Didampingi Akademisi, Sidekah Bumi Digadang Jadi Destinasi Wisata Unggulan
Minggu, 07 Juli 2024 - 21:56 WIB
Ratusan warga antusias mengikuti helaran Sidekah Bumi & Festival Jajanan Lembur di Desa Wisata Lembur Sawah, Mulyaharja Bogor pada Minggu, (7/7/2024).
Sejak pagi, warga telah datang beriringan membawa dongdang yang berisi hasil bumi. Aneka bentuk dongdang dihias sesuai kreativitas tiap kelompok warga. Helaran Sidekah Bumi merupakan tradisi khas Sunda yang mengungkap rasa syukur masyarakat kepada
Yang Maha Kuasa atas hasil panen yang didapat dalam setahun terakhir, dan secara khusus pada pelaksanaan 2024 mendapat pendampingan dari Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila.
Diawali dengan pembagian bubur syuro bagi hadirin, kemudian acara dibuka dengan pementasan Ratong Hatong yang merupakan tarian khas masyarakat agraris Mulyaharja dan menyimbolkan prosesi panen dan syukuran oleh 6 penari.
Selanjutnya, arak-arakan dongdang dari berbagai kelompok masyarakat dimulai sejauh kurang lebih 400 meter yang diikuti dengan doa oleh ulama dan sesepuh. Antusiasme tinggi ditunjukkan warga saaat berebut berbagai hasil bumi yang terdapat di dongdang dalam suasana penuh keceriaan.
Aneka penganan dan jajanan tradisional karya UMKM warga yang tampil dalam Festival Jajanan Lembur juga diserbu masyarakat. Uniknya, masyakat menggunakan keping batok kelapa sebagai alat transaksi. Masyarakat juga dihibur dengan pementasan aneka tari, musik rajah Kang Madun, tarawangsa, serta ditutup pagelaran Wayang Golek oleh Dalang Supandi Supriatna.
Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah dalam sambutan pembukaannya menyatakan bahwa Sidekah Bumi sebagai tradisi syukuran masyarakat mengusung semangat pelestarian lingkungan dan karenanya sangat relevan menjawab issue Climate Change saat ini. “Kalau kita menjaga bumi, maka bumi pun akan menjaga kita,” demikian ungkapnya.
Ketua panitia Sidekah Bumi & Festival Jajanan Lembur Siti Nurfazriah menyampaikan rasa harunya atas sambutan antusias masyarakat. “Kami semula hanya berupaya untuk menghidupkan kembali tradisi leluhur, namun sekarang kami juga berbangga bahwa melalui Sidekah Bumi ini kampung Lembur Sawah makin dikenal dan menjadi salah satu destinasi wisata budaya unggulan di Kota Bogor.”
Lebih lanjut, Dekan Fakultas Pariwisata Univ Pancasila Prof. Arissetyanto Nugroho menyatakan bahwa Sidekah Bumi merupakan wujud nyata kearifan lokal warga yang diselenggarakan dengan kolaborasi pentahelix masyarakat, pemerintah, akademisi, industri dan media.
“Kami menerjunkan tim dosen dan mahasiswa dalam kegiatan ini karena Sidekah Bumi sangat sesuai dengan semangat pariwisata berkelanjutan dan menjadi ajang yang sangat baik bagi penerapan keilmuan khususnya dari Prodi Pengelolaan Event yang kami kelola, "ucapnya.
Sejak pagi, warga telah datang beriringan membawa dongdang yang berisi hasil bumi. Aneka bentuk dongdang dihias sesuai kreativitas tiap kelompok warga. Helaran Sidekah Bumi merupakan tradisi khas Sunda yang mengungkap rasa syukur masyarakat kepada
Yang Maha Kuasa atas hasil panen yang didapat dalam setahun terakhir, dan secara khusus pada pelaksanaan 2024 mendapat pendampingan dari Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila.
Diawali dengan pembagian bubur syuro bagi hadirin, kemudian acara dibuka dengan pementasan Ratong Hatong yang merupakan tarian khas masyarakat agraris Mulyaharja dan menyimbolkan prosesi panen dan syukuran oleh 6 penari.
Selanjutnya, arak-arakan dongdang dari berbagai kelompok masyarakat dimulai sejauh kurang lebih 400 meter yang diikuti dengan doa oleh ulama dan sesepuh. Antusiasme tinggi ditunjukkan warga saaat berebut berbagai hasil bumi yang terdapat di dongdang dalam suasana penuh keceriaan.
Aneka penganan dan jajanan tradisional karya UMKM warga yang tampil dalam Festival Jajanan Lembur juga diserbu masyarakat. Uniknya, masyakat menggunakan keping batok kelapa sebagai alat transaksi. Masyarakat juga dihibur dengan pementasan aneka tari, musik rajah Kang Madun, tarawangsa, serta ditutup pagelaran Wayang Golek oleh Dalang Supandi Supriatna.
Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah dalam sambutan pembukaannya menyatakan bahwa Sidekah Bumi sebagai tradisi syukuran masyarakat mengusung semangat pelestarian lingkungan dan karenanya sangat relevan menjawab issue Climate Change saat ini. “Kalau kita menjaga bumi, maka bumi pun akan menjaga kita,” demikian ungkapnya.
Ketua panitia Sidekah Bumi & Festival Jajanan Lembur Siti Nurfazriah menyampaikan rasa harunya atas sambutan antusias masyarakat. “Kami semula hanya berupaya untuk menghidupkan kembali tradisi leluhur, namun sekarang kami juga berbangga bahwa melalui Sidekah Bumi ini kampung Lembur Sawah makin dikenal dan menjadi salah satu destinasi wisata budaya unggulan di Kota Bogor.”
Lebih lanjut, Dekan Fakultas Pariwisata Univ Pancasila Prof. Arissetyanto Nugroho menyatakan bahwa Sidekah Bumi merupakan wujud nyata kearifan lokal warga yang diselenggarakan dengan kolaborasi pentahelix masyarakat, pemerintah, akademisi, industri dan media.
“Kami menerjunkan tim dosen dan mahasiswa dalam kegiatan ini karena Sidekah Bumi sangat sesuai dengan semangat pariwisata berkelanjutan dan menjadi ajang yang sangat baik bagi penerapan keilmuan khususnya dari Prodi Pengelolaan Event yang kami kelola, "ucapnya.
(unt)
Lihat Juga :
tulis komentar anda