6 Komunitas Lintas Iman Siap Sebarkan Kurikulum Perdamaian di Jawa dan Sumatera
Jum'at, 18 Oktober 2024 - 20:42 WIB
JAKARTA - Enam komunitas lintas agama siap menyebarkan kurikulum perdamaian ke sekolah-sekolah di Pulau Jawa dan Sumatera. Langkah ini dilakukan untuk mencegah kasus intoleransi di Indonesia.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Breaking Down The Wall, hasil kolaborasi PeaceGeneration Indonesia, social enterprise yang bergerak memperjuangkan pendidikan perdamaian sejak 2007, dengan Campaign, startup sosial yang mengelola aplikasi Campaign For A Better World.
Komunitas yang terpilih akan menerima hibah sebesar Rp30 juta untuk mengedukasi 180 siswa dan 72 guru tentang 12 nilai dasar perdamaian. Kurikulum perdamaian yang dikembangkan PeaceGen menggunakan pendekatan interaktif dan menyenangkan, termasuk modul berbasis experiential learning, video interaktif, board game, serta panduan bagi fasilitator.
Menurut Lindawati Sumpena, Learning & Product Development Manager PeaceGeneration Indonesia, kurikulum ini dibuat karena perdamaian bukanlah konsep yang mudah dipahami.
"Konsepnya abstrak dan luas. Untuk mendorong penerapan nilai-nilai ini, kita memerlukan strategi yang terstruktur dan aplikatif, terutama melalui kegiatan edukasi. Hal ini bertujuan untuk membangun kesadaran yang dapat mencegah konflik kekerasan di masa mendatang," ujar Linda, Jumat (18/10/2024).
Kurikulum ini terbukti efektif dalam mendukung berbagai institusi dan telah digunakan di 108 kota di Indonesia serta di negara lain seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan Tanzania.
Ketua Komunitas Charity Maintance Reality (CAMAR), Anrickson sebagai salah satu penerima hibah asal Medan,bersyukur atas kesempatan ini. "Saya tumbuh di lingkungan yang sangat menjunjung nilai-nilai agama, namun saya masih sering menyaksikan banyaknya intoleransi. Melalui program ini, saya ingin menghapus perselisihan lintas agama di daerah saya," katanya.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Breaking Down The Wall, hasil kolaborasi PeaceGeneration Indonesia, social enterprise yang bergerak memperjuangkan pendidikan perdamaian sejak 2007, dengan Campaign, startup sosial yang mengelola aplikasi Campaign For A Better World.
Komunitas yang terpilih akan menerima hibah sebesar Rp30 juta untuk mengedukasi 180 siswa dan 72 guru tentang 12 nilai dasar perdamaian. Kurikulum perdamaian yang dikembangkan PeaceGen menggunakan pendekatan interaktif dan menyenangkan, termasuk modul berbasis experiential learning, video interaktif, board game, serta panduan bagi fasilitator.
Menurut Lindawati Sumpena, Learning & Product Development Manager PeaceGeneration Indonesia, kurikulum ini dibuat karena perdamaian bukanlah konsep yang mudah dipahami.
"Konsepnya abstrak dan luas. Untuk mendorong penerapan nilai-nilai ini, kita memerlukan strategi yang terstruktur dan aplikatif, terutama melalui kegiatan edukasi. Hal ini bertujuan untuk membangun kesadaran yang dapat mencegah konflik kekerasan di masa mendatang," ujar Linda, Jumat (18/10/2024).
Baca Juga
Kurikulum ini terbukti efektif dalam mendukung berbagai institusi dan telah digunakan di 108 kota di Indonesia serta di negara lain seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan Tanzania.
Ketua Komunitas Charity Maintance Reality (CAMAR), Anrickson sebagai salah satu penerima hibah asal Medan,bersyukur atas kesempatan ini. "Saya tumbuh di lingkungan yang sangat menjunjung nilai-nilai agama, namun saya masih sering menyaksikan banyaknya intoleransi. Melalui program ini, saya ingin menghapus perselisihan lintas agama di daerah saya," katanya.
Berikut ini adalah daftar 6 komunitas/organisasi sosial terpilih:
tulis komentar anda