Gali Visi Ekonomi Kerakyatan, Tommy Raih Doktor di UGM dengan Predikat Summa Cum Laude
Senin, 29 Juli 2024 - 20:18 WIB
YOGYAKARTA - Konsep ekonomi kerakyatan yang pernah dicetuskan Mantan Menteri Koperasi Dr Adi Sasono perlu dimplementasikan di perekonomian Nasional. Salah satu caranya yakni melakukan sinergi perusahaan Nasional dengan koperasi dan Unit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang sangat dibutuhkan untuk mengangkat kemakmuran daerah,
Pokok-pokok pikiran itu merupakan isi dari Disertasi Tommy Andri Wardhana dalam program studi bidang kepemimpinan dan inovasi di Sekolah Pascasarjana UGM. Dalam ujian Doktor itu, Tommy dinyatakan lulus dengan predikat Summa Cum Laude dan berhak mengikuti wisuda pada hari Rabu 24 Juli 2024.
Melalui disertasinya, Dr. Tommy Andri Wardhana mampu menyajikan gagasan dan implementasi konsep ekonomi kerakyatan dengan cemerlang. Dengan mengacu pada gagasan yang diperkenalkan oleh Menteri Koperasi Dr Adi Sasono pada tahun 1998, Tommy berhasil memberikan perspektif baru yang relevan dan berdampak positif.
Dalam disertasinya, Tommy menguraikan, sebagai implementasi ekonomi kerakyatan dari Adi Sasono dibutuhkan sinergi perusahaan nasional dengan koperasi dan UMKM untuk mengangkat kemakmuran daerah.
Upaya menggali kembali konsep ekonomi kerakyataan dari Adi Sasono oleh Dr Tommy Andri dalam disertasinya itu mendapat apresiasi dalam bentuk pengiriman rangkaian bunga dari Perdana Menteri Malaysia, Dato Seri Anwar Ibrahim saat prosesi wisuda.
Dukungan dari Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim tersebut menunjukkan apresiasi terhadap upaya Dr. Tommy Andri Wardhana dalam mengembangkan konsep ekonomi kerakyatakan ala Adi Sasono tersebut.
Tommy Andri yang meraih gelar doktor dengan gelar summa cum laude telah membuktikan dedikasinya terhadap pemikiran dan inovasi dalam kebijakan ekonomi yang berpihak pada masyarakat.
Dengan meneliti dan mengembangkan ide-ide ekonomi kerakyatan, Dr. Tommy Andri Wardhana menggambarkan komitmennya untuk memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
Menurut Tommy, dalam menerapkan ide-ide tersebut dalam masyarakat dibutuhkan pentingnya pengembangan kebijakan berlandaskan keadilan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan.
Lihat Juga: Pendidikan Prof Ichlasul Amal yang Meninggal Dunia Hari Ini, Pernah Berorasi saat Reformasi 1998
Pokok-pokok pikiran itu merupakan isi dari Disertasi Tommy Andri Wardhana dalam program studi bidang kepemimpinan dan inovasi di Sekolah Pascasarjana UGM. Dalam ujian Doktor itu, Tommy dinyatakan lulus dengan predikat Summa Cum Laude dan berhak mengikuti wisuda pada hari Rabu 24 Juli 2024.
Melalui disertasinya, Dr. Tommy Andri Wardhana mampu menyajikan gagasan dan implementasi konsep ekonomi kerakyatan dengan cemerlang. Dengan mengacu pada gagasan yang diperkenalkan oleh Menteri Koperasi Dr Adi Sasono pada tahun 1998, Tommy berhasil memberikan perspektif baru yang relevan dan berdampak positif.
Dalam disertasinya, Tommy menguraikan, sebagai implementasi ekonomi kerakyatan dari Adi Sasono dibutuhkan sinergi perusahaan nasional dengan koperasi dan UMKM untuk mengangkat kemakmuran daerah.
Upaya menggali kembali konsep ekonomi kerakyataan dari Adi Sasono oleh Dr Tommy Andri dalam disertasinya itu mendapat apresiasi dalam bentuk pengiriman rangkaian bunga dari Perdana Menteri Malaysia, Dato Seri Anwar Ibrahim saat prosesi wisuda.
Dukungan dari Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim tersebut menunjukkan apresiasi terhadap upaya Dr. Tommy Andri Wardhana dalam mengembangkan konsep ekonomi kerakyatakan ala Adi Sasono tersebut.
Tommy Andri yang meraih gelar doktor dengan gelar summa cum laude telah membuktikan dedikasinya terhadap pemikiran dan inovasi dalam kebijakan ekonomi yang berpihak pada masyarakat.
Dengan meneliti dan mengembangkan ide-ide ekonomi kerakyatan, Dr. Tommy Andri Wardhana menggambarkan komitmennya untuk memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
Menurut Tommy, dalam menerapkan ide-ide tersebut dalam masyarakat dibutuhkan pentingnya pengembangan kebijakan berlandaskan keadilan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan.
Lihat Juga: Pendidikan Prof Ichlasul Amal yang Meninggal Dunia Hari Ini, Pernah Berorasi saat Reformasi 1998
(wyn)
tulis komentar anda