UI Kenalkan Perubahan Iklim pada Siswa SD Melalui Papan Permainan
Jum'at, 11 Desember 2020 - 23:22 WIB
JAKARTA - Tim akademisi Laboratorium Pengembangan Produk dan Inovasi (Prodev) Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTI FTUI) memperkenalkan sebuah permainan sains interaktif bagi anak-anak berusia 6-10 tahun, bernama “Save Our Earth (S.O.E) Board Game”.
Papan permainan edukasi ini bertemakan perubahan iklim yang dikemas secara menarik dan interaktif dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran lingkungan dan memberikan wawasan lebih terkait perubahan iklim. (Baca juga: Berhadiah 500 M, PTN-PTS Ditantang Ikut Kompetisi Kampus Merdeka )
Sebagai bagian dari program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat (pengmas), tim yang diketuai Amalia Suzianti ini terdiri dari para asisten Laboratorium Prodev DTI FTUI, yaitu Adhwa Rana, Tamara Rizkiputri Herdiani, Arsy Hanifa, Juandito B. Irianto, dan Faza Azaria menghibahkan permainan ini ke beberapa sekolah dasar (SD) di daerah Depok sebagai bagian dari materi pembelajaran IPA.
Menurut Amalia, pembuatan S.O.E board game ini berangkat dari keinginan tim untuk meningkatkan efektivitas dan membangun pengetahuan, serta kapasitas masyarakat mengenai perubahan iklim dengan menyasar subjek yang belum memahami urgensi pergantian iklim, khususnya, para siswa di bangku sekolah dasar.
“Kami ingin membangun pengetahuan anak-anak sejak dini, dengan menggunakan pendekatan yang mengarah pada langkah pencegahan perubahan iklim itu sendiri. Kami harapkan anak-anak tidak hanya menghindari perilaku yang mengakibatkan perubahan iklim yang lebih lanjut, namun juga tertanamkan urgensi akan isu tersebut agar mereka dapat tumbuh sebagai changemakers di masa yang akan datang,” katanya melalui siaran pers, Jumat (11/12). (Baca juga: Kemendikbud Minta Kampus Berkolaborasi Selesaikan Masalah di Daerah 3T )
“S.O.E board game ini bersifat interaktif vokal dan visual. Ada 10 pertanyaan dan siswa mulai bermain dari angka 1, dengan memperhatikan dan menjalankan instruksi yang tersedia, siswa kemudian menjawab pertanyaan yang muncul di layar. Siswa menekan tombol merah jika jawaban ‘A’ dan biru jika jawaban ‘B’. Setelah menjawab, video animasi akan muncul pada layar yang menjelaskan jawaban dari pertanyaan tersebut. Peserta lalu melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya hingga pertanyaan terakhir,” jelasnya.
Awalnya, kata Amalia, Tim Pengmas Prodev merencanakan untuk melakukan pengujian pada siswa-siswa SD yang berlokasi di Depok. Dikarenakan pandemi COVID-19 yang menyebabkan sekolah berlangsung secara online, tim memutuskan untuk melakukan pengujian dengan mengunjungi 15 siswa yang berdomisili di sekitar Jakarta. Para siswa yang menjadi subjek penelitian tersebut diminta untuk mencoba mengoperasikan board game dan menjawab beberapa pertanyaan.
Hasilnya menunjukkan bahwa S.O.E board game dapat dinikmati dengan baik oleh para siswa, dan mereka memperoleh pengetahuan baru dengan bermain. Tahapan pengujian ini berlangsung selama seminggu dari tanggal 16 November 2020.
Amalia menjelaskan, tujuan pengmas ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif dalam mata pelajaran IPA khususnya terkait perubahan iklim dan dampaknya bagi kehidupan manusia dan bumi, dengan metode penyampaian materi secara vokal dan visual. Kegiatan ini terselenggara atas dukungan hibah dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM UI).
Dalam pelaksanaannya, Tim Prodev FTUI menjalankan dengan metode daring dan luring dengan tetap mematuhi segala protokol kesehatan yang ada. Salah satunya dengan membatasi jumlah tim maupun peserta yang hadir agar tetap menjaga keamanan dan kesehatan semua pihak.
Papan permainan edukasi ini bertemakan perubahan iklim yang dikemas secara menarik dan interaktif dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran lingkungan dan memberikan wawasan lebih terkait perubahan iklim. (Baca juga: Berhadiah 500 M, PTN-PTS Ditantang Ikut Kompetisi Kampus Merdeka )
Sebagai bagian dari program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat (pengmas), tim yang diketuai Amalia Suzianti ini terdiri dari para asisten Laboratorium Prodev DTI FTUI, yaitu Adhwa Rana, Tamara Rizkiputri Herdiani, Arsy Hanifa, Juandito B. Irianto, dan Faza Azaria menghibahkan permainan ini ke beberapa sekolah dasar (SD) di daerah Depok sebagai bagian dari materi pembelajaran IPA.
Menurut Amalia, pembuatan S.O.E board game ini berangkat dari keinginan tim untuk meningkatkan efektivitas dan membangun pengetahuan, serta kapasitas masyarakat mengenai perubahan iklim dengan menyasar subjek yang belum memahami urgensi pergantian iklim, khususnya, para siswa di bangku sekolah dasar.
“Kami ingin membangun pengetahuan anak-anak sejak dini, dengan menggunakan pendekatan yang mengarah pada langkah pencegahan perubahan iklim itu sendiri. Kami harapkan anak-anak tidak hanya menghindari perilaku yang mengakibatkan perubahan iklim yang lebih lanjut, namun juga tertanamkan urgensi akan isu tersebut agar mereka dapat tumbuh sebagai changemakers di masa yang akan datang,” katanya melalui siaran pers, Jumat (11/12). (Baca juga: Kemendikbud Minta Kampus Berkolaborasi Selesaikan Masalah di Daerah 3T )
“S.O.E board game ini bersifat interaktif vokal dan visual. Ada 10 pertanyaan dan siswa mulai bermain dari angka 1, dengan memperhatikan dan menjalankan instruksi yang tersedia, siswa kemudian menjawab pertanyaan yang muncul di layar. Siswa menekan tombol merah jika jawaban ‘A’ dan biru jika jawaban ‘B’. Setelah menjawab, video animasi akan muncul pada layar yang menjelaskan jawaban dari pertanyaan tersebut. Peserta lalu melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya hingga pertanyaan terakhir,” jelasnya.
Awalnya, kata Amalia, Tim Pengmas Prodev merencanakan untuk melakukan pengujian pada siswa-siswa SD yang berlokasi di Depok. Dikarenakan pandemi COVID-19 yang menyebabkan sekolah berlangsung secara online, tim memutuskan untuk melakukan pengujian dengan mengunjungi 15 siswa yang berdomisili di sekitar Jakarta. Para siswa yang menjadi subjek penelitian tersebut diminta untuk mencoba mengoperasikan board game dan menjawab beberapa pertanyaan.
Hasilnya menunjukkan bahwa S.O.E board game dapat dinikmati dengan baik oleh para siswa, dan mereka memperoleh pengetahuan baru dengan bermain. Tahapan pengujian ini berlangsung selama seminggu dari tanggal 16 November 2020.
Amalia menjelaskan, tujuan pengmas ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif dalam mata pelajaran IPA khususnya terkait perubahan iklim dan dampaknya bagi kehidupan manusia dan bumi, dengan metode penyampaian materi secara vokal dan visual. Kegiatan ini terselenggara atas dukungan hibah dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM UI).
Dalam pelaksanaannya, Tim Prodev FTUI menjalankan dengan metode daring dan luring dengan tetap mematuhi segala protokol kesehatan yang ada. Salah satunya dengan membatasi jumlah tim maupun peserta yang hadir agar tetap menjaga keamanan dan kesehatan semua pihak.
(mpw)
tulis komentar anda