UI dan University Queensland Pererat Kolaborasi Riset
Sabtu, 03 Oktober 2020 - 14:33 WIB
DEPOK - Universitas Indonesia (UI) dan The University of Queensland (UQ), Australia mempererat jalinan kerja sama melalui implementasi UI-UQ Bilateral Research Forum. Kolaborasi penelitian dari kedua pihak kampus ini ditandai dengan pelaksanaan seminar daring seri pertama dengan mengusung topik “Kebijakan Mencegah Ekstremisme berbasis Kekerasan, Lanskap dan Implikasinya bagi Keamanan, Hukum dan Keadilan Bilateral”.
Para panelis merupakan akademisi, peneliti, ahli di bidangnya, yaitu Dr. Mirra Noor Milla (Pakar Psikologi Sosial UI), Susilo Wibisono (Peneliti Sosial UI), dan Professor Winnifred R. Louis (Guru Besar Psikologi UQ), Dr. Pribadi Sutiono (Asdep Koordinasi Kerja Sama Asia, Pasifik, dan Afrika, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan), dan Dwi Rubiyanti Kholifah (Indonesia Country Director, Asian Muslim Action Network).(Baca juga: Program Permata Sakti, UGM Terima 492 Mahasiswa dari 29 Kampus Lain )
Rektor UI Ari Kuncoro menuturkan, UI dan UQ telah membangun kerja sama sejak 20 tahun yang lalu, ketika UI membuka program Sarjana Double Degree Kelas Khusus Internasional pada Fakultas Psikologi. Kerja sama terus berkembang dengan membuka program sarjana dan pascasarjana double degree pada Fakultas Kesehatan Masyarakat, Teknik, Ekonomi dan Bisnis, serta program studi Komunikasi.
“Pada tataran riset, peneliti UI dan UQ kerap berkolaborasi menghasilkan kajian ilmiah yang telah terpublikasi dan terbukti memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat,” kata Ari, Sabtu (3/10/2020).
Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor UI bidang Riset dan Inovasi, Abdul Haris menuturkan, pandemi COVID-19 telah menciptakan permasalahan multidimensi, salah satunya adalah terdampaknya upaya menjalin relasi dengan universitas partner di luar negeri sebagai akibat dari larangan perjalanan. (Baca juga: IPB University Juara 1 Terbanyak Kompetisi Mahasiswa yang Digelar Kemendikbud )
Namun dengan semakin canggihnya teknologi, kini kita mampu menjalin kolaborasi, termasuk melakukan riset dan kajian yang diseminasinya dapat disampaikan melalui seminar daring. Melalui seminar ini, diharapkan dapat menjadi forum diskusi ilmiah, serta upaya menjaga hubungan baik antar universitas dan antar kedua negara.
“Topik yang dibahas pada seminar ini merupakan salah satu isu penting bagi kedua negara yang diharapkan mampu memberikan solusi bagi kepentingan masyarakat,” katanya.
Rangkaian seminar yang akan digelar secara rutin ini menjadi sebuah platform untuk berdiskusi mengenai isu terkini berkenaan dengan Indonesia dan Australia. Tidak hanya dalam cakupan sains dan teknologi, namun juga beragam topik mengenai sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
Para panelis merupakan akademisi, peneliti, ahli di bidangnya, yaitu Dr. Mirra Noor Milla (Pakar Psikologi Sosial UI), Susilo Wibisono (Peneliti Sosial UI), dan Professor Winnifred R. Louis (Guru Besar Psikologi UQ), Dr. Pribadi Sutiono (Asdep Koordinasi Kerja Sama Asia, Pasifik, dan Afrika, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan), dan Dwi Rubiyanti Kholifah (Indonesia Country Director, Asian Muslim Action Network).(Baca juga: Program Permata Sakti, UGM Terima 492 Mahasiswa dari 29 Kampus Lain )
Rektor UI Ari Kuncoro menuturkan, UI dan UQ telah membangun kerja sama sejak 20 tahun yang lalu, ketika UI membuka program Sarjana Double Degree Kelas Khusus Internasional pada Fakultas Psikologi. Kerja sama terus berkembang dengan membuka program sarjana dan pascasarjana double degree pada Fakultas Kesehatan Masyarakat, Teknik, Ekonomi dan Bisnis, serta program studi Komunikasi.
“Pada tataran riset, peneliti UI dan UQ kerap berkolaborasi menghasilkan kajian ilmiah yang telah terpublikasi dan terbukti memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat,” kata Ari, Sabtu (3/10/2020).
Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor UI bidang Riset dan Inovasi, Abdul Haris menuturkan, pandemi COVID-19 telah menciptakan permasalahan multidimensi, salah satunya adalah terdampaknya upaya menjalin relasi dengan universitas partner di luar negeri sebagai akibat dari larangan perjalanan. (Baca juga: IPB University Juara 1 Terbanyak Kompetisi Mahasiswa yang Digelar Kemendikbud )
Namun dengan semakin canggihnya teknologi, kini kita mampu menjalin kolaborasi, termasuk melakukan riset dan kajian yang diseminasinya dapat disampaikan melalui seminar daring. Melalui seminar ini, diharapkan dapat menjadi forum diskusi ilmiah, serta upaya menjaga hubungan baik antar universitas dan antar kedua negara.
“Topik yang dibahas pada seminar ini merupakan salah satu isu penting bagi kedua negara yang diharapkan mampu memberikan solusi bagi kepentingan masyarakat,” katanya.
Rangkaian seminar yang akan digelar secara rutin ini menjadi sebuah platform untuk berdiskusi mengenai isu terkini berkenaan dengan Indonesia dan Australia. Tidak hanya dalam cakupan sains dan teknologi, namun juga beragam topik mengenai sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
(mpw)
tulis komentar anda