Ajak Mahasiswa Berbisnis Sejak Dini, UMM Undang Alumni Sukses
Jum'at, 16 April 2021 - 15:00 WIB
JAKARTA - Tumbuhkan semangat berwirausaha, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) undang dua owner bisnis pada kuliah umum Student Day. Acara ini diselenggarakan secara luring di Gedung Kuliah Bersama (GKB) IV dan daring melalui kanal Youtube UMM. Adapun yamu yang dihadirkan adalah Friza Rahmawanta dan Indie Amami. Keduanya merupakan alumni UMM yang telah sukses mendirikan bisnis di usia muda.
CV Sukoi merupakan bisnis yang bergerak di bidang budidaya ikan koi. Friza sebagai owner mengaku bahwa bisnis ini berawal dari salah satu tugas mata kuliah di UMM. Dari tugas tersebut Friza melihat peluang yang cukup besar di bidang budidaya ikan koi.
“Awalnya dari tugas kuliah. Saya bersama tiga teman lainnya memulai budidaya ikan koi. Saya melihat bahwa penghasilan yang dihasilkan dari tugas itu cukup lumayan. Saat itu, teman-teman tidak mau melanjutkannya, tapi saya tetap menjalankan bisnis ini. Alhamdulillah bisa berlangsung sampai sekarang,” ujar Friza dalam keterangan pers, Jumat (16/4/2021).
Ia kembali berkata bahwa peluang dalam berbisnis ada di mana-mana. Para mahasiswa harus peka dan mecari potensi yang ada. “Pihak kampus sudah memberi banya fasilitas pada mahasiswa untuk berkarir dan berwirausaha. Sebut saja program PKM atau mungkin tugas kuliah seperti saya. Tinggal bagaimana mahasiswa memanfaatkan kesempatan tersebut,” kata Friza.
Di kesempatan yang sama, Indie memulai bisnisnya usai lulus dari UMM. Owner Tea and Bird Gallery ini mengungkapkan bahwa dirinya sangat ingin mendirikan bisnis sejak lama. Usaha pertama yang Indie bangun adalah Simple Production. Bisnis ini bergerak di bidang dekorasi kain untuk acara pernikahan.
“Setelah lulus saya tidak mau bekerja di perusahaan, saya ingin membuat bisnis sendiri. Tekad itulah yang mebawa saya sampai di sini. Kebetulan suami saya juga orang yang mempunyai semangat wirausaha yang besar. Akhirnya kami mendirikan bisnis pertama kami yaitu Simple Production,” kata Indie.
Setelah itu bisnis Indie mulai berkembang ke bidang lain seperti dekorasi mahar dan teh. Kemudian ia mengubah namanya menjadi Tea and Bird Galley. Indie memberi wejangan bahwa untuk melihat peluang, para mahasiswa harus sering berbincang dan berinteraksi dengan orang lain.
“Ketika kuliah saya sering nongkrong sama teman-teman. Dari situ saya bisa melihat banyak peluang bisnis yang tidak disadari oleh orang lain. Selain itu relasi saya juga bertambah berkat kebiasaan saya mengobrol dengan orang-orang. Ketika kita melihat peluang, kita harus segera maju untuk memulai serta mengelolanya,” pesannya pada para peserta.
CV Sukoi merupakan bisnis yang bergerak di bidang budidaya ikan koi. Friza sebagai owner mengaku bahwa bisnis ini berawal dari salah satu tugas mata kuliah di UMM. Dari tugas tersebut Friza melihat peluang yang cukup besar di bidang budidaya ikan koi.
“Awalnya dari tugas kuliah. Saya bersama tiga teman lainnya memulai budidaya ikan koi. Saya melihat bahwa penghasilan yang dihasilkan dari tugas itu cukup lumayan. Saat itu, teman-teman tidak mau melanjutkannya, tapi saya tetap menjalankan bisnis ini. Alhamdulillah bisa berlangsung sampai sekarang,” ujar Friza dalam keterangan pers, Jumat (16/4/2021).
Ia kembali berkata bahwa peluang dalam berbisnis ada di mana-mana. Para mahasiswa harus peka dan mecari potensi yang ada. “Pihak kampus sudah memberi banya fasilitas pada mahasiswa untuk berkarir dan berwirausaha. Sebut saja program PKM atau mungkin tugas kuliah seperti saya. Tinggal bagaimana mahasiswa memanfaatkan kesempatan tersebut,” kata Friza.
Di kesempatan yang sama, Indie memulai bisnisnya usai lulus dari UMM. Owner Tea and Bird Gallery ini mengungkapkan bahwa dirinya sangat ingin mendirikan bisnis sejak lama. Usaha pertama yang Indie bangun adalah Simple Production. Bisnis ini bergerak di bidang dekorasi kain untuk acara pernikahan.
“Setelah lulus saya tidak mau bekerja di perusahaan, saya ingin membuat bisnis sendiri. Tekad itulah yang mebawa saya sampai di sini. Kebetulan suami saya juga orang yang mempunyai semangat wirausaha yang besar. Akhirnya kami mendirikan bisnis pertama kami yaitu Simple Production,” kata Indie.
Setelah itu bisnis Indie mulai berkembang ke bidang lain seperti dekorasi mahar dan teh. Kemudian ia mengubah namanya menjadi Tea and Bird Galley. Indie memberi wejangan bahwa untuk melihat peluang, para mahasiswa harus sering berbincang dan berinteraksi dengan orang lain.
“Ketika kuliah saya sering nongkrong sama teman-teman. Dari situ saya bisa melihat banyak peluang bisnis yang tidak disadari oleh orang lain. Selain itu relasi saya juga bertambah berkat kebiasaan saya mengobrol dengan orang-orang. Ketika kita melihat peluang, kita harus segera maju untuk memulai serta mengelolanya,” pesannya pada para peserta.
(mpw)
tulis komentar anda