan tanaman obat yang ada di sekitar mereka. Harapan lainnya adalah, semoga membuka wawasan ibu-ibu terkait pembuatan produk herbal yang bermutu dan bernilai ekonomis.
(wyn)
tulis komentar anda