7 Tips Mendikbud untuk Guru dan Orang Tua di Masa Pandemi COVID-19
Jum'at, 09 Oktober 2020 - 01:08 WIB
JAKARTA - Mendikbud Nadiem Anwar Makarim membagi tujuh tips untuk guru dan orang tua dalam menghadapi situasi terkini ketika anak harus belajar dari rumah dan banyak guru mengajar dari rumah.
Tips pertama, kata Nadiem, jangan sampai stres. Dia mengakui, masa adaptasi saat ini memang tidak mudah dilalui. Semua pun pasti dilanda kebingungan dan penuh ketidakpastian. (Baca juga: Mendikbud Bagikan Resep Sukses kepada Para Guru Selama Hadapi Pandemi )
"Jangan khawatir tapi yakini bahwa cara terbaik untuk belajar satu hal baru adalah untuk keluar dari zona nyaman tersebut," katanya pada telewicara Guru Berbagi Praktik Baik melalui streaming Youtube Kemendikbud, Kamis (8/10).
Dia mengatakan, jangan sampai guru dan orang tua terintimidasi jika ada yang masih gagap teknologi. Namun jadikan ini momen untuk mencoba dan mempelajari metode yang terbaik.
Tips kedua, ujar Nadiem, cobalah membagi kelas menjadi kelompok yang lebih kecil. Dia mencontohkan, jika satu hari ada lima jam mengajar jangan semua anak diberikan tugas yang sama. Namun bagilah murid dalam lima kelompok yang lebih kecil masing-masing satu jam melalui video conference. (Baca juga: Penting! Ini 3 Kunci Dongkrak Motivasi Belajar Anak Selama Pandemi )
"Setiap kelompok fokus kepada topik yang mungkin paling menyulitkan untuk mereka atau topik yang paling menarik bagi mereka," imbuhnya.
Tips ketiga Nadiem mendorong guru melakukan project based learning. Dia menjelaskan, jika siswa sudah dibagi kelompok kecil maka guru bisa memberikan grup project assignment dengan murid. Dengan pembagian grup ini maka siswa akan belajar bertanggung jawab, kolaborasi antar siswa dan juga melatih empati.
"Jangan meremehkan kemampuan anak untuk mengatur dirinya. Jika mereka saling bergantung kepada murid lainnya pasti banyak guru dan orang tua yang terkejut melihat level motivasi mereka yang meningkat," katanya. (Baca juga: Bantu Pendidikan Siswa, Kampus Terjunkan Ribuan Mahasiswa ke Desa-desa )
Sementara tips keempat Nadiem berharap alokasi lebih banyak waktu bagi murid yang tertinggal sehingga pada saatnya nanti saat kelas dibuka maka mereka mampu mengejar ketertinggalannya.
Tips pertama, kata Nadiem, jangan sampai stres. Dia mengakui, masa adaptasi saat ini memang tidak mudah dilalui. Semua pun pasti dilanda kebingungan dan penuh ketidakpastian. (Baca juga: Mendikbud Bagikan Resep Sukses kepada Para Guru Selama Hadapi Pandemi )
"Jangan khawatir tapi yakini bahwa cara terbaik untuk belajar satu hal baru adalah untuk keluar dari zona nyaman tersebut," katanya pada telewicara Guru Berbagi Praktik Baik melalui streaming Youtube Kemendikbud, Kamis (8/10).
Dia mengatakan, jangan sampai guru dan orang tua terintimidasi jika ada yang masih gagap teknologi. Namun jadikan ini momen untuk mencoba dan mempelajari metode yang terbaik.
Tips kedua, ujar Nadiem, cobalah membagi kelas menjadi kelompok yang lebih kecil. Dia mencontohkan, jika satu hari ada lima jam mengajar jangan semua anak diberikan tugas yang sama. Namun bagilah murid dalam lima kelompok yang lebih kecil masing-masing satu jam melalui video conference. (Baca juga: Penting! Ini 3 Kunci Dongkrak Motivasi Belajar Anak Selama Pandemi )
"Setiap kelompok fokus kepada topik yang mungkin paling menyulitkan untuk mereka atau topik yang paling menarik bagi mereka," imbuhnya.
Tips ketiga Nadiem mendorong guru melakukan project based learning. Dia menjelaskan, jika siswa sudah dibagi kelompok kecil maka guru bisa memberikan grup project assignment dengan murid. Dengan pembagian grup ini maka siswa akan belajar bertanggung jawab, kolaborasi antar siswa dan juga melatih empati.
"Jangan meremehkan kemampuan anak untuk mengatur dirinya. Jika mereka saling bergantung kepada murid lainnya pasti banyak guru dan orang tua yang terkejut melihat level motivasi mereka yang meningkat," katanya. (Baca juga: Bantu Pendidikan Siswa, Kampus Terjunkan Ribuan Mahasiswa ke Desa-desa )
Sementara tips keempat Nadiem berharap alokasi lebih banyak waktu bagi murid yang tertinggal sehingga pada saatnya nanti saat kelas dibuka maka mereka mampu mengejar ketertinggalannya.
tulis komentar anda