Mobil Listrik BINUS ASO Dukung Kendaraan Masa Depan di Indonesia
Jum'at, 20 Desember 2024 - 19:07 WIB
JAKARTA - BINUS ASO School of Engineering, salah satu institusi pendidikan unggulan di bawah naungan BINUS University, meluncurkan prototipe mobil listrik roda empat. Prototipe ini menjadi simbol nyata kontribusi pendidikan tinggi dalam membangun masa depan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.
Prototipe ini dirancang untuk mendukung upaya Indonesia menjadi pemain Utama dalam industri kendaraan listrik sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor.
Baca juga: Update! Penjualan Mobil Listrik November 2024, BYD M6 Juaranya
Mobil listrik BINUS ASO ini merupakan respons terhadap meningkatnya minat terhadap kendaraan listrik berbasis baterai. Minat ini dipicu oleh kebijakan pemerintah yang mendukung pengurangan emisi karbon dan peningkatan kualitas udara di perkotaan, salah satunya insentif pajak untuk kendaraan listrik.
Dengan cadangan nikel–komponen utama baterai kendaraan listrik–terbesar di dunia yang dimiliki Indonesia, BINUS ASO School of Engineering optimis bahwa pengembangan mobil listrik di dalam negeri dapat menjadi tonggak penting bagi kemandirian teknologi dan ekonomi nasional.
Baca juga: Renault 5 Turbo 3E, Mobil Listrik Spek Balap Siap Diproduksi
Prototipe mobil listrik ini dirancang untuk dapat mengangkut dua orang, sehingga ideal sebagai kendaraan penumpang untuk daerah perkotaan. Dibangun sejak awal tahun 2024, kendaraan ini memiliki dimensi 2950 x 1560 x 1260 mm, wheelbase 2300 mm dengan lebar track depan 1330 mm dan belakang 680 mm, motor penggerak berupa mesin bertenaga 10 kW dengan penggerak roda belakang, baterai berkapasitas 2.1 kWh untuk tahap pengujian awal, dua kursi penumpang, serta ukuran ban 185/80-8.
“Meski kapasitas baterai saat ini masih kecil, prototipe ini adalah langkah awal untuk pengujian performa dan pengembangan kendaraan yang layak digunakan di jalan raya,” ungkap Sofyan perwakilan dari BINUS ASO School of Engineering, melalui siaran pers, Jumat (20/12/2024).
Proyek prototipe ini tidak terlepas dari kesuksesan tim mahasiswa BINUS ASO School of Engineering dalam kompetisi Shell Eco Marathon Asia. Dalam kompetisi tersebut, tim berhasil mengembangkan mobil listrik hemat energi yang mendemonstrasikan keahlian teknis dan kreativitas mahasiswa Indonesia di track balapan Sirkuit Internasional Mandalika.
Prototipe ini dirancang untuk mendukung upaya Indonesia menjadi pemain Utama dalam industri kendaraan listrik sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor.
Baca juga: Update! Penjualan Mobil Listrik November 2024, BYD M6 Juaranya
Mobil listrik BINUS ASO ini merupakan respons terhadap meningkatnya minat terhadap kendaraan listrik berbasis baterai. Minat ini dipicu oleh kebijakan pemerintah yang mendukung pengurangan emisi karbon dan peningkatan kualitas udara di perkotaan, salah satunya insentif pajak untuk kendaraan listrik.
Dengan cadangan nikel–komponen utama baterai kendaraan listrik–terbesar di dunia yang dimiliki Indonesia, BINUS ASO School of Engineering optimis bahwa pengembangan mobil listrik di dalam negeri dapat menjadi tonggak penting bagi kemandirian teknologi dan ekonomi nasional.
Baca juga: Renault 5 Turbo 3E, Mobil Listrik Spek Balap Siap Diproduksi
Prototipe mobil listrik ini dirancang untuk dapat mengangkut dua orang, sehingga ideal sebagai kendaraan penumpang untuk daerah perkotaan. Dibangun sejak awal tahun 2024, kendaraan ini memiliki dimensi 2950 x 1560 x 1260 mm, wheelbase 2300 mm dengan lebar track depan 1330 mm dan belakang 680 mm, motor penggerak berupa mesin bertenaga 10 kW dengan penggerak roda belakang, baterai berkapasitas 2.1 kWh untuk tahap pengujian awal, dua kursi penumpang, serta ukuran ban 185/80-8.
“Meski kapasitas baterai saat ini masih kecil, prototipe ini adalah langkah awal untuk pengujian performa dan pengembangan kendaraan yang layak digunakan di jalan raya,” ungkap Sofyan perwakilan dari BINUS ASO School of Engineering, melalui siaran pers, Jumat (20/12/2024).
Proyek prototipe ini tidak terlepas dari kesuksesan tim mahasiswa BINUS ASO School of Engineering dalam kompetisi Shell Eco Marathon Asia. Dalam kompetisi tersebut, tim berhasil mengembangkan mobil listrik hemat energi yang mendemonstrasikan keahlian teknis dan kreativitas mahasiswa Indonesia di track balapan Sirkuit Internasional Mandalika.
Lihat Juga :
tulis komentar anda