Tim Mahasiswa UGM Jadi Jawara di Petroleum Integrated Days 2021
Kamis, 15 April 2021 - 06:27 WIB
JAKARTA - Tim Society of Petroleum Engineer (SPE) UGM berhasil menjadi juara 1 event Petroleum Integrated Days (Petrolida) tahun 2021. Kejuaraan Case Study competition tingkat internasional ini diselenggarakan Society of Petroleum Engineers (SPE) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Tim SPE UGM terdiri dari mahasiswa Fakultas Teknik UGM . Mereka adalah Ignatius Gerald Tondi Sinaga (Teknik Kimia 2018), Vincentius Adven Brilian (Teknik Mesin 2019) dan Saeful Ghofar Zamianie Putra (Geofisika 2019).
Gerald menjelaskan lomba ini terkait upaya mendukung target bauran energi 2025. Yakni saat Indonesia harus meningkatkan suplai gas sebagai sumber energi selama fase transisi menuju energi terbarukan. Salah satu proyek potensial adalah pengembangan lapangan gas Gendalo di Kutai Basin di Selat Makassar.
Gerald menuturkan, tantangan terbesar pengembangan lapangan gas ini adalah kedalaman laut yang di atas 1.000 meter sehingga tergolong Indonesia Deepwater Development (IDD).
“Peserta diminta untuk mengembangkan lapangan gas ini sesuai dengan pilihan masing-masing dengan justifikasi yang kuat, mempertimbangkan aspek teknis, ekonomi, dan dampak lingkungan yang minimum,” katanya seperti dikutip dari laman UGM di ugm.ac.id, Rabu (14/4).
Tema yang diangkat adalah Optimizing the Production Process of Natural Gas to Reach a Smart Oil and Gas industry Using Advanced Technology. Pada tahap awal dilakukan seleksi abstrak dan setiap tim diminta untuk memberikan inovasi terhadap permasalahan 'flow assurance' atau memastikan tidak ada penyumbatan aliran fluida yang menjadi tantangan bagi lapangan di laut dalam.
Tim yang lolos seleksi abstrak diberikan dua kasus tambahan untuk tahap final. Kasus pertama adalah pengembangan empat sumur di lapangan gas Gendalo dengan pertimbangan aspek teknis ekonomi, dampak lingkungan, serta inovasi yang mendukung ketiga hal tersebut.
Tim SPE UGM terdiri dari mahasiswa Fakultas Teknik UGM . Mereka adalah Ignatius Gerald Tondi Sinaga (Teknik Kimia 2018), Vincentius Adven Brilian (Teknik Mesin 2019) dan Saeful Ghofar Zamianie Putra (Geofisika 2019).
Gerald menjelaskan lomba ini terkait upaya mendukung target bauran energi 2025. Yakni saat Indonesia harus meningkatkan suplai gas sebagai sumber energi selama fase transisi menuju energi terbarukan. Salah satu proyek potensial adalah pengembangan lapangan gas Gendalo di Kutai Basin di Selat Makassar.
Gerald menuturkan, tantangan terbesar pengembangan lapangan gas ini adalah kedalaman laut yang di atas 1.000 meter sehingga tergolong Indonesia Deepwater Development (IDD).
“Peserta diminta untuk mengembangkan lapangan gas ini sesuai dengan pilihan masing-masing dengan justifikasi yang kuat, mempertimbangkan aspek teknis, ekonomi, dan dampak lingkungan yang minimum,” katanya seperti dikutip dari laman UGM di ugm.ac.id, Rabu (14/4).
Tema yang diangkat adalah Optimizing the Production Process of Natural Gas to Reach a Smart Oil and Gas industry Using Advanced Technology. Pada tahap awal dilakukan seleksi abstrak dan setiap tim diminta untuk memberikan inovasi terhadap permasalahan 'flow assurance' atau memastikan tidak ada penyumbatan aliran fluida yang menjadi tantangan bagi lapangan di laut dalam.
Tim yang lolos seleksi abstrak diberikan dua kasus tambahan untuk tahap final. Kasus pertama adalah pengembangan empat sumur di lapangan gas Gendalo dengan pertimbangan aspek teknis ekonomi, dampak lingkungan, serta inovasi yang mendukung ketiga hal tersebut.
tulis komentar anda