Tips Jaga Daya Tahan Tubuh Selama Berpuasa dari Pakar UGM
Rabu, 14 April 2021 - 12:24 WIB
JAKARTA - Bulan Ramadhan tahun ini masih dinaungi masa pandemic Covid-19 sehingga nmemberikan tantangan tersendiri bagi yang menjalankan puasa. Sehingga daya tahan tubuh yang kuat dan imun yang prima pun dibutuhkan.
Pakar Gizi dan Kesehatan UGM , Dwi Budiningsari, S.P., M.Kes., Ph.D. menjelaskan berpuasa selama Ramadhan akan memaksa tubuh menggunakan simpanan gula dan lemak.
Untuk menghemat energi ini, maka tubuh akan banyak mendaur ulang sel imun yang sudah tua dan rusak termasuk sel darah putih yang akan digantikan dengan sel darah putih yang baru yang lebih cepat dan efisien untuk melawan infeksi virus, bakteri dan penyakit lainnya.
“Di sini penting untuk mengoptimalkan kualitas makanan khususnya saat sahur,” paparnya seperti dikutip dari laman resmi UGM di ugm.ac.id, Rabu (14/4).
Menurutnya, ketika sahur jangan lupa untuk memperhatikan pedoman gizi seimbang, yaitu makanan pokok seperti nasi dan kentang, sayuran seperti bayam, kangkung dan wortel. Kemudian protein baik dari sumber nabati maupun hewani dan buah-buahan. Konsumsi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan gizi tubuh.
Dwi juga menyampikan beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga puasa berjalan dengan lancar. Seperti menjaga asupan minum sebanyak 2 liter atau setara dengan 8-9 gelas.
“Konsumsi makanan manis termasuk saat berbuka karena simpanan gula dalam tubuh akan menurun ketika berpuasa terutama jika kita banyak melakukan aktivitas,” urainya.
Pada saat Magrib biasanya kadar gula sudah di bawah normal sehingga membutuhkan makanan manis saat berbuka. Untuk itu perlu mengonsumsi makanan manis. Seperti kurma, pepaya dan semangka serta tidak boleh melebihi 50 gr sehari atau setara dengan empat sendok makan.
Selain itu, selama berpuasa kita juga diharapkan tetap berolahraga ringan dan melakukan aktivitas fisik agar tubuh prima dan segar sepanjang hari. Protokol kesehatan tetap dilakukan dengan rajin mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.
Pakar Gizi dan Kesehatan UGM , Dwi Budiningsari, S.P., M.Kes., Ph.D. menjelaskan berpuasa selama Ramadhan akan memaksa tubuh menggunakan simpanan gula dan lemak.
Untuk menghemat energi ini, maka tubuh akan banyak mendaur ulang sel imun yang sudah tua dan rusak termasuk sel darah putih yang akan digantikan dengan sel darah putih yang baru yang lebih cepat dan efisien untuk melawan infeksi virus, bakteri dan penyakit lainnya.
“Di sini penting untuk mengoptimalkan kualitas makanan khususnya saat sahur,” paparnya seperti dikutip dari laman resmi UGM di ugm.ac.id, Rabu (14/4).
Menurutnya, ketika sahur jangan lupa untuk memperhatikan pedoman gizi seimbang, yaitu makanan pokok seperti nasi dan kentang, sayuran seperti bayam, kangkung dan wortel. Kemudian protein baik dari sumber nabati maupun hewani dan buah-buahan. Konsumsi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan gizi tubuh.
Dwi juga menyampikan beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga puasa berjalan dengan lancar. Seperti menjaga asupan minum sebanyak 2 liter atau setara dengan 8-9 gelas.
“Konsumsi makanan manis termasuk saat berbuka karena simpanan gula dalam tubuh akan menurun ketika berpuasa terutama jika kita banyak melakukan aktivitas,” urainya.
Pada saat Magrib biasanya kadar gula sudah di bawah normal sehingga membutuhkan makanan manis saat berbuka. Untuk itu perlu mengonsumsi makanan manis. Seperti kurma, pepaya dan semangka serta tidak boleh melebihi 50 gr sehari atau setara dengan empat sendok makan.
Selain itu, selama berpuasa kita juga diharapkan tetap berolahraga ringan dan melakukan aktivitas fisik agar tubuh prima dan segar sepanjang hari. Protokol kesehatan tetap dilakukan dengan rajin mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda